Zurince

11 5 3
                                    

Jauh sebelum pertemuan di antara ketiganya,kala itu di sebuah sekolah sihir Zurince ,Guru Besar mengadakan pesta ulang tahun ke-500 tahun.Semua tamu undangannya tak lain murid-muridnya beserta wali kelas pengajar.Pesta diadakan sangat meriah, dengan hidangan mewah berjajar rapi di meja makan besar,bersatu padu dalam aula utama sekolah.Semua orang senang,dan bercanda ria di sela pesta.Kebetulan,hari itu juga perayaan untuk siswa tahun ke-1500 karena telah menyelesaikan evaluasi musim dingin.
Acara inti dimulai, terlihat seseorang dengan rambut putih panjang,berkacamata kotak, dengan jubah hitam bergaris emas, menaiki mimbar,seseorang itu tak lain Guru Besar Zurince.Setelah suasana tenang kembali, Guru Besar membuka sambutannya, berterimakasih kepada seluruh warga sekolah telah ikut merayakan dan memeriahkan hari istimewanya.Tak kalah meriah, para siswa siswi angkatan 1500 diberkati penghargaan, senyum bangga terukir setelah sekian lama menyelesaikan evaluasi musim dingin yang berat.Setelah itu,Guru Besar menyampaikan perihal evaluasi untuk siswa tahun berikutnya.

"Untuk seluruh angkatan 1501,evaluasi kali ini akan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dan tentu berbeda dari kakak kelas kalian.Saya berencana akan menempatkan evaluasi kalian di dunia manusia.Dan tentunya akan sangat sulit untuk beradaptasi dan menjalaninya bagi kalian.Tetapi justru,menjadi bahan ujian atau evaluasi kali ini."
Seluruh sekolah terperangah mendengarnya,bagaimana bisa penyihir disatukan dengan manusia?.
Guru Besar melanjutkan pidatonya,kali ini menyampaikan beberapa peraturan dan terdapat setumpuk buku,entah buku apa itu.
"Tujuan utama dalam evaluasi kali ini adalah membantu manusia,setiap kalian akan diberikan buku kontrak dan di dalamnya berisi kolom keterangan bahwa kalian telah membantu manusia,jika telah membantu maka skor otomatis muncul.Perlu diketahui,skor bukan hanya muncul di buku yang akan kalian bawa tetapi juga di dinding aula utama ini.Akan dibagikan kelompok dan setiap kelompok mendapat satu pengawas untuk mengawasi kalian dari sini."

"Wingardium Leviosa!" buku pun melayang ke setiap kelompok yang tertulis di dalamnya.
Setiap kelompok berjumlah dua siswa.Dan setiap kelompok diharuskan dapat bekerja sama untuk mendapatkan nilai terbaik.

___________________________________________


Peraturan dalam dunia manusia :

1.Dilarang menggunakan sihir di sembarang tempat dan kepada siapa saja kecuali yang diperkenankan.
2. Wajib membantu dengan orang atau manusia yang telah dikontrakkan.
3.Menggunakan sihir sebaik mungkin.

Nama anggota kelompok H&J
1.Hyu
2.Jun

Guru Besar

Alexander ___________________________________________

"Apa?! Kenapa aku harus dengan bocah ceroboh itu?".Seru Hyu tak terima.
Hyu bersikap dingin,bijaksana,tenang dan pintar.Ia memiliki unsur air,melambangkan kepribadiannya.Sedangkan Jun berkebalikannya yang berunsur api, ceroboh,tak bisa diam,tapi juga cerdas.Walaupun berlawanan sikap dan sering berbeda pendapat,dalam satu kelompok mereka selalu mendapatkan nilai terbaik.

Keadaan canggung menyelimuti ruang dapur Reina.Tatapan Rein memaku ke dua cowok di hadapannya.Keringat dingin mengalir membasahi dahi Rein,dengan gugup Rein mengeratkan pegangannya di gagang teflon.Sudah seperti pemain bola kasti yang akan mengayunkan tongkat dan memukul bola dengan keras.
"Hyaa!" Teriak Reina sambil memukulkan teflon ke arah Hyu dan Jun."Leviosa!" dengan sigap Hyu menangkap teflon dengan sihirnya, melayang-layang lalu mendarat tepat di atas meja.Reina tercengang dan bertambah syok.Sesaat kemudian tubuhnya tumbang, pingsan tergeletak.
Lagi dan lagi, dengan sekali ayunan tongkat, Hyu dan Jun mampu menyadarkan Reina.Ah seperti membalikkan telapak tangan saja,terlalu mudah bagi mereka.

Reina pun tersadar,tatapan matanya seolah bertanya dan terlihat masih kaget.Hyu yang menyadarinya,memulai bicara."Hai,kamu Reina kan? Perkenalkan aku Hyu dan ini temanku Jun.Kami dari sekolah sihir."
"Hah? Sekolah sihir?? Hahaha".Tawa Reina seolah menertawakan perkataan Hyu.Jelas,mana percaya ada sekolah sihir.
"Iya kami dari sekolah sihir dan memintamu untuk menandatangani kontrak,silakan tanda tangan di sini,cepat."Jun menyodorkan buku kontrak,Hyu menatap Jun sinis, baru mulai perkenalan sudah to the point saja.
"Apaansih gila kalian berdua.Aku gapercaya,mana ada sekolah sihir trus tanda tangan kontrak,buat apa coba.Jangan-jangan kalian penjahat lagi!".Hyu menenangkan dengan isyarat tangan,kemudian mulai menceritakan kenapa dan apa tujuan mereka di sini.
"Nggak! Aku nggak mau titik.Ada-ada saja."
Tetapi seketika Reina teringat kejadian di dapur,teflon yang melayang,dirinya yang tiba-tiba bangun karena ada sesuatu yang menyadarkannya.Duh,jangan-jangan benar mereka penyihir,batinnya.Hyu dan Jun terus membujuk,meyakinkan,dan mengemis-ngemis permohonan dari Reina.Begitu terus sampai Reina dibuntuti kemana pun dia pergi.Setelah berpikir panjang,untuk membuktikan bahwa mereka penyihir dan berniat baik,Reina pun menandatangani kontrak.

"Yeay! Makasih Reinaa."

-Spring in Magic-

I hope you enjoy to read this story,
Don't forget to vote and comment
Thanks :)


Selasa,4 Mei 2021

Spring in MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang