Tok .. tok .. tok ..
Seorang laki-laki berjas hitam tapi sedang mengetuk sebuah pintu kamar, nampaknya pria tersebut habis pulang kerja.
"Nak .. appa pulang!"
Hening
Tidak ada sama sekali jawaban atau pun pintu itu di buka oleh seseorang yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Dia udah tidur?" Tanya pria ini pada salah satu pembantu di rumah tersebut.
"Saya tidak tahu tuan, sejak sore saya tidak melihat putri tuan, pintunya juga masih tertutup dari tadi"
"Dia udah di kasih makan malam?"
"Belum tuan, sekitar jam 8 malam saya bawain makanan ke kamarnya, tapi kamarnya terkunci jadi saya kira dia udah tidur"
"Nak .. ini appa .. "
Masih hening, tidak ada jawaban sama sekali. Seketika segerombolan firasat buruk bermunculan di pikirannya, tanpa pikir panjang pria itu mendobrak pintu tersebut dengan sekuat tenaga hingga membuat pembantu tersebut refleks terkejut.
Brakkk
Pintu kamar terbuka, tidak ada seorang pun di kamar tersebut.
Ruangan itu terlihat sangat bersih dan rapi, dan tidak ada tanda-tanda seseorang yang di maksud ada di kamar itu. Namun ada satu hal yang menarik perhatian pria tersebut, yaitu jendela. Salah satu jendela di kamar itu terbuka.
"DIMANA ANAKKU!" Teriak pria tersebut dengan suara yang menggelegar, membuat penghuni rumah tersebut langsung berdatangan ke ruangan itu.
"DIMANA ANAKKU!!" Teriak pria tersebut lagi.
Hening
Semuanya diam, tidak ada yang berani mengangkat suara.
"Ada apa dengan kalian? Kerjanya tidak ada yang beres! Tidak ada yang memperhatikan anakku! Semuanya hanya mementingkan diri masing-masing!"
Semua penghuni rumah tersebut tetap diam, tidak ada yang berani bersuara. Menjawab maupun memberi solusi.
"Cari anakku sampai dapat!" Tunjuk laki-laki ini pada 4 pria berbadan kekar dan berpakaian serba hitam, sepertinya itu adalah bodyguard di rumah tersebut.
"Taerin .. kamu dimana nak?"
.______________.
Setelah agak lama perjalanan, Taerin dan Choi Yuna akhirnya sampai pada sebuah rumah. Rumahnya sederhana dan lingkungan tersebut sangat asing bagi Taerin, ia sama sekali belum pernah mendatangi tempat ini sebelumnya.
"Areum .. " Panggil Choi Yuna pada seseorang tepat di depan pintu rumah tersebut.
Tiba-tiba pintu itu terbuka.
Terlihat seorang gadis remaja sedang berdiri tepat di di depannya Choi Yuna. Gadis itu melemparkan senyum manisnya padanya dan memeluknya dengan penuh kasih sayang.
"Kurasa itu anaknya" gumam Taerin dalam hati.
Tiba-tiba mata anak itu melirik ke arah Taerin, refleks Taerin langsung salah tingkah seolah-olah tidak melihatnya.
"Dia siapa eomma?"
"Oh dia?" Jawab Choi Yuna mengarah pada yang dimaksud "Dia Taerin"
"Taerin?"
"Iya .. eomma tadi ketemu dia di halte, ini sudah tengah malam jadi eomma ajak dia kesini" ucap Choi Yuna.
"Udah yah, gak baik kita diluar rumah tengah malam begini. Ayo kita masuk" sambung Choi Yuna seraya mengajak Taerin dan gadis itu masuk kedalam rumah.
"Oh iya, kalian belum makan kan? Tunggu yah, eomma akan masak kan kalian Japchae untuk kalian" ucap Choi Yuna dan mempersilahkan Taerin dan gadis itu duduk.
Taerin duduk bersebelahan dengan gadis itu, namun tidak ada sama sekali sepatah kata apapun yang terlontar di antara mereka, hingga gadis itu pergi meninggalkan Taerin menyusul eomma nya.
"Sepertinya gadis itu tidak suka akan kehadiran ku di rumah ini" ucap Taerin dengan perasaan tidak nyaman.
Beberapa menit kemudian, Choi Yuna datang dengan membawa 2 piring dan 1 piringnya nya di bawa sama gadis tadi.
"Ini buat mu, kamu pasti lapar kan?' ujar Choi Yuna menyodorkan 1 piring pada Taerin.
"Makasih"
"Oh iya, kenalkan ini anak eomma. Namanya Song Areum" ucap Choi Yuna seraya memperkenalkan anaknya pada Taerin.
Taerin tersenyum "aku Kim Taerin"
Dan akhirnya mereka pun makan.
Sedari tadi Taerin merasa tidak nyama dengan gadis yang bernama Areum itu, setiap Taerin melirik ke arah Areum, pasti gadis itu selalu melemparkan mata sinis nya kepada Taerin.
"Jadi malam ini Taerin tidurnya di—"
"Kenapa harus nginap? Aku kira hanya mau numpang makan" ucap Areum memotong pembicaraan eomma nya.
"Udah tengah malam, tidak baik ia di luar sana sendirian" jelas Choi Yuna.
"Cih!" Ucap Areum dan pergi meninggalkan Choi Yuna dan Taerin.
Perasaan tidak nyaman Taerin semakin melejit, ia takut kalau kehadirannya disini hanya menambah beban.
"Eum .. maaf yah, Areum memang seperti itu" ucap Choi Yuna seraya menenangkan pikiran Taerin.
"Iya"
"Ya sudah, ayo ikut eomma" ajak Choi Yuna pada Taerin pada suatu ruangan.
"Ini kamar kakaknya Areum, kamu tidur disini yah"
"Nanti kalau kakaknya Areum mau tidur disini gimana?"
"Kakaknya Areum sudah di surga" ucap Choi Yuna memasang senyum ikhlas nya.
"Oh eum.."
"Tidak apa-apa, eomma tinggal yah" ucap Choi Yuna meninggalkan Taerin.
Taerin menutup pintu kamar itu, ia duduk di atas kasur seraya menenangkan dirinya.
"Aku lebih suka hidup di tempat sederhana seperti ini, daripada hidup di rumah yang mewah namun penuh dengan pertengkaran rumah tangga"
"Appa, maafkan Taerin"
._____________.
KAMU SEDANG MEMBACA
bring me happy
AbenteuerKim Taerin, seorang gadis remaja yang sedang kehilangan kebahagiaan dalam keluarganya dan di manfaat kan kebaikannya di sekolahnya. hingga ia menemukan ide gila yang membawanya pada kebahagiaan sementara, dan akhirnya ia bisa kembali pada pelukan h...