"Yah kak, ayo tinggal disini. Aku kesepian tau."
"Kakak pikir-pikir lagi, ya."
Suara sahut-menyahut terdengar dari dalam kamar, keduanya tengah berbicara melalui sambungan telepon yang terhubung sedari tadi.
"Ayo ayo, temenin aku disini kak." Seru seorang anak perempuan dari seberang telepon, kali ini suaranya ia buat terdengar sedikit merengek.
Sang kakak mengulum bibirnya, ragu untuk menjawab, pasalnya dia sedang ada masalah dengan sang kakek yang kini tinggal dengan adiknya disana. Namun mendengar keluhan adiknya yang kesepian dia menjadi memikirkannya secara ulang.
Sampai akhirnya, "iya-iya, lusa kakak bakal berangkat, tunggu kakak ya! Nanti kakak mau ajak temen kakak juga kesana." Final sang kakak, lalu terdiam sebentar, dia berharap ini keputusan yang tepat.
Tak lama kemudian pekik-kan senang terdengar dari seberang, disusul suara dentuman yang sepertinya sang adik tengah melompat kegirangan.
"Yey! Jangan lama-lama ya kak!"
Dan dengan bodohnya sang kakak justru menganggukkan kepala, yang jelas-jelas tidak dapat dilihat oleh sang adik, "Oh iya, gimana kabar kakek?"
"Kakek baik kok! Aku kan rajin bantuin.. cuma akhir-akhir ini asmanya suka kambuh. Sekarang dia lagi tidur."
"Bilang ke kakek, jangan absen minum obatnya. Terus, kamu kenapa belum tidur?"
"Ini aku mau siap-siap tidur,"
"Oh yaudah, awas aja kalau bergadang, nanti mata kamu jadi kaya panda emang mau? Kakak tutup ya, malam Riel!"
"Ngga ih, iya iya, malam juga kak!"
Tut!
Sambungan telepon sudah terputus, kini yang lebih tua beranjak turun dari ranjang, berniat menemui kedua orang tuanya yang tengah menonton televisi diruang tamu.
Tungkainya berjalan perlahan, sambil menyesuaikan cahaya diluar kamar yang sedikit menyilaukan mata.
Suara orang berbincang mulai terdengar, itu orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURSED
HorrorSebuah kutukan yang mengakibatkan banyaknya kejadian-kejadian tak terduga diluar nalar, pertumpahan darah, serta merenggut korban jiwa. ❨horror, thriller/mystery story feat. moots❩ © pxthrchor present 2O21