After a BREAK UP - 14

11.5K 748 2
                                    

Putra yang akan melawan Andrew??!

Ini gila! Untuk apa Putra melawan Andrew? Putra bahkan sudah pensiun! Harusnya Falco atau Jack juga sudah cukup untuk menyeleksi Andrew.

Kinara kesal. Sungguh Kinara kesal setengah mati. Terlebih lagi semua anggota geng bersorak riuh mengikuti Putra yang sudah berjalan ke trek yang ada di halaman belakang vila Falco yang luar biasa besar dan multifungsi ini.

"Drew!"

"Gue cuma ikutin permainan."

Kinara jadi gerah sendiri. Bahkan Falco melaporkan pada Putra kalau trek sudah siap. Kenapa semua pada antusias?!

Sebenarnya maksud Putra apa?!

Tidak ada cara lain lagi. Sekalipun dia minta Falco saja yang melawan Andrew, Putra akan melemparkan tatapan mematikan dan tidak akan ada yang berani membantahnya.

Huff!

Kinara sendiri yang harus turun tangan!

Dengan segera, Kinara mempercepat langkahnya. Melewati deretan para lelaki yang mengekori Putra, sampai akhirnya dia berhasil mencengkram pergelangan tangan Putra. Menarik Putra sampai akhirnya Putra berbalik.

"Ga ada balapan SEBELUM MAKAN!" Tegasnya dengan mata setajam silet.

Putra balik menatapnya. Tak kalah tajam, tapi di sana terlihat ada rindu. Hanya saja egonya terlalu tinggi untuk mengakui semua di saat Putra bertekad untuk mengusir Andrew dari perkumpulannya.

Bukan karena apa, tapi dari jauh saja Putra langsung tidak menyukai kehadiran Andrew! Dia merasa Andrew terlalu dekat dengan Kinara. Jujur saja, Putra sendiri tidak mengerti ada apa dengan perasaannya. Padahal saat dulu dia pacaran dengan Kinara, tidak ada perasaan gelisah dan takut seperti ini.

Takut?

Oh astaga!

Putra ternyata takut Kinara bersama orang lain! Takut Kinara bersama lelaki lain yang lebih dekat daripada dirinya! Dia CEMBURU!

Damn!

Tapi lu sendiri deket sama Raya kan? Batinnya mencibir.

Masa bodo! Selagi dia masih bernafas, jangankan Andrew. Jika salah satu dari anggota gengnya mendekati Kinara, dia akan bersikap sama. Ini masalah Kinara. Kinaranya!

"Kalau ga mau, gimana?" Tantang Putra balik.

Kinara sudah tahu jawaban ini. Putra tidak pernah mau menghilangkan sikap keras kepalanya, terlebih saat bersama anggota gengnya!

Kinara menghela nafas dalam, dan tanpa takut dia menatap Putra tajam. Entah demi apa dia bersikukuh dengan keinginannya, tapi yang jelas dia tidak mau Putra bersikap seenaknya. Putra keterlaluan dan bagi Kinara, malam ini adalah malamnya!

"Gue yang gantiin Andrew ngelawan lu!" Kata Kinara yang sanggup membuat semua orang terbelalak tidak percaya.

Hening panjang.

Siapa yang mengenalkan dunia seperti ini kepada Kinara?

Putra!

Siapa yang mengajari Kinara mengendarai motor?

Putra!

Siapa yang mengajari Kinara balapan?

Putra!

Dan sekarang.... Kinara menantang Putra untuk balapan?! Oh yang benar saja! Kinara hanya tahu sedikit tentang balapan! Motor yang digunakannya saja pinjaman dari Jack. Kinara bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika motornya mendadak mogok!

Dengan sedikit pengetahuan seperti itu, Kinara berani mengajak Putra yang sudah balapan sejak SMP?!

"Gue serius!" Kinara menegaskan sekali lagi.

Putra hanya mendesah frustasi. Sejak kapan Kinara sekeras kepala ini?! Belum tiga jam, dan Kinara berhasil bersikap keras kepala dua kali di hadapan Putra?!

"Jack, gue pinjem motor lu. Falco, trek udah siap?" Tanya Kinara tanpa melepas tatapannya dari Putra.

"Si-siap."

Kinara memutus kontak mata. Dia akan bersiap-siap untuk mencari jaketnya yang dia tinggal di gazebo. Tapi baru dua langkah, Putra mencekal tangannya. Menahan Kinara lama dan mengunci matanya.

Putra masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya!

"Jangan coba-coba kamu ngelawan a-..."

"Gue kalah, gue dan Andrew pergi. Lu kalah, stop pura-pura kenal gue. KITA. GA. KENAL!" Kinara menghempaskan tangan Putra.

Putra hanya bisa diam menatap Kinara yang berlari ke arah gazebo, mengambil jaketnya dengan cepat, dan melewatinya. Tepat lewat di sampingnya.

Jadi...

Putra harus melawan Kinara dalam ..... balapan motor?

After a BREAK UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang