Selamat Membaca >_<
Willona mengerjapkan mata, ia bingung dengan tempat yang kali ini ia lihat, sebuah perkotaan yang modern, bangunan yang menjulang tinggi, gemerlapan cahaya terpantul dari kaca bangunan, indah sekali tempat ini.
Persis film film yang pernah ditontonnya. Banyak kendaraan di jalan, tapi yang anehnya semua kendaraan tidak ada yang menggunakan ban, seakan akan kendaraan itu bisa terbang.
Dan lebih anehnya lagi, makhluk menyeramkan yang berlalu lalang di sekitarnya. Kalau dilihat lihat makhluk ini mirip seperti Avatar yang kulitnya berwarna biru, namun yang membedakannya hanya warna kulit mereka yang putih, sepertinya tidak ada zat Melanin pada kulit mereka. Sungguh mimpi yang unik.
Willona pun mencoba bertanya pada salah satu makhluk di dekatnya, namun makhluk itu sepertinya marah lalu memperlihatkan giginya yang runcing dan berjalan melewati Willona.
"Aneh sekali" gumam Willona sambil menggeleng pelan kepalanya.
Ia pun berjalan menyusuri kota nan indah ini untuk mencari tau dimana sebenarnya ia berada. Belum lama berjalan ia di hadang oleh makhluk lain namun kali ini terlihat lebih menyeramkan sambil membawa sebuah kapak berlumuran darah.
"No! jangan bilang dia ingin membunuhku" pekik Willona dalam hatinya.
Willona mengambil ancang ancang untuk lari namun na'as kapak kurang ajar itu tepat mengenai bahunya.
"Argghhhhh shh Hentikan" teriak Willona sambil menahan air matanya.
"Hahahahahaha Hey Manusia, oh lebih tepatnya Charleza, apa yang kau lakukan di tempat seperti ini? apa Ares yang menyuruhmu? apa dia sudah tidak kuat melawan? jadi mengutus putrinya yang LEMAH ini untuk datang!" ucap makhluk menyeramkan itu dengan menekankan kata lemah dan menatap remeh Willona.
"Siapa kau sebenarnya? apa hubunganmu dengan ayahku?" ucap Willona dengan tatapan mengancam.
"Wah wah, jadi selama ini kau tidak tau apa apa? Ares tega sekali tidak memberi tahukan ini pada buah hatinya" kesal makhluk itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi?!" geram Willona karena tidak ada respon dari makhluk itu.
"Kota Hilang" bisik makhluk itu di telinga Willona sambil menyeringai.
"Hah?"ucap Willona bingung dengan jawaban makhluk itu.
"Cari tahu sendiri,kalau ku beritahu sekarang tidak seru, permisi "ucap makhluk itu sebelum menghilang dari pandangannya
______________________
Kriiingg kriingg!!
Karena kesal ia membanting alarm itu, lalu mengumpulkan kesadarannya sebelum melakukan aktivitas. Willona masih memikirkan perkataan makhluk itu.
"Sepertinya aku harus bertanya pada Liam, dia mungkin tahu sesuatu tentang kota yang hilang" gumam Willona.
Setelah membersihkan dirinya, ia bergegas turun ke bawah, di bawah sudah ada kedua orangtuanya Ares Darwin dan Liana Cedez, dari wajahnya Willona lebih mirip Ares, rambut hitamnya, bibir, alis, dan warna matanya, benar benar Ares versi wanita.
Oke kembali ke cerita."καλημέρα, μαμά μπαμπά" ucap Willona dengan senyuman khasnya.
"καλημέρα" ucap ares.
"Ayah tidak ke kantor?" tanya Willona sambil mengoleskan selai rasa kacang pada roti.
"Ayah lagi tidak mood buat kerja, Will" ucap Ares .
"Sakit?" tanya Willona lagi.
"bisa dibilang iya, Will" ucap Ares.
"Cepat sembuh ya yah" ucap Willona.
Sarapan pagi ala keluarga Darwin berlangsung dengan damai.
"Sepertinya ada yang kurang, loh Willy mana?" tanya Liana.
"Oh iya ya, mana Willy?" tanya Ares.
"Tuan Crates sepertinya masih tidur, aku akan bangunkan dia" ucap Willona diselingi tawa lalu berjalan menuju kamar Tuan Crates, wkwkwkw.
"Pagi Tuan Crates!!" teriak Willona dari balik pintu.
Namun tidak ada sahutan dari dalam. Dengan kesal ia mendobrak keras pintu tersebut, masuk lalu mengguncang guncangkan badan seorang lelaki muda yang sedang tertidur.
"Tuan Crates! bangun" teriak Willona lagi tepat di depan telinga lelaki tersebut.
"Arhh!"
"Bangun Liam, sarapan pagi" panggil Willona.
Ya, lelaki muda itu bernama William, anak pertama keluarga Darwin, dan gadis yang membangunkannya, Willona adiknya.
"iya iya, aku bangun" ucap william dengan kesal.
William berdiri dan berniat membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, namun belum selangkah berjalan, tangannya dicekal oleh Willona.
"Tunggu, aku kesini bukan hanya untuk membangunkanmu, tapi ada hal yang ingin kutanyakan" ucap Willona dengan serius.
"Apa yang kau ingin tanyakan?" tanya William.
"Apa kau tau sesuatu tentang kota yang hilang?, aku bermimpi aneh, dan aku berpikir kau mungkin mengetahui sesuatu" ucap Willona.
"Hmm nanti ku bicarakan dibawah, aku ingin membersihkan diriku dahulu"ucap William.
"Oke, aku tunggu dibawah" ucap Willona sebelum meninggalkan kamar bercat coklat muda.
Setelah beberapa menit menunggu
akhirnya turunlah William berbalut baju kaos berwarna coklat dan celana santai, oh ya William menyukai warna coklat."Jadi ceritakan dahulu mimpi anehmu itu" ucap William datar sambil mendudukan dirinya pada sofa.
"Bisakah kau bersikap seperti biasanya Will? aku minta maaf jika ada salah, sudahlah jangan datar seperti itu, muka mu seperti Alien" ucap Willona menahan tawa.
"Itu tidak penting, sekarang kamu ceritakan dahulu cerita mimpi anehmu yang mungkin hanya sebuah kebohongan" kesal William.
"Oke Will, aku minta maaf" ucap Willona.
Willona pun mulai menceritakan mimpi aneh yang mengganggu pikirannya dari tadi.
Next 》
καλημέρα, μαμά μπαμπά (Selamat pagi, ayah ibu)
Hy Minna!!
Gimana ceritanya? suka?Jangan jadi pembaca gelap ya minna😊, I need your voice❤
Maumere, 02 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventure W2: The lost city of Atlantis
Aventura"lagi lagi tentang teori, hufftt" ~ Willona Darwin Charleza~ "Kalau kau bosan, lebih baik akhiri ini semua, aku hanya membantu mu, mencari tau jawabannya." ~William Darwin Crateso ********************** Petualangan Willona&Wiliam yang meneliti serta...