02

7K 618 4
                                    

Jaemin dan Jeno adalah sahabat dari SMP. Tidak ada alasan khusus bagaimana mereka bisa bersahabat. Itu berawal dari Jaemin memberikan plester pada luka kecil Jeno saat mereka hanya saling tahu nama satu sama lain. Sejak saat itu Jeno selalu menguntit Jaemin ke mana-mana.

Awalnya Jaemin risih dengan Jeno yang selalu mengikutinya. Tapi lama kelamaan sifat Jeno yang humoris dan begitu perhatian padanya juga kelakuannya yang selalu membuat Jaemin tersenyum telah merubah perasaannya. Dan di situ dapat disimpulkan jika dari awal Jaemin tidak pernah ingin Jeno menjadi temannya. Ia ingin posisi lain untuk Jeno.

Jaemin begitu menyukai masa-masa SMP-nya. Karena pada saat itu tidak ada seorang pun yang membuat Jeno tertarik—meskipun termasuk dirinya tetapi pada saat itu Jeno hanya bersamanya. Tapi semua kini berbeda. Jeno tidak lagi hanya menjadi miliknya sekarang. Bahkan untuk sekadar mendapatkan perhatiannya untuk diajak bicara sangat sulit saat dia sudah bersama Renjun.

Renjun? Dia adalah teman sekelas mereka. Tidak, Jeno dan Renjun tidak berpacaran. Jeno hanya menyukai Renjun. Entah apa yang dirasakan Renjun, tapi dilihat dari sikapnya terhadap Jeno mungkin mereka saling menyukai.

Jaemin sudah menduga saat-saat seperti ini pasti akan terjadi. Tapi apa yang bisa ia lakukan agar terhindar dari situasi saat ini? Tidak ada. Jika saja bisa, ia ingin menghapus bersih perasaannya untuk Jeno. Dengan begitu semuanya pasti akan baik-baik saja, dan akan menyenangkan berteman dengan perasaan yang murni sahabat. Tapi itu di luar kemampuannya.

Jaemin hanya bisa pasrah dengan perasaannya yang semakin hari semakin bertambah besar. Tidak ada yang tahu perasaan Jaemin. Dunia memandang mereka murni sahabat.

Jaemin tidak pernah mengatakannya karena ia pikir menahan sakit seperti ini jauh lebih baik daripada harus kehilangan Jeno, itu akan lebih menyakitkan. Ia sungguh tidak bisa.

-TBC-

03/05/2021

SAHABAT || NOMIN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang