01

8.8K 684 6
                                    

Jaemin menatap Jeno yang sedang makan ramyeon di depannya. Sekarang mereka berada di kantin sekolah, duduk berhadapan di bangku pojok kantin—tempat favorit mereka.
Sebenarnya bukan mereka, tapi hanya Jeno. Jaemin hanya mengikut saja di mana Jeno memilih tempat duduk.

"Hei, apa aku boleh bergabung?"

Renjun datang menepuk pundak Jeno lalu meletakkan makanannya di meja. Jeno yang sedari tadi terlalu sibuk makan pun tersedak, dan sekarang Renjun sibuk memberikan minumnya pada Jeno. Setelahnya ia duduk di samping Jeno.

"Terima kasih." ucap Jeno, yang dibalas senyum manis oleh sang pemilik minuman.

Jaemin yang melihat adegan di depannya hanya mendengus. Padahal jus milik Jeno sendiri masih belum tersentuh. Kenapa Renjun harus repot-repot?

"Aku akan kembali ke kelas duluan. Aku lupa mengatakan sesuatu pada Chenle." kata Jaemin lalu berdiri.

"Tapi ramyeonmu belum tersentuh sama sekali. Makanlah dulu."

"Aku sengaja tidak memakannya. Aku lupa kemarin, kemarin lusa, kemarin lusanya lagi aku sudah makan ramyeon. Kalau terlalu sering aku akan demam." ucap Jaemin cepat lalu bergegas meninggalkan keramaian kantin yang semakin membuatnya panas.

Entah kenapa moodnya tidak baik hari ini, dan bertambah buruk dengan kedatangan Renjun. Sebenarnya ini sudah seperti rutinitas baginya. Ia sudah terbiasa. Tapi kenapa rasa sakit itu masih terasa? Sejujurnya ia benar-benar muak.

-TBC-

02/05/2021

SAHABAT || NOMIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang