E. PART 2

13.9K 1K 73
                                    

Deg...

Seolah jantungnya berhenti, nama depan yang sama, apakah kebetulan semata. Namun wajah itu, suara itu sama dengan Claranya dulu masih teringat jelas.

"Ara," lirih Daniel yang masih didengar oleh ketiga orang itu.

"Maaf Ara itu siapa?" tanya Lena.

"I-itu sebutan sayang buat kamu," jawab Daniel gugub.

"Wah bagus juga, aku suka terimakasih."  Lena tersenyum tulus.

"Em, boleh saya antarkan pulang?" tanya Daniel hati-hati.

Dia sungguh penasaran siapa keluarga Charlena. Bagaimana mungkin ada sebuah kebetulan.

Walau ia sakit mengetahui jika gadisnya tidak mengenalnya, namun ia tidak menyerah. Dia akan berusaha meluluhkan kembali hati gadisnya.

"Em ten-" belum selesai Lena bicara tiba-tiba dia pingsan membuat ketiga pria itu panik.

"Saya akan membawanya kemobil saya, tolong tunjukkan jalannya," kata Daniel langsung membopong Lena ke mobilnya dan menyuruh supirnya untuk mengikuti twins.

"Ara, kamu kenapa? Jangan buat aku khawatir. Hey, buka matamu," panik Daniel.

Dia benar-benar trauma, dia tidak ingin gadisnya meninggalkannya lagi yang ke 3 kalinya.

Daniel memeluk Lena erat, ia mengirup aroma tubuh Lena. Aromanya masih sama dengan Clara asli yang dulu, Lavender. Tidak berapa lama ia menegang saat tiba-tiba Lena membalas pelukannya tidak kalah erat.

Jantungnya tidak terkondisikan apa lagi saat ia mendengar kata-kata Lena.
"I'm came back for you," bisik Clara.

"Ara, ini sunggu kamu?" tanya Daniel manatap lekat wajah Clara dan dibalas anggukan Clara.

"Ba- tadi kamu tidak mengenaliku, bagaimana kamu mengingatku?"

"Saat kamu memelukku, kepalaku mendadak pusing dan aku mengingatnya tapi cuma sebagian."

"Kamu lupa ingatan? Bagaimna bisa jelas-jelas waktu itu aku memakamkan jasadmu,"

"Iya udah kalo gak percya, pergi gik." usir Clara dan saat akan membuka pintu ia langsung ditarik Daniel dalam pelukannya.

"Maaf... Theres no me without you," kata Daniel memeluk tubuh Clara yang ada sekarang berada dipangkuannya dan menyembunyikan wajahnya dileher Clara membuat tanda kepemilikan disana.

"Ikh, gak malu apa sama orang," kata Clara cetus.

"Biarin. Berani ganggu dan nyebar rumor, ucapin aja selamat tinggal untuk hari esok," ancam Daniel dengan dingin.

Supirnya sudah gugup dan takut akh tolong tenggelamkan saja aku dari pada mati ditangan queen dan kingnya sekarang. Clara hanya diam membiarkan apa yang Daniel katakan. Kemudian Daniel langsung mencium bibir Clara, gadis yang ia rindukan. Ia melepaskan kerinduannya lewat ciumannya. Saat sedang asik berciuman,

Dugh!

"Hey! Kamu lepaskan Lena," seru Aiden membuka pintu mobil Daniel saat sudah sampai mansion.

i'm ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang