in the morning

23 2 0
                                    

"Woi pena gw!"

Seorang wanita berteriak membuat semua orang dikelas memperhatikannya.

Hah jangan lagi. Ini baru pagi dan mereka sudah mulai mengusik murid lain. Kenapa anak nakal seperti mereka bisa masuk ke sekolah elite?

"Loh tumben kamu datengnya cepet?" Tanya seseorang yang baru saja duduk disebelahku.

"Terus aku harus telat?"

"Ya nggak gitu juga kali" jawabnya sembari menyenggol bahuku.

Hah... dia adalah temanku Bryan. Cowok ngeselin yang pernah kutemui. Sedikit risih dengan perilakunya tapi juga tidak senang jika tidak ada dia.

Ini aneh. disaat pertama aku sekolah tiba-tiba dia menggangguku layaknya murid lain tapi setelah 2 Minggu berlalu dia dekat saja denganku dan ya kami berteman sekarang.

"Udah ngerjain pr?"

"Belum sih, emang kenapa?"

"Nggak nanya aja"

Aku menoleh "Kupikir kamu akan menunjukan pr mu untukku" bisik ku tapi masih bisa terdengar.

Ku dengar Bryan tertawa dan mengambil tasnya menyodorkan sebuah buku padaku.

"Nih"

"Apa?"

"Udah nggak usah ngambek, cepet salin keburu gurunya dateng"

Aku segera menoleh dan tersenyum kepadanya, segera kuambil buku itu dan langsung ku salin.

Hmmm tidak heran juga jika dia banyak diincar para cewek-cewek diluar sana. Maksudku dikelas lainnya.

Dia adalah anak yang pintar dan wajahnya juga mendukung. Maksudku dia ganteng tapi tidak terlalu ganteng. Kalian tau maksudku bukan? Orang tuanya juga kaya.

Siapa juga yang tidak ingin berpacaran dengan Bryan bukan? Kecuali aku. Aku tidak ingin merusak pertemanan kami hanya gara-gara pacaran ok.

Seseorang berteriak dari depan pintu "Hi guys im comeback!"

"Oh tidak"

Jangan lagi. Aku lupa memberitahu kalian ada satu orang temanku lagi namanya chellsea. Tapi dia... Sedikit berbeda dari yang lain.

"Wih tumben cepet datengnya? Oh ada Bryan juga, biru kamu udah ngerjain pr belum? Aku udah nih, mau lihat?"

Oke sebentar aku pusing mau jawab yang mana duluan. Sepertinya aku harus meralat kata-kata ku tadi tentang dia yang sedikit berbeda. Dia benar-benar berbeda dari yang lain.

Chellsea dia adalah anak yang cerewet dan selalu penuh dengan energi, tapi dia selalu memberikan energi positif pada sekitarnya.

Ya kecuali kau ingin melihat sisi aslinya. Itu mudah, kau hanya perlu membuat masalah dengan orangnya langsung atauuu dengan kami.

Dari mana aku tau? Tentu saja saat aku diganggu oleh sekumpulan cewek centil yang terus mengata-ngataiku dengan kasar.

Besoknya anak-anak itu meminta maaf kepadaku tanpa tau alasannya. Aku yakin 100% kalau itu adalah chellsea. Tidak mungkin Bryan kan?

"Satu-satu dong nanya nya" jawab Bryan

Dia hanya menyengir setelah itu melihatku "apa?"

"Halah aku tau kamu lagi mikirin apa, pasti-"

Chellsea menutup mulut Bella. Takut dia akan berbicara asal-asalan.

"Hahaha kebiasaan ya ni anak mulutnya ceplas ceplos, lama-lama aku lakban juga tu mulut" melepaskan tangannya.

Langit dan BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang