Chapter 1

23 4 2
                                    

Malam yang dingin, tiba-tiba Nada datang membawa seorang gadis memasuki kantor, sinar mata gadis itu memancarkan bayang kesedihan yang membuat Ardi penasaran dengannya,  Ardi membayangkan kesedihan amat dalam pada hati si wanita berparas cantik itu. Ardi pun mulai memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Dengan suara samar-samar Ardi memanggil gadis tersebut.

"Hai nama kamu siapa?"

Si cewek itu tidak menjawab seakan tak mendengarnya. Ardi mulai melangkah mendekatinya dengan menyalami tangannya.

"Perkenalkan namaku Ardi, nama kamu siapa ?"

"Namaku Levi" jawab gadis itu dengan tersipu malu.

Ardi melemparkan beberapa pertanyaan pada Levi.

"Sebaiknya aku manggil kamu siapa? Levi atau sayang" sambil tertawa.

"Apaan sih panggil aj Levi, kita kan baru kenal main panggil sayang - sayang aj lo" dengan raut wajah yang kesal.

"Santuy dong jangan ngegas, ok lah gue panggil Levi aj."

"Siapa sih yg ngegas lu aj tu yang sok kenal sok dekat, baru kenal juga."

"Jutek amat sih ini cewek, sepertinya menarik". ujar Ardi dalam hati.

Malam makin larut Ardi pulang menuju rumahnya dan Nada pulang bersama gadis itu. Sesampainya di rumah, Ardi masih membayangkan wanita itu.

"Semenarik itukah dia, apa yang membuatku begini" sambil melihat ke atas.

Ardi makin penasaran dengan gadis itu, diapun mulai mencari nomor telepon gadis tersebut dengan menanyakan kepada Nada.

"Assalamualaikum"
"P"
"P"
"P."
"Waalaikum salam, ada apa Ardi? tengah malam gini tumben lu chat gue."
"Itu tadi siapa."
"Yang mana?"
"Cewek tadi itu lo, yang kmu bawa ke kantor."
"Owh itu sepupu aku namanya Levi."
"Owh sepupu kamu, dia sendirian nggk?"
"Maksudnya, gmn? dengan raut wajah bingung.
"Maksudnya, masih jomblo nggk."
"Masih" jawab Nada.
"Minta nomornya gih, cepetan."
"Mau diapain emangnya?"
"Mau kenalan lebih dekat."
"Cie - cie pandangan pertama nih hahaha."
"Idih cepetan!!!"
"Ok gue bagi" dengan keadaan terpaksa.
"Terima kasih, kakak Nada yang cantik"
"Bisa aja lu" jawab Nada.

Nada pun memberikan nomor si Levi kepada Ardi, Ardi yang merasa sangat gembira, tapi disisi lain ia masih merasa canggung karena takut dicuekin sm si Levi.

"Gmn ya, awal chatan sama dengannya, mana dia jutek lagi seperti mau makan org aj" ujar ardi sembari memikirkan gadis itu.

Ardi pun memberanikan diri untuk chatan sama Levi.

"Assalamualaikum, hai aku Ardi yang teman kerjanya Nada, save back ya."

"Hmm, lama amat sih ni cewek balasnya".

"Ting" suara notifikasi Ardi berbunyi.

Ardi dengan tergesa melihat hpnya.

"Njir ternyata cmn grup" dengan rasa yang kecewa.

selang beberapa menit kemudian, suara notifikasi Ardi kembali berbunyi.

"Waalaikumsalam, iya ada apa."

Ardi mengetik...

"Hehehe salam kenal, owh iya aku boleh tanya sesuatu nggk?" tanya Ardi.

"Boleh, kmu dapat nomor aku drimana?" Jawab Levi.

"Dari kak Nada."

"Owh, mau nanya apa emangnya?"

" Btw, klau aku chatan ama kamu ada yang marah nggk?"

"Nggk ada, aku nggk punya pacar, jdi siapa yang mau marahin"

"Yes, alhamdulillah hahaha, bgusnih ada kesempatan" Ardi berbicara dalam hati.

"Owh brrti kmu nggk punya pacar ya."

"Iya."

"Maaf ya mengganggu, selamat malam."

"Iya nggk apa - apa, selamat malam juga."

Ardi mkin penasaran dengan gadis itu hingga terbawa ke dalam mimpi.

Keesokan hrinya...

Ardi bergegas berangkat menuju kantor dengan rasa campur aduk, sehingga membuat pekerjaan Ardi amburadur.

"Ardi napa sih lu, kek gini, kerjaan mu nggk ada yang beres" tanya Nada dengan kesal.

"Lah, gue kenapa?"

"Hmm, sepertinya lu masih terbayang adik sepupu gue kan, hahaha."

"Hahaha" Ardi tertawa dengan tersipu malu.

"Prang" suara gelas jatuh.

Ardi mulai panik.

"Kenapa sih cewek itu masih terbayang-bayang, sampai gue jatuhin gelas, anjirlah."

"Tuhkan, lu knp Ardi, malah mecahin gelas segala lagi."

"Napa si lu bawa cewek itu ke kantor semalam."

"Lah, emngnya kenapa?"

"Cewek itu buat gue jadi gini."

"Buat lu knp?"

"Buat gue jatuh cinta tanpa sebab."

"Hahaha asyike" sambil tertawa.

Nada pun mengambil hpnya dan langsung mendokumentasi Ardi saat memungut pecahan gelas. Sembari Ardi memungut pecahan gelas, Nada mengirimkan foto itu ke Levi.

"Lev, lihat ni Ardi mecahin gelas."

"Lah ap hubungannya dengan gue."

"Gara-gara lu dia mecahin gelas, katanya dia ngebayangin lu mulu."

"Hahaha, semenarik itukah aku?" tanya Levi.

"Nggk tau juga, hahaha." jawab Nada

THE ICE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang