01.

3 1 0
                                    

Hari ini aku pergi ke sekolah sendirian, awalnya aku udah ajakin Jimin buat ke sekolah bareng tapi dia tolak. Suga hari ini ga masuk sekolah karna dia lagi sakit.

Sampai di sekolah aku bertemu dengan Jimin yg sedang tertawa ruang bersama perempuan lain di depan kelas.

Aku menyapanya tapi dia hanya melirik sedikit dan melanjutkan tertawa dengan perempuan di depannya. Sakit? Tentu.

Aku masuk ke kelas duduk sendirian disana. Biasanya aku duduk dengan Suga.

Seharian di sekolah aku sendirian.

Pulang sekolah aku mengajak Jimin ke taman, dia hanya meng iyakan. Jam 2 siang kita akan ber jalan jalan.

Aku menceritakannya kepada Suga, aku sangat senang hari ini bisa bertemu Jimin.

Jam 2 siang aku sampai di taman, menunggu Jimin datang kesini.

Hari ini taman sepi hanya ada aku saja.

Setengah jam Jimin belum datang, aku duduk di kursi taman dan berharap dia datang.

Sudah 1 jam lebih dia belum datang, aku melihat ke kanan. Aku melihat Jimin sedang bersama perempuan lain, itu temanku Lea.

Kaget? Aku sangat kaget. Aku melihat mereka dari kejauhan, mereka membeli gulali dan makan bersama.

Aku melihat ke langit, langit sudah mendung tak lama kemudian air hujan turun.

Aku melihat Lea memakan gulali yg dibelikan Jimin, Jimin memegang payung.

Aku terdiam dan kehujanan.

Hujan semakin deras.

Tiba tiba ada jaket di pundakku. Aku melihat ke belakang, dia Suga.

Aku melihat Suga yang sudah basah kuyup. Aku membawanya ke tempat yg tertutup, menyuruhnya duduk. Dia terlihat kedinginan.

"Kenapa dateng kesini? Lagi sakit jangan pergi pergi."

"Karna gw tau Jimin ga mungkin jalan jalan bareng lu, dan gw yakin lu nungguin dia. Gw udah liat langit udah mendung dan yakin lu masih disana nunggu Jimin. Makanya gw dateng mastiin lu ga kenapa napa"

"Kenapa masih peduli? Lu lagi sakit, kenapa malah hujan hujanan?"

"Karna gw suka sama lu, simpel? "

"Ayo pulang, lu lagi sakit"

Aku membawa Suga pulang ke rumahku.

Aku memasak makanan untuk malam ini.

Suga demam, dia tertidur.

Aku membangunkannya untuk menyuruhnya makan sedikit. Aku membuat bubur malam ini.

Aku menyuapi nya bubur.

Setelah itu dia tertidur lelap.

Besok paginya aku memutuskan untuk tidak sekolah dan merawat Suga hari ini.

Jimin menelepon ku.

𝗣𝗮𝗿𝗸 𝗝𝗶𝗺𝗶𝗻

𝟶𝟻.𝟸𝟻

Kenapa ga sekolah?!

Maaf jim, gw lagi nemenin temen gw, dia lagi sakit

Ga peduli.
Udah tau sekolah kenapa bolos?!

Aku rawat dia dulu sampe sembuh jim

Dia udah gede! Bisa rawat diri dia sendiri

Gw cuman nemenin kok

Ck!

-----------------------------------------------------------

"Malah di matiin"

"Siapa tuh?"

"Jimin"

"Sini HP lu"

Suga mengambil hpku dan menelepon Jimin.

𝗣𝗮𝗿𝗸 𝗝𝗶𝗺𝗶𝗻
𝟶𝟹.𝟺𝟽

Gea cuman nemenin gw! Ga lebih!

Lu udah besar kan bro? Belum bisa jaga diri?!

Bacot! Ga usah deketin Gea

Lu siapa? Gw pacarnya

Pacar? Kenapa lu deketin cewe lain?

Kemana lu semalem? Lu janjian sama Gea ke taman tapi lu pergi sama Lea? Iya kan?! Lu tau ga? Gea nungguin lu ber jam jam disana! Dia kehujanan! Kalo semisal gw ga dateng kesana dia pasti belum pulang dan masih di taman itu sampe sekarang! Kalo lu ga suka sama Gea, PUTUS!

-----------------------------------------------------------

Suga mematikan teleponnya.

Aku terkaget dengan perkataan Suga di telepon tadi.

"S-suga?"

Suga melirikku sedikit dan melanjutkan tidurnya.

Aku melupakan kejadian ini dan pergi ke dapur untuk mengambil mangkok besar dan kain.

Aku mengambil air panas dan menangkan nya ke dalam mangkok itu.

Aku masuk ke dalam kamar, membasahi kain itu dan menaruhnya di kepala Suga.

Aku duduk dan tertidur.

Beberapa hari setelah Suga sembuh.

Kami pergi ke sekolah bersama lagi.

Bertemu dengan Jimin.

Suga memberikan tatapan tajam kepada Jimin. Seperti biasa Jimin pastinya sedang bersama Lea.

Aku sudah cukup lelah dengan kelakuan Jimin.

Lea memanggilku dan menyuruhku untuk ke toilet bersama.

"Gw cuman mau bilang, mending lu jauhin Jimin dari sekarang"

"Kenapa? Gw pacarnya"

"Pacar? Sebentar lagi bakal jadi mantan"

"Maksud lu?"

"Gw ama Jimin udah pacaran"

"Kok lu gitu?"

"Gw temenan sama lu karna uang lu aja"

"Tapi karna sekarang lu udah jarang kasih gw duit jadi bye sj"

"Inget! Jauhin Jimin sekarang atau Suga yg jadi taruhannya"

"Apa maksud lu?!"

"Suga bakal mati di tangan gw pastinya"

"Fine! Ga jauhin Jimin"

"Puas?!"

"Puas!"

"Gw juga udah cape sampe perilaku Jimin!"

Aku keluar dari toilet. Memanggil Jimin.

"Gw mau putus"

"Putus? Oke gw udah ada yg baru"

"Udah tau kan siapa?"

"Ya"

"Gw juga bosen sama lu"

"Kita udah gaada hubungan inget!"

"Jangan nyesel jim"

"Nyesel? Ga! "

Aku menemui Suga dan mengajaknya ke taman sekolah, aku menceritakan semua.

Suga memelukku dengan erat.

"Ga usah ketemu dia lagi, anggep lu ga kenal dia. Dia ga baik buat lu, ga usah sedih ada gw disini" - Suga


𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠 . . .

𝘉𝘰𝘺𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥 || ᴊɪᴍɪɴ & sᴜɢᴀ & ʜᴏsᴇᴏᴋTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang