part 3

42 20 23
                                    

Evan pun memasuki sebuah cafe yang disusul dengan james dibelakangnya.malam ini ia akan bertemu dengan kliennya itu setelah itu ia akan pulang ke Amerika secepatnya.

"Hai,Mr.alexdren" sapa kliennya itu sambil menjabat tangan

Evan hanya tersenyum dan membalas jabatan tangan kliennya itu yang bernama Robert.

"Kau sama sekali tidak berubah Evan" ucapnya

Ya,mereka sudah saling kenal dan akrab,Evan mengenal Robert sewaktu ia kehilangan Salsha wanita pertama dan mungkin wanita terakhir yang akan ada dihatinya.

"Bisa kita mulai sekarang" ucap Evan dingin.

Robert pun hanya mengangguk,dan memulai untuk mendiskusikan tentang proyek mereka.

Malam ini Karin memutuskan untuk berjalan jalan di ibukota Indonesia,ia hanya ingin menikmati suasana Jakarta yang sangat ia sukai ketika malam.

sekarang jam menunjukkan pukul 23.40,cukup malam bagi seorang cewek untuk keluar sendirian di jam segini.salahkan ayahnya karna selalu pulang larut malam,membuat dirinya suntuk dirumahnya sendiri.toh,dirinya sudah terbiasa keluar di jam segini ketika ia di Amerika.

"Aau" ucap Karin.bokongnya terasa sakit ketika menyentuh aspal yang kasar itu. Karna  seseorang  menabraknya.

"Elo punya mata gak sih,"bentak Karin yang masih terduduk di atas aspal.

Sedangkan orang yang menabraknya hanya diam,dan masih berdiri disitu.

"Eeh Lo bisu atau tuli sih,"geram Karin lagi.

Cowok itu berjongkok didepan karin wajahnya sangat dekat,bahkan karin dapat merasakan deru nafasnya,dengan gugup Karin membalas tatapan cowok itu,ia seperti bermimpi, wajah cowok didepannya ini  sangat tampan dan maskulin.apalagi saat ia menatapnya sedekat ini.

Cowok itu semakin mendekatkan wajahnya,entah kenapa Karin membeku di tempatnya,ia memejamkan matanya.menunggu apa yang akan dilakukan cowok didepannya ini selanjutnya.

"Cerewet tapi aku suka itu,"ucap Evan pelan tepat di telinga Karin.

Evan pun bangkit dan berlalu pergi meninggalkan dirinya.karin pun tersadar dan bangkit.moodnya sudah hancur sekarang gara gara cowok misterius itu.ia pun berjalan menuju rumahnya dengan perasaan kesal

Evan keluar dari cafe tersebut,ia melirik jam yang melingkar di tangannya.jam telah menunjukkan larut malam.ia pun memutuskan untuk berjalan jalan terlebih dahulu sebelum ia balik ke Amerika besok.

"James,Lo pulang Luan aja," ucap Evan kepada James yang berada di belakangnya

"Lo mau kemana?"tanya James

"Gue mau cari angin,"ucap Evan  kemudian masuk ke mobilnya itu meninggalkan james.ia memutuskan untuk menyetir sendiri.

James pun hanya pasrah dan memilih untuk menyetop taksi

Ditengah jalan, Evan memakirkan mobilnya di pinggir suatu taman itu.perhatiannya tertuju pada sosok anak kecil yang  berdiri di ujung sana seperti kebingungan.eban pun turun dari mobilnya dan menghampiri anak kecil tersebut.

"Hai,dek" sapa Evan sambil menyamakan tingginya dengan anak tersebut.

"Hai om" balas anak itu pelan

"Emang om terlihat tua ya" ucap Evan sambil terkekeh

"Gak kok om,oom ganteng kok.aku suka," balasnya

"Kalo gitu panggil om,Abang aja okeh,"ucap Evan sambil tersenyum yang hanya dibalas anggukan kepala

"Nama kamu siapa,"tanya Evan yang masih tersenyum.

"Aca,"ucap anak itu

"Aca ngapain malam malam disini, sendiri lagi?"Tanya evan

"Aca lagi cari mama aca,"sahutnya

"Ooo,emang mamanya kemana?"tanya Evan.

"Gak tau,"jawab aca

"Okeh,gimana kalo Abang bantu cari,"ucap Evan yang hanya dibalas anggukan oleh aca.

Evan pun memegang tangan kecil aca dan berjalan menelusuri taman tersebut.

"Acaaa,"teriak seorang wanita

"Mamaa,"balas aca dan menghampiri sosok wanita tersebut.

"Aca kemana aja,bikin Mama takut,"ucap wanita tersebut sambil memeluk aca

Wanita itu melepas pelukannya saat menyadari kehadiran Evan.

"Makasih ya nak,kamu udah jaga anak saya tadi,"ucap mamanya aca

Evan hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kalo gitu saya permisi dulu buk,"balas Evan

Ada kesenangan tersendiri baginya ketika menolong orang lain.
Evan pun berjalan menunju tempat ia memakirkan mobilnya,tanpa sengaja ia menabrak seorang cewek,cewek itu begitu cantik.
Evan pun berjongkok di hadapan cewek itu.ia mendekatkan wajahnya ke telinga cewek itu dan membisikkan sesuatu kemudian dia bangkit dan berjalan begitu saja.
.
.
.
Saat ini Karin telah sampai dirumahnya.ia pun langsung masuk dan pergi ke kamarnya

"Dari mana Karin,"tanya seorang pria.yang membuat langkahnya terhenti di tangga

"Habis cari angin barusan pa" jawab Karin sambil tersenyum.

"Oooo,besok besok kalo mau keluar jangan kemalaman pulang nya ya sayang" ucap Randi qeez,papanya.

"Oke pa,kalo gitu Karin ke kamar  dulu ya",ucap Karin lalu beranjak dari sana.

Setelah Karin membersihkan tubuhnya,ia pun berbaring di ranjang kesayangannya itu.tiba tiba saja pikirannya melayang ke cowok yang ia jumpai saat di taman tanpa sengaja sekilas senyuman terukir di bibir tipisnya itu.

"Ah apaan lu Karin,dasar bego" ucap Karin tersadar sambil menampar pipinya sendiri.ia pun memutuskan untuk tidur dan melupakan cowok tersebut.









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trouble in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang