Chapter 7

3.2K 414 49
                                    


"HUAHAHA. Ada apa denganmu?" Mingyu, tetangga Jungkook tertawa lebar karena melihat penampilan tak biasa saat ini. Wajah membiru, memar, bahkan dahinya benjol.

"Ya. Ada apa denganku?" Jungkook bergumam pelan dan menyeka sedikit darah di sudut bibirnya dengan ujung lengan baju.

Tak habis pikir, baru kali ini Mingyu melihat wajah Jungkook seperti itu.
Pria ini tak pernah membiarkan orang lain memukulnya, apalagi di wajah.

Tak lama kemudian, Maria muncul membawa sebuah kain dan air hangat.

"Selamat siang bibi cantik."

Maria tersenyum.

"Hey. Jangan menggoda ibuku." Tukas Jungkook datar.

"Yak!! Aku hanya menyapa."

"Sudah. Sudah. Sini ibu obati." Maria mulai menyeka darah di pelipis Jungkook.

"Jadi dia kenapa, bi? Apa dia baru mengintip ratu mandi? Atau mencuri? Oh, hey!!! Kau mencuri anggur di kebunku lagi ya?!" Mingyu sampai lupa bahwa kedatangannya kemari adalah untuk menyelamatkan sisa anggur curian.

Sang terdakwa hanya diam merengut. Teringat anggur yang tak layak makan.

"Ini karena Jungkook mengganti pakaian seseorang." Jawab Maria.

"Aku melakukan itu agar dia lebih nyaman." Jungkook membela diri.

"Iya. Kau tak begitu salah. Tapi dia terkejut. Hm.. dia berbeda dari orang kebanyakan." Balas Maria tersenyum sembari mengobati luka Jungkook.

"Berbeda? Memangnya dia bukan manusia?" Itu suara Mingyu yang bertanya penuh rasa ingin tau.

Lagi-lagi Maria tersenyum, "Dia tak suka orang lain menyentuh tubuhnya, tak seperti kebanyakan pria."

"Eh? Pria?"

"Aku hanya mengganti pakaian. Tidak menyentuh-nyentuh begitu." Tukas Jungkook cepat.

Dan Maria kembali tersenyum, melihat kelakuan sang anak yang tidak setenang biasa.

"Jadi, dimana dia sekarang?" Tanya Mingyu karena tak melihat sosok yang dibicarakan.

"Entahlah. Dia pergi begitu saja."

"Setelah memukulmu?"

"Hm."

"Luar biasa."

"Ibu pikir, dia bukan orang Troya. Cobalah cari dia, Jungkook." Ungkap Maria setelah selesai mengobati luka Jungkook.

"Kenapa harus?" Jungkook merengut dan malah membaringkan tubuh.

"Dia tak begitu sehat. Apa kau marah padanya? Dia sudah meminta ma'af sebelum pergi."

Jungkook mengorek kuping kiri dengan jari kelingking, "Dia mengatakan akan kembali ke rumahnya. Huwaah.. Aku mengantuk. Ingin tidur."

Maria menghela nafas dan menatap Jungkook yang malah memejamkan mata.

"Apa dia baik-baik saja."

"Tidak."

"Ayolah, paman kurangi harganya. Aku adalah seorang pengembara dari suatu tempat yang jauh, bahkan tak pernah kau bayangkan. Aku baru saja tiba di kota ini. Kumohon paman yang baik, uangku tidak cukup banyak."

Si penjual tercengang sesaat, pemuda di depannya ini berbicara sangat cepat dan panjang. "Kubilang tidak anak muda."

Pria yang sepertinya berkepribadian ceria itu merengut kesal. Kalau saja dia bisa, sudah ia hajar si pak tua.

Tapi, tiba-tiba saja ada dua orang anak kecil yang mencuri suatu barang dan langsung berlari. Membuat si penjual teralihkan dan meninggalkan kedai untuk mengejar. Disaat itulah si pemuda mengambil barang yang diinginkan dan pergi tanpa menimbulkan kecurigaan. Ia sempat melihat anak-anak itu yang menabrak seseorang bertudung merah.

FATE ╬ KOOKV [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang