Seperti rumput basah yang singgah setiap pagi
Ada resah yang kian menyelimuti hati
Tentangmu yang pergi
Menjelma menjadi embun yang pada akhirnya menguap entah kemana
Tak apa, setidaknya kau pernah ada
Sempat menyejukan mesti tak lama
Di pagi berikutnya, kuberharap kau ada
Tak menetap pun tidak apa
Asal ku sudah melihat, aku merasa kau kembali dekat