Senja ini aku masih tertegun.Memandang tanpa ada yang tertangkap mataku.Semuanya kosong.Meski ombak berdebur menari-nari merayu telapak kakiku agar menikmatinya.Aku mengabaikannya.Ah,betapa ingin aku hanya memikirkan pantai ini.Aku mencintai indahnya pantai Petanahan yang sederhana.Pantai selatan yang sunyi tanpa banyak wahana-wahana permainan yang mengisinya.Mungkin tak menarik untuk banyak orang,tapi bagiku sangat menarik.Inilah pantai,tempat ombak menampilkan atraksi-atraksinya,berkejaran tanpa henti,membelai pasir tanpa bosan,karena inilah pantai.Bukan sekedar tempat berlibur semata.Ada pesan-pesan yang tersimpan didalamnya.
Di pantailah aku menenangkan hati,keluasannya yang seakan tanpa batas,langit lah yang menjadi tepi-tepinya dalam pandangan kita.Seluas apapun pikiran kita,tetap ada batas yang jelas.Mengajak pikiranku berdamai dengan keadaan.Nrimo ing pandume Gusti.Meski mungkin sepertinya tidak sesuai dengan apa yang kita harap-harapkan.Saat kita ingin A ternyata Allah memberi kita Z.Karena yang dikehendaki Allah pasti terjadi.Dan itu yang terbaik.
Lewat ombak yang datang dan pergi tanpa henti ke pesisir,aku belajar ketekunan.Belajar untuk tidak menyerah pada keadaan.Serumit apapun hidup,jangan berhenti.
Benar,kita hidup untuk berjuang mencapai kemenangan.Semenjak bayi pun kita telah berjuang.Jadi kita sedang meneruskan perjuangan untuk menang,bukan untuk berhenti ditengah jalan.Bahkan saat seperti ini.Ketika semua pintu seperti tertutup bagiku,ketika aku kehilangan pegangan dan merasa sendirian,dan kesedihan seolah-olah memuncak,aku tetap harus berjuang.Aku tak boleh berhenti.
Setitik airmataku melayang oleh angin.Semakin bertitik-titik dan menderas bila tak segera kualihkan pikiranku darimu.Airmata janganlah engkau berbicara! karena aku tak sanggup mendengarkanmu.Engkau pernah datang dalam kebahagiaan ketika cinta bersamamu,membawa satu sosok tambatan jiwaku.Tapi sesudahnya,kehadiranmu selalu berselimut kesedihan.Apakah cinta yang salah? ataukah hatiku yang menemukan cinta yang salah?.Aku tak pernah mengerti.Bahkan sampai sekarang,saat empat tahun telah berlalu.
Cinta datang darimana,
aku tak mendengar langkahmu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih,Tuhan
EspiritualHidup adalah sejarah. Kisah demi kisah yang terangkai menjadi perjalanan yang membawa seseorang kepada takdirnya.Menemukan cinta.