Hari ini adalah hari yang bisa disebut sebuah kebahagiaan saja, ilusi saja atau permainan saja. Hal membuat ku binggung. Aku Kwon Jisoo.
Apa ini juga mimpi?!
Jika ini mimpi tolong bangun kan ku, dari mimpi ini? Jika bukan tolong sadarkan ku?Jisoo sayang..?
Lamunan Jisoo terbuyar akibat ada yang memanggil nya.
"Nde! Appa"
Ternyata suara dari Kwon Jiyong selaku ayah Jisoo. Yang hari ini putri semata wayangnya akan melangsungkan pernikahan dengan Presdir Kim.
Jiyong juga tentu tidak percaya dengan semua ini.
Apa ini hanya mimpi?
Lelucon saja?
Atau
Hanya ingin mempermainkan putri saja?
Tapi ini bukan hanya sekedar mimpi, tapi ini kenyataan yang akan terjadi.
Jiyong melangkah mendekati putri nya, yang sudah mengenakan gaun pernikahan yang cantik dan pas di tubuh nya, tidak terlalu terbuka dan juga tidak memperlihatkan bahu nya. Semua ini adalah perintah dari sosok Kim Taehyung, siapa lagi kalau bukan dia. Taehyung tidak ingin calon istri nya memperlihatkan belahan dada nya dan bahunya, kepada para pria yang harus akan belaian itu, membayangkan saja rasanya ingin mencolok mata mereka, satu persatu, jika benar-benar itu terjadi. Dan tidak boleh ada yang merebut Jisoo dari nya. Dan juga tidak boleh memiliki nya, selain dirinya.
Itu mutlak dan tidak boleh di bantah dan tidak boleh di langgar.
"Wah..putri Appa cantik sekali! ibu mu pasti bangga, disana sayang"ucap Jiyong sambil mengelus surai rambut putrinya.
"Appa..Jisoo rindu dengan eomma Dara"kata Jisoo dengan raut wajah sendunya.
"Hey, Dengar Appa? Eomma mu bangga dengan mu, sayang! Kamu harus kuat. Ne"Jawab Jiyong dengan lembut.
"Ne..Appa Jisoo kuat"
Jiyong tersenyum dengan penuturan putrinya. Putri nya ini mirip sekali dengan Dara.
Dara ya.. putri mu akan segera menikah? Kamu pasti bangga dengan putri mu, ini.
"Kajja! Calon suami mu sudah menunggu sayang? Ayo, kita berangkat"
"Ne, Kajja Appa! Kasihan Oppa Taehyung, menunggu"
Mereka pun berjalan beriringan menuju gereja. Untuk pemberkatan pernikahan mereka.
Jisoo masuk kedalam mobil dan disusul Jiyong. Dan mobil pun berjalan meninggalkan masion keluarga Kim. Menuju gereja.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka pun sampai di gereja. Mobil Mercedes Benz e-class pun berhenti tepat di pintu gereja.
Pintu mobil pun di buka oleh bodyguard dan Jisoo di tutun turun dari mobil, dan tak lupa tongkat nya di bawa. Tapi kali Jisoo tak di ijinkan untuk membawa tongkat itu. Karena hari ini adalah hari pernikahan nya, jadi tak perlu membawa itu.
Jiyong pun berada di sisi kanan Putri nya untuk menuntut ke altar pernikahan.
Dengan sangat hati-hati agar tidak terjatuh. Namun baru beberapa langkah berjalan.
Brugh!
Jiyong pun terkejut putri nya jatuh, lalu membantu untuk berdiri. Namun tak lepas dari cibiran orang.
Lihatlah gadis buta itu, mau menikah aja harus merepotkan orang.
Sok cantik.
Aku kasihi dengan Presdir kim, yang harus menikah dengan gadis buta, itu.
Dan masih banyak cibiran orang yang berada di sana. Membuat Kim Taehyung geram, mendengar mulut pedas mereka, mengenai Istri nya.
Bruk!
Kursi pun di tendang oleh Taehyung dengan sangat keras, menimbulkan suara yang begitu nyaring. Membuat atesi orang yang berada disana pun, terkejut.
"Tutup mulut sampah kalian, jika kalian ingin masih hidup" marah Taehyung dengan wajah merah padam. Kepada sampah-sampah itu.
"Taehyung sudah, nak"lirih Hyorin menenangkan putra nya ini. Jika eomosi memang sulit di redahkan.
"Cukup, eomma Jangan ikut campur dengan urusan ku ini"
Hyorin hanya menghela nafas berat nya, lalu membuangnya dengan pasrah dengan selanjutnya apa yang akan terjadi.
"Bodyguard usir sampah-sampah ini, jika perlu hancurkan keluarga mereka"ucap Taehyung dengan tegas dengan amarahnya.
"Ne, Tuan"
Bodyguard pun menyeret mereka. Sambil meronta-ronta ingin di lepas kan.
"Presdir Kim, ampuni kami? Kami salah, Jangan hancurkan keluarga kami"
Cihh!
VOTE AND COMMEN
TERIMA KASIH BANYAK
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Sulit [Vsoo]√
Fanfiction[Ganti Judul] Saat Pertama kita bertemu Obssessed yang ada pada diriku muncul untuk memilikimu namun aku tak bisa menahan air mataku lagi untuk tak menangis, hatiku sangat sakit kamu berbohong lagi dan lagi. Sekarang aku takkan membiarkan mu pergi l...