"Dah jam berapa Na?" Ecan baru aja buka matanya. Karena semalam mereka begadang jadilah bangun kesiangan.
"Jam 10," jawab Nana yang sedang main hp diatas sofa.
Kemarin mereka nginap dirumah Renan karena kedua orang tua Renan pergi ke Beijing buat jenguk saudara yang lagi sakit. Reyan si balita juga ikut. Karena ini rumah baru, Renan sedikit takut. Apalagi rumahnya luas banget kan. Jadilah dia ngajak squad-nya untuk nginap. Neon katanya males banget, eh tapi malah dia yang sampai duluan dirumah Renan.
"Laper njir, gofood aja kali ye?" Ecan masih menggeliat di atas kasur.
Renan baru nongol dari kamar mandi, "Deket sini ada minimarket, beli samyang aja Can. Didapur nggak ada apa-apa njir. Tega bener emak gue."
Bukannya nggak ada. Renan aja yang nggak tahu, didapurnya itu ada gudang penyimpanan makanan. Segala jenis makanan ada disana, samyang aja ada tiga kardus.
"Biar gue yang pergi," Ecan menawarkan diri.
"Pinjam motor bokap lo dong," Ecan nyegir.
"Kuncinya di pak satpam," Renan sudah menduga hal ini.
Dari sebanyaknya motor yang terparkir di garasi Renan. Honda crf milik Ecan, motor sport hitam milik Neon, nmax milik Renan dan Nana. Ecan pasti lebih milih pakai motor vespa biru Papa Cahyo. Katanya gini, "Vespa bokap lo punya aura beda, gue suka banget."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(vespa kesayangan cahyo)
Reaksi Papa Cahyo pas dengar Ecan suka sama Vespanya. Jangan ditanya lagi, dia heboh banget. Sampai-sampai Cahyo ngirim jam tangan rolex kerumah Ecan. Ecan tentu dengan senang hati menerimanya. Vespa biru alias si belu. Belu itu udah jadi saksi bisu kehidupan Cahyo sejak muda. Jika Belu bisa bicara, pastinya dia sudah bilang berapa banyak tangis dan tawa yang didengarnya selama ini. Sejak Cahyo merintis karir selalu dicemeeh sampai bertemu dengan Wendy yang mendungkunya hingga bisa seperti sekarang. Renan sendiri tahu, betapa romantisnya kisah cinta Cahyo dan Wendy. Renan cukup bangga jadi anak mereka. Hanya cukup yah. Selebihnya Renan frustasi kena prank mulu demi dunia perkontenan youtube bapaknya.
"Tambah tua, tambah pelan aja jalan lu," Ecan bicara pada Belu lalu membanting setirnya ke kanan.
"Anjir, nggak jauh ternyata. Kalau tahu gini bagusan jalan kaki aja gue," Ecan kesal saat melihat Minimarket didepan matanya.
