Bab 2

1 1 0
                                    

👑👑👑

Jika bisa memilih ia lebih ingin bertemu dengan mantan pacarnya ketimbang dengan bertemu mantan temannya,Humaira menarik tas ranselnya dari dalam closet wc lalu ia menyirami tasnya dengan air,ransel itu baru ia beli beberapa hari lalu dengan uang tabungannya .

Anjani benar benar keterlaluan,gadis yang telah lama membencinya itu seakan akan mendapatkan lampu hijau saat mereka kembali di pertemukan di sekolah yang sama,lagi lagi ia hanya bisa menggunakan kesabarannya untuk menghadapi gadis yang tak cukup pikiran namun terlihat cukup umur itu.

Ia mengibas ngibas sedikit tasnya agar sedikit lebih mengering lalu keluar dari toilet,berjalan pelan dengan memegang ranselnya yang basah ia sebodohlah saat melewati lima orang laki laki yang bersenda gurau,dan Maira tau jika mereka itu para cowok yang sama yang menganggu Caca tempo hari,ralat hanya satu orang di antara mereka,selebihnya hanyalah menjadi provokator saja.

"Ehh,Lo,sini bentar"
Maira melirik kesamping sampingnya,ngak ada orang dan yang cowok dengan pakai paling rapi itu menunjuk ke arahnya.

"Kakak manggil saya?"

"Ngak gue lagi manggil setan di belakang lo" buru buru ia memutarkan wajahnya ke arah belakang.

"Lo begok,mana ada setan pagi pagi" Maira menghela nafas dengan pasrah,bala apalagi ini.

"Kasar amat lo Yad,cewek ini broo" Teman pria itu menonyor sedikit lengan cowok yang sedang berbicara dengannya,Maira lumayan tak tenang saat ia di hadapkan dengan lima cowok yang menatapnya sekaligus.

"Lo temannya si cuputkan?"

"Hah?"

"Astojim,hah huh hah huh lo,kayak orang budeg aja" memicing matanya tak suka Maira ingin berlalu begitu saja,biarlah ia terlihat kurang ajar di depan seniornya toh mereka lebih kurang akhlak dari padanya,baru kenal dan ia sudah di katakan begok dan budeg,sorry ia bukan cewek yang mudah untuk di bully yah.

"Ehh mau kemana lo" Fayad menarik lengan cewek yang terlihat ingin marah itu.

"Sorry kak,aku mau masuk ke kelas" ia berusaha melepaskan genggaman pria itu di pergelangan tanggannya.

"Yadd" suara berat yang melantun indah itu membuat cowok yang bernama Fayad itu buru buru melepaskan tangannya.

"Ehh,sorry,sorry,kagak sengaja" cowok itu melirik tak enak ke arah cowok yang bersandar di dinding sedari tadi,hanya mengamati tanpa berminat ingin menimpali,hanya saja mulutnya reflek memanggil nama temannya itu saat melihat gadis di depannya yang tak suka di ganggu teman temannya.

"Lo sihh mau kabur,padahal gue baek cuman mau nitip inih" Fayad mengulurkan sebuah kotak kecil berwarna hitam dengan pita yang menggemaskan."kasih buat si cuput yah,jangan bilang gue yang kasih"
Maira mengangguk faham,tak ingin berlama lama di sana ia buru buru melajukan langkahnya,terlalu gerah saat dirinya ditatap dengan tajam oleh laki laki yang sedari tadi bersandar di tembok itu.

Masuk ke kelasnya,Maira mengucapkan thanks untuk Caca,karna gadis itu telah mengumpulkan bukunya yang berceceran di lantai tadi.
"Lo kemanain tas Mai?"

"Bagasi motor,males gue jemur di rooftop ntar lupa ngambil" menyimpan bukunya satu persatu kedalam kolong meja,Maira menolak kado yang di titip kakak seniornya tadi ke arah Caca.

"Nohh,btw fans lo oke banget yah"

"Apaan nihh" Caca membalik balikkan koda yang terlihat ringan nan kecil itu.

"Kado dari kakel"

"Serius loh" pupil matanya membesar pasalnya ini pertama kali ia mendapatkan kado dari seseorang,buru buru Caca membukota pita kotak tersebut,hanya butuh beberapa detik lalu suara teriakkannya menghebohkan satu kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CloudyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang