ada hal yang perlu di ubah, yaitu diri gua. ya, merubah yang ada menjadi baik-baik saja meskipun itu cuma penglihatan semata.
~NAYARA PRATISTA~
kringgg.. bunyi jam beker tepat pukul 05.55 WIB untuk khusus hari ini gua selalu bangun lebih pagi karna hari ini yang sangat menyeramkan bagi gua ataupun murid-murid yang lain. gua berdiri di depan cermin merapikan seragam yang udah siap gua pakai memperhatikan lebih lekat indera penglihatan gua yang membengkak gara-gara tangis kemarin memang itu sangat buat gak terlalu larut mendalami dan akhirnya ini akibatnya mata gua bengkak.
"bund aku pamit berangkat dulu ya" ucap gua dengan menyodorkan tangan untuk pamit tapi mata bunda langsung tertuju ke arah mata gua yang gua. gua hanya tetap menunduk.
"mata kamu kenapa sayang" tanya bunda yang penuh kekhawatiran.
"emmm ga papa ko bund ini paling pas aku tidur di gigit sama semut jangan khawatir bund"
"beneran loh kamu ga papa"
"beneran bund aku ga papa, ya udah aku berangkat dulu"
gua mengarah ke garasi dan siap untuk berangkat lebih awal agar terhindar dari hukuman.
"non beli bensin bentar ya, saya lupa tadi malem gak meriksa bensinnya masih ada apa ga"
oh no!! kenapa harus seperti ini.menekuk wajah dengan penuh kekesalan. mana mungkin sepagi ini pom bensin udah buka tamat lah terlambat sekolah.
"non itu ada tempat isi bensin kecil" dan akhirnya menemukan juga meskipun sekarang tepat 06.35 huhh.. ini waktu yang menegangkan. membuka jendela menghirup udara segar meskipun bercampur aroma bensin dan selesai sudah. giliran antrian belakang tapi seragam sekolah lelaki yang bermotor itu sama dengan gua. mengalihkan penglihatan yang tadi. 15 berjalan akhirnya sampai sudah meski di ambang dengan hukuman.
"pak stoppp" langkah gua lebih cepat menahan agar gerbang sekolah tak di tutup. huftt.. menepis keringat yang membasahi jidat hari ini memang membuat gua seperti sedang lomba lari maraton dan seperti mandi 2 kali pagi hari ini. tapi ini sudah tamat upacara bendera tuk hari senin sudah di mulai meskipun baru merapikan barisan. gua berjalan pelan agar tak terlihat datang terlambat, gua berjalan seolah-olah enggan mencuri bukan! ini hanya mengendap-endap agar tak ketauan oleh guru. langkah gua terhenti lengan yang sudah di cengkram oleh seseorang.
"kamu kenapa jalannya mungguk kaya gitu?"
"ehh ituu pak.. anuuu punggung saya sakit jadi jalannya kaya gini"
"gak usah banyak alasan kamu, sekarang baris kedepan seperti yang lain"
huhh .. pasti ini bakal terjadi. bukannya tadi memang tak ada guru yang jaga bagian belakang tapi tiba-tiba... sudahlahh kini gua menepati barisan sangat depan benar-benar depan sebanding dengan barisan guru yang tandanya gua ini telat.
dorr.. suara yang mengagetkan membuat jantung zea hampir copot
"kemana si naya" tanya helen
" biasa dia terlambat" jarinya menunjuk ke arah depan mencari sosok nayara pratista
"kebiasaan emang tuh si naya, terus kemana yang lain?"
"masih di kantin belakang"
"ck, mending dateng tapi terlambat daripada malah nongkrong"
"sama aja kali ze, nanti juga bakal kena hukuman juga mereka"
"emang siapa aja yang disana?"
"yah udah selain kita bertiga. berarti ada zua, mauza,jehan,laurens"
zea mengangguk paham.
upacara bendera pun di mulai sejak tadi matahari pun mulai menaik yang membuat keringat mengalir seperti air mancur. semakin panas dan membuat badan gua tak mampu menegakkan dengan kuat pandangan gua pun semakin buyar
BRUKK..
badan gua terjatuh tersungkur di tanah. dengan tangan yang menahan badan gua seseorang yang tak tau siapa dia.
"pak ada yang pingsan" teriak lelaki tadi yang menahan badan gua agar terjatuh di dekat tubuhnya.
"ya udah segera bawa ke uks"
lelaki itu menggendong dengan keduanya dan mengarah ke UKS
"nih kalian berdua doank?" tanya jehan
"ga itu sama naya" jawab helen dengan mengarahkan jarinya yang di tuju.
"lah mana si naya,perasaan tadi dia di depan gara-gara telat"
"apa jangan-jangan dia pingsan" mereka pun berlari meninggalkan lapangan padahal upacara bendera hampir selesai.
BRAKK..
jehan membanting pintu yang amat keras membuat orang yang di dalam ruangan itu langsung menatapnya. gua di istirahatkan bagian bilik paling pojok. gua pun yang sudah terbangun meski masih menahan pusing melirik diatas meja UKS sepucuk kertas tertuliskan.
cepet sembuh ya
salam sayang *RPA*.
mereka pun hanya ikut tersenyum gua pun tersipu malu di hadapan semua sahabat gua. tangan yang menyanggah pusing.
"pusing.." rintih gua
" ya udah tiduran dulu"
"ngomong-ngomong siapa yang ngajak lu kesini?"
"ga tau pokoknya dia yang nimpa badan gua cuma gua nyium aroma badan dia, gua suka itu."
"lu belum makan kan?" tanya jehan
gua mengangguk lemas. pintu UKS terbuka sosok yang gua kenak. ya, dia LAURENS yang baru datang menemui gua di sini.
"ya ampunnn nay lu kenapa" ~ laurens dengan khas suara yang melengking membuat seisi ruangan menutup telinga
"jangan teriak-teriak kasian yang sakit" ucap helen senga
"gua kan mau nanyain kondisinya,perhatian sama dia"
"perhatian!? tapi kenapa lu kemarin ga ikutan dateng ? ga tau kan kemarin naya nangis hah!"
"udah ih kalian jangan ribut mulu. dan lu lau, nanti bakal gua ceritain apa yang terjadi kemarin" zea meredakan suasana dalam ruangan ini.
"nih makannya" jehan menyodorkan sebungkus nasi untuk gua.
"lah lu belinya satu doank? ~zea
"ya iya lah kalian tinggal beli sendiri bisa kan?"
"nay lu kemarin nangis dah lebih baik kan?" tanya zea memastikan
gua hanya mengangguk.meskipun dalam diri gua pun belum tau apa ini sudah lebih baik apa sebaliknya??
gimana-gimana dengan part barunya, mari kita saling menghargai.
SPAM KOMEN DI PERSILAHKAN▶▶
![](https://img.wattpad.com/cover/267840500-288-k931628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
redup
Romanceseorang gadis yang tumbuh dewasa ia menghadapi alur kehidupan keluarganya sendiri. pangkuan semua keluh kesah adalah sahabatnya yang selalu mendengarkan. tiba saatnya ia menikmati dan terbiasa alur kehidupan ini,datang seseorang yang memang aneh buk...