[1]

5.2K 637 88
                                    


[Y/N] mengerjapkan matanya pelan.

"D-dimana ini..?"lirih [Y/N] menatap sekitarnya.

Keadaan ruangan yang gelap membuatnya gemetar.

[Y/N] takut gelap,karena di setiap tempat yang gelap pasti selalu ada penyiksaan terhadap dirinya.

Ya,[Y/N] sadar diri kalau dia hanyalah budak tak berguna yang bisa dibuang kapan saja.

Namun salahkah jila [Y/N] berharap ada seseorang yang akan menyelamatkannya dari siksaan itu?

Menariknya dari kegelapan dan membawa [Y/N] menuju suatu cahaya yang terang disana.

[Y/N] beringsut dan mulai memeluk dirinya sambil gemetaran tatkala suara langkah kaki diikuti sebuah pembicaraan bersahutan samar samar memasuki telinganya dan semakin nyaring.

Dekat,orang itu mendekat!

Ia mengenal suara salah satunya,dia adalah orang itu!

"...tuan,tunggu sebentar"

[Y/N] memundurkan tubuhnya yang makin gemetaran.

Tidak,tidak,aku tidak mau bertemu dengannya lagi!

[Y/N] meremas lengannya kuat.

Aku tidak mau disiksa olehnya!cukup dulu cambuk orang itu menghantamnya hingga tidak sadarkan diri setiap harinya.

[Y/N] tidak mau merasakannya lagi!

Cklek!

[Y/N] membelalak ketika pintu ruangan itu dibuka oleh seseorang.

Di tangannya terdapat sebuah cambuk yang setiap hari digunakan untuk menyiksa [Y/N].

[Y/N] jatuh terduduk,tubuhnya bergetar hebat melihat cambuk itu.

Cambuk yang selalu menorehkan luka pada kulitnya.

Cambuk yang menghancurkan mentalnya.

Dan menjungkirbalikkan mentalnya.

Tolong...

"Khukuku..rupanya kau sudah sadar juga" lelaki itu memasang senyum iblisnya.

Siapapun tolong aku!

"Bagaimana rasa cambukanku kemarin, apa terasa menyenangkan?"

"..jauh"lirih [Y/N].

Pria di depannya menaikkan sebelah alis.

"Hah?kau bilang sesuatu hm?"tanyanya seraya menjutaikan ekor cambuk ke lantai.

Melihat itu,[Y/N] makin gemetaran.

Air matanya kembali bercucuran saat mengingat rasa sakit dan penderitaannya ketika cambuk itu mengenai tubuhnya.

[Y/N] mengingat dengan jelas,gadis yang juga seumuran dengannya kemarin mati karena terlalu banyak kehilangan darah akibat disiksa oleh pria dihadapannya ini.

Apa hidupnya akan berakhir seperti ini?

Apa dia mau dibunuh oleh pria ini juga??

Tidak.

[Y/N] tidak mau!

Perlahan,lelaki itu mendekati [Y/N] sambil memutar pergelangan tangannya,sepertinya dia berniat untuk mencambuk [Y/N] lagi.

"Bersyukurlah ada orang yang mau membelimu,kazuhira-san" tuturnya lalu menarik narik cambuk.

Apa?

Dia bilang ada yang mau membeli dirinya??

Tap.

Pria itu berjalan mendekat,menuduk hendak menggapai lengan [Y/N]

"Tidak.tidak..tidak...MENJAUH DARIKU!"pekik [Y/N] tanpa sadar.

"Ha?kau berani memerintahku?BUDAK SEPERTIMU BERANI MEMERINTAHKU?!"

Merinding,[Y/N] tahu kalau itu adalah akhir dari hidupnya.

Pria itu memghempaskan cambuknya ke lantai dengan sekuat tenaga.

"Tidak...!bukan itu maksudku,maaf,aku benar benar minta maaf!"racau [Y/N] menutupi kepalanya.

"Cuih,lancang sekali kau sebagai seorang budak.."ucap pria didepannya.

[Y/N] melirik pria itu takut takut.

Pria didepannya terkekeh,dia menjilat bibir dan menatap [Y/N] dengan tatapan psycho-nya.

Tatapan bernafsu untuk menyiksa gadis didepannya.

"Mumpung pelangganku belum datang, kau akan kuberikan servis terbaikku sebelum keluar dari sini"senyumnya.

"Jangan sampai pingsan,loh.nanti bakal repot,kukuku~"

[Y/N] merinding melihatnya,ia langsung menutupi kepalanya,menjadikan tangannya sebagai tameng agar kepalanya terlindungi.

"Tidak!jangan,hentikan...!"teriak [Y/N] ketika pria dihadapannya mengangkat tangan, hendak mencambuknya.

Tak!DUAGH!!

Kluk.

[Y/N] terdiam,masih dengan wajah tegangnya.

Mengapa tak ada rasa sakit pada tubuhnya?

Ketika [Y/N] mendongakkan kepalanya,didapatinya seorang pria asing yang mengenakan kacamata bulat dan tindik di telinga kiri.

"..eh?"

Disamping lelaki asing,pria pencambuk itu tumbang ke lantai.

Apa dengan begitu artinya [Y/N] tidak jadi mati?

Apa dia sudah bebas?

"..a-apakah kau yang menyelamatkanku?" tanya [Y/N] dengan takut takut,namun matanya berbinar penuh harap.

Lelaki itu menunduk menatap [Y/N] seksama.

"Apa kau Kazuhira [Y/N]?"

Perlahan,[Y/N] menganggukkan kepalanya.
Jantungnya berdebar debar,apakah pria ini yang menyelamatkannya?

"Kalau begitu,mulai sekarang kau tidak akan diperbudak oleh sampah ini lagi"ucapnya seraya menendang nendang tubuh sang pria pencambuk tanpa ada perlawanan.

Sepertinya dia tak sadarkan diri.

"Nee,apa anda yang membuatnya seperti itu?"tanya [Y/N] kepada pria dihadapannya.

Pria itu terdiam,sesaat kemudian dia tertawa keras.

"Ahahahah,kau tidak perlu formal padaku,gadis manis"ucapnya mendekatkan wajahnya kearah [Y/N].

[Y/N] tersentak,dia memnundurkan wajahnya dan mengangguk terpatah.

"Ja-jadi and-maksudku kau..adalah penyelamatku?"tanya [Y/N] sambil memainkan tangannya,dia melirik takut takut kearah pria berjas dihadapannya.

Pria itu menyeringai lebar.
"Ya,akulah yang menyelamatkanmu dari si sampah ini,[Y/N]"

[Y/N] menutup mulutnya,dia tidak percaya ada seseorang yang akan menyelamatkannya.

Ia kira hidupnya tak berarti apapun dan tak dianggap di dunia ini.

Namun ternyata masih ada orang yang peduli padanya dan menyelamatkannya.

"Berterima kasihlah padaku,[Y/N].karenaku kau bisa hidup lebih lama"senyumnya sambil menyibak anak rambutnya.

Dia pun kembali menyeringai.

"Ingatlah [Y/N],namaku shuji,hanma shuji "

TBC?🗿

My Girl[Shuji Hanma×Readers] Tokyo Revengers(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang