ONE HEART [Jihoon Karina]

ONE HEART 21 • Rapuh

ONE HEART
[ Jihoon × Karina ]
━━━━━━━━━━━ • ━━━━━━━━━━━

Vote, Comment, Follow
Happy Reading

•••

"Mika."

Karina terdiam.

Seperti sebilah pisau tajam tengah menghumus ulu hatinya, ini terasa begitu menyakitkan bagi Karina

Ternyata gadis itu yang sengaja menabraknya, gadis yang sempat mengurungnya di gudang, gadis yang sempat menuduhnya telah merebut Jayhoon, dan gadis yang memiliki suatu hubungan dengan Ayah kandungnya

Ternyata dugaan Karina benar tentang penabrakan yang dilakukan padanya itu memang bermotif

Kenapa Mika sampai tega sengaja melakukan itu?

Apakah segitu besarnya rasa benci Mika padanya? Padahal Karina berharap suatu saat ia bisa menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan gadis itu

Meski begitu, Karina merasa sedikit tenang saat Jayhoon bilang setelah Mika dibebaskan dia akan langsung di pindahkan keluar negeri

Itu artinya Mika tidak akan ada di YG lagi dan ia akan sedikit tenang bukan?

Karina pun menghela nafas nya membuat kening Jayhoon berkerut samar menatap gadis didepannya

"Lo baik-baik aja?" tanya nya

Karina pun mengangkat kepala nya sambil tersenyum lembut seraya menggeleng pelan

"Aku baik-baik aja kok. Makasih udah ngasih tau aku. Aku mau lanjut masak dulu yaa" ujar Karina sambil berbalik dan kembali menyalakan kompor nya

Jayhoon yang melihat respon Karina hanya seperti itu lantas mengerutkan keningnya bingung

"Lo gak kaget gitu?" ia bertanya kembali merasa heran dengan Karina yang tak terkejut sama sekali

Karina yang kembali fokus memasak pun hanya menggeleng dalam posisi memunggungi Jayhoon

"Aku udah sadar seberapa bencinya Mika sama aku, dan aku yakin Mika sengaja nabrak aku itu untuk ngelampiasin rasa bencinya sama aku. Aku sering nemuin orang yang kayak gitu dalam cerita-cerita yang pernah aku baca" tutur Karina dengan tawa kecilnya seakan-akan hal yang dialaminya hanyalah sebuah lelucon yang begitu lumrah

Dan lagi-lagi entah yang keberapa kalinya, senyum dan tawa Karina selalu mampu membuat Jayhoon kembali terjatuh begitu dalam pada pesonanya

"Lo emang beda, Rin."

***

Drrtt Drrtt

Getaran dari nada dering ponsel Karina berbunyi, memaksakan kedua mata gadis itu untuk lekas terbuka dipagi yang dingin ini

Dengan mata yang masih terkatup katup, Karina menatap layar ponsel nya yang masih berdering menampilkan tulisan 'Mama'

Lantas Karina pun segera menggeser layar benda pipih itu ke arah tombol hijau, suara lembut dari sang Ibu pun langsung menyambut telinga Karina

"Rina! Karina! Halo nak"

Suara Irina yang begitu kewalahan dari seberang sana membuat Karina langsung mengernyitkan keningnya

"Iya Ma, ada apa? Kenapa Mama telephone Rina malem-malem?" tanya Karina masih sambil mengumpulkan kesadaran nya

"Besok pagi Mama jemput kamu oke? N-Nenek meninggal."