Bab 1

2 1 0
                                    


Humaira meringgis kesal saat seseorang dengan tak sengaja  menabraknya hingga bokongnya mendarat dengan tak elegan di atas aspal pekat itu.
Sialann,umpatnya dalam hati,namun kekesalannya tak hanya berhenti di situ saat melihat sosok wanita yang ia cari sedang di gandeng oleh seorang laki laki berkumis tebal,tanpa peduli pada pria muda yang mengucapkan kata maaf beberapa kali itu, ia menghampiri wanita itu dengan raut kemarahan yang mendalam.

"Mamaa"

Berteriak dengan keras Maira menarik tangan wanita itu agar segera terlepas dari pria hidung belang yang ingin mengambil kesempatan atas Mamanya yang mabuk itu.

"Lo siapa brengsek lepasin nyokap gua lu,atau ngak gua teriak nih" pria itu yang tak ingin mendapati masalah buru buru pergi dari situ setelah mengucap kata kata kasar.

"Ck,kamu ganggu banget sih Raa,ngak bisa liat mamanya senang dikit" Maira mendelik kesal ke arah wanita yang bahkan untuk berjalan saja butuh bantuan,ia menyelongkar tas tangan  mamanya demi mencari cari kunci mobil mamanya itu.

Maira mengendarai mobil dengan pelan,ia melirik sekilas ke arah  mamanya yang terus meracau tak jelas,sebelah tangannya memijit keningnya,sumpah kepalanya rasanya pusing tujuh keliling gara gara mencari wanita itu,ini daerah baru dan ia belum hafal pasti tempat ini,beruntung ia melihat mobil mamanya yang terparkir indah di sebuah club ternama di kota ini.

Mata bening bundarnya berkaca kaca saat dengan sengaja wanita itu menolak nolak kepalanya dengan kesal "anak sialan,lo itu ganggu banget tau ngak,minggir lo" menolaknya dengan kasar,Bella saputri wanita sedikit berumur  itu berjalan sempoyongan menuju kamarnya,ia tak peduli dengan anaknya yang melirik tajam ke arahnya,walhal mata gadis belia itu sudahpun menumpahkan sedikit air matanya.

Maira mendengus dengan geram,ia mengepalkan tanggannya,lalu berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya menuju pintu pagar,tadi ia buru buru ingin menolong mamanya turun dan lupa menggunci pintu pagar rumah yang baru mereka tinggali beberapa hari ini.Rumah ini milik tante Resa yang tinggal di jerman,dikarnakan mamanya telah menjual rumah mereka alhasil ia harus menumpang di rumah adik mamanya yang baik hati itu.

***

Tak ada yang indah dari hidupnya ia hanyalah seorang putri yang terlahir dari rahim seorang  ibu yang tak menginginkannya,menjalani hidup dengan berusaha waras ia tak peduli saat cacian orang orang yang selalu menyebut ia anak haram,bahkan kerap kali ia mendengar orang orang menyebut namanya dengan pelacur kecil,demi apapun ia hanya biasa tersenyum miris saat hidup dalam lingkungan manusia manusia yang memiliki mulut menyebalkan itu.

Untuk membela diri,ia sama sekali tak mampu karna mamanya yang memang senang sekali ingin melacurkan dirinya,ia bosan saat setiap hari harus menjaga wanita yang seharusnya mendidiknya ke jalan kebenaran bukannya malah merusak karakternya,ia benci ketika wanita itu lebih memilih jalan kehancuran ketimbang menerima papa kandungnya,mamanya telah buta oleh cinta yang tak pernah berpihak padanya.

Memasang headseat di kedua telinganya ia menoleh ke arah jendela yang menampilkan lapangan bola basket yang terbentang luas,SMA Garuda memang salah satu SMA terfavorite di kota ini,ia yang notabelnya hanya murid pindahan saja sejak pertama kali menginjak kan kakinya ke sekolah ini sudah terkagum kagum saja,di terima di tempat ini memang salah satu rekor hebat yang ia miliki,karna untuk masuk ke sini ia harus melakukan beberapa tes mata pelajaran dan harus mendapatkan nilai yang memuaskan.

"Woiiiiii" seorang gadis dengan rambut hitam pekat menarik headseatnya lalu berteriak dengan keras di telingannya.

"Apaan sihh Caa" ia mendelik dengan kesal ke arah cewek imut berkacamata dengan mengeluarkan sedikit lengkungan di kedua belah pipinya ketika tersenyum atau tertawa itu.

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang