chap 1

4 1 0
                                    

"Selamat datang di penerbangan HT701 dengan tujuan ke Padang. Dengan waktu tempuh tiga jam dan empat puluh lima menit."

Begitu potongan kalimat si pramugari cantik di penerbangannya kali ini. Balutan seragam resminya membungkus tubuh ramping sempurnanya. Senyum cantiknya tak lekang dari bibir ranumnya di tiap akhir kalimat.

"Ladies and gentlemen, I’d like to direct your attention to the monitors. The flight attendants will be showing our safety demonstration and would like the next few minutes of your full attention."

Usai menyampaikan announcement, bersama kawannya ia memperagakan alat keselamatan penerbangan dalam pesawat. Butuh setidaknya kurang dari 15 menit untuk melakukan semuanya. Namun hal itu tidak menjadi bagian kebosanan para penumpang karena para pramugara dan pramugari itu memperagakannya dengan tarian kreatif.

Peragaan berakhir dengan tepukan meriah penumpang. Setelahnya pramugari dan pramugara berkeliling untuk menawarkan bantuan pada penumpang yang masih mengalami kendala.




●●●●●●●●●●●●●🐨

Rombongan awak pesawat HT701 mulai keluar dari pesawat. Termasuk pilot, mereka berfoto bersama dengan pesawat. Moment ini patut diabadikan karena ini penerbangan perdana pesawat Khatulistiwa Air dengan nomor pesawat HT701.

"Kapten Namjoon selamat atas pertunangannya dengan pramugari kita, Jeongyeon," ucap senior pramugari yang kerap disapa kak Kaeun oleh juniornya.

Malu-malu Jeongyeon membalas ucapan Kaeun dengan rasa terima kasihnya. Sementara itu, di sudut barisan para pramugari ada seseorang yang terlihat murung.

"Selamat Kapten! Kita ikut seneng dengernya," ucap CO pilot, Mingyu.

"Ah nggak perlu dibesar-besarin juga sebetulnya. Tapi makasih yah," ucap Namjoon.

"Selamat Kapten," ucap seseorang yang sempat murung tadi. Ia mengulurkan tangannya ke arah Namjoon.

Dengan gerik canggung Namjoon menggeleng. Namun tangannya menjabat erat tangan perempuan itu. Para awak lain langsung melempar pandangannya ke arah Jeongyeon yang terlihat tengah memaksakan senyum. Sosok perempuan yang kini berjabatan dengan tunangannya, berhasil memercikkan api cemburu Jeongyeon. Perasaannya selalu tak nyaman jika ia melihat tunangannya berinteraksi dengan wanita tadi.

Wanita yang adalah juniornya di dunia pramugari, namanya Miyeon. Setahun lebih muda dari Jeongyeon. Parasnya cantik, tinggi semampai dengan kaki yang jenjang, orang bilang dia adalah pramugari favorit di penerbangannya. Kabarnya wanita itu sangat dekat dengan Namjoon. Bahkan rumor mengatakan bahwa mereka sebetulnya berkencan selama ini.

"Ayo-ayo kita udahan aja dari sini. Kalian pada pengen makan enggak?" tanya Kaeun.

"Saya traktir gimana? Atas kerja keras kalian di penerbangan perdana," kata kapten Namjoon.

"Oke-oke Kapten...yes!" sorak dari beberapa orang.

"Terus ... traktiran soal pertunangannya kapan?" goda Kaeun.

"Oh iya deh itu juga, jadi double," kata Namjoon.

Makin semangatlah orang-orang. Mereka lantas mulai meninggalkan landasan pesawat bersama-sama.

Jeongyeon mengejar Namjoon yang sudah melangkah lebih jauh bersama beberapa awak kabin. Termasuk Miyeon. Mereka memang terlihat dekat sekali, Jeongyeon bahkan belum pernah berjalan sedekat itu dengan tunangannya sendiri.

"Ka-Kapten!" Jeongyeon memanggil, dan Namjoon menoleh. Semua berhenti. "Soal traktirannya, saya ikut patungan aja. Nggak enak kalo Kapten yang traktir sendirian, soalnya kan itu...." Jeongyeon bingung ingin melanjutkannya.

CAPTAIN NAMJOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang