R0TS - 01

45 7 0
                                    

Kalau kalian menemukan Typo tolong kasih tau yaa!!!

Happy Reading 

Bab 1 | Aileen Fredella

🍃
🍃
🍃

06.30 WIB

"Selamat pagi dunia fana!" sapa seorang gadis dengan senyuman manis di wajahnya.

Namun, senyuman manis itu tidak berlangsung lama, saat suara teriakan terdengar di kedua telinganya. Gadis itu menundukkan kepalanya dan mengembuskan napasnya dengan kasar.

"Lagi, kah?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

"DELLA!! DIMANA KAU? CEPAT TURUN!"

Aileen Fredella atau Della, nama gadis cantik itu. Teriakan itu, sudah biasa dan makanan dirinya setiap pagi sebelum dia berangkat sekolah.

"DELLA!"

Gadis yang di panggil Della itu, lantas bergegas pergi ke bawah untuk menghampiri seseorang yang berteriak memanggil namanya. Tidak lupa, tas sekolahnya ia bawa.

"Bismillah, semoga mereka tidak terlalu kasar kepadaku pagi ini!" harap Della dengan suara yang lirih.

Gadis itu dengan langkah yang cepat menuruni tangga. Napasnya terengah – engah dibuatnya. Masih pagi udah olah raga aja! Pikirnya.

"Ada apa, Bunda?" tanya Della dengan napas yang tidak karuan.

Dyah Putri. Nama bunda Della. "Ada apa kamu tanya?" sentak wanita paruh baya tersebut.

"Dimana sarapannya? Kenapa belum siap, hah?!" sambungnya.

Della menundukkan pandangannya. Kedua tangannya saling meremas. "Della tidak sempat masak Bun, Della ada piket hari ini." Lirihnya, tanpa menatap wajah sangar Bundanya.

Dyah menatap geram anaknya itu. "Dasar anak kurang ajar! Saya dan keluarga saya sudah nunggu di meja makan." Bentaknya.

"Maaf Bun, Della bener – bener ada piket pagi ini."

Dyah memejamkan kedua bola matanya, guna menetralkan emosinya. "Sana pergi, katanya kau ada piket," ujarnya tanpa membuka kedua matanya yang terpejam.

Della tersenyum tipis. Walaupun sang Bunda sering membentaknya, namun Dyah tidak berani menyiksa seperti memukulnya. Dan hal itu, membuat Della bersyukur karena masih ada satu orang yang menganggapnya ada.

"Maaf bun, Della benar – benar minta maaf. Kalau tidak ada piket, Della sudah pasti menyiapkan sarapannya." Maaf Della dengan suara yang lembut.

Gadis itu menghampiri Dyah dan meraih tangan kanan wanita paruh baya itu. Dikecupnya dengan lembut.

"Bunda, Della pergi sekolah dulu ya. Assalamualaikum,"

Della membalikkan badannya lalu meninggalkan Dyah yang masih berdiri mematung akibat perlakuan Della kepadanya. Hal itu merupakan pertama kali bagi Dyah. Kedua matanya masih menatap tubuh anak bungsunya yang perlahan mulai menghilang.

"Kenapa kau begitu baik kepada bundamu yang begitu jahat ini, kenapa Della?" gumam Dyah dengan pelan. Kedua bola matanya memanas. Lalu membalikan badannya untuk pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya, terpaksa.

Sementara Della, kini berjalan dengan santai menuju halte bus. Gadis itu menunggu dengan tenang. Bibirnya sedikit tertarik sedikit, saat ingatannya tentang kejadian pagi ini. Gadis itu senang, karena Dyah menganggapnya ada walaupun tidak sepenuhnya.

Revenge of The Soul ✔ (ENDING Di Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang