-05-

34 9 0
                                    

Aku benci musim panas.

Ini bukan pertama kalinya aku mendapat kesialan di musim panas. Entah apakah dewa di musim panas atau apapun itu membenciku sampai-sampai ada saja hal di musim ini yang membuatku kesal.

Seperti saat ini.

.
.
.
.
.
.
.
.

AARRGGH, MENGAPA PULA AKU HARUS MENGIYAKAN TARUHAN TEMANKU?

Lihatlah, sekarang. Aku. Berdiri. Tepat. Di. Sebelah. Ishiya-san.

Ini di stasiun. Dari ribuan orang yang berlalu lalang di stasiun, mengapa aku harus berdiri tepat di samping seiyuu yang satu ini? Harusnya aku bisa pergi dari sini dan mengambil jarak yang jauh darinya sebelum Ishiya-san menyadari kalau yang disampingnya itu aku. Tapi sayangnya sekarang adalah jam kantor yang mana aku tidak bisa bergerak bebas di sini.

Apakah bumi memang sesempit ini?

Ok, aku harus tenang. Toh, Ishiya-san mungkin saja sudah lupa wajahku. Dia tidak akan menyapaku atau menegurku dan aku tidak perlu membayar 500 yen pada temanku. Tenang, tenang.

"Oh, iya, manager-san. Sekarang aku sedang menunggu kereta. Hm. Uh-hum. Ah, terima kasih banyak."

Ah, sial. Kerumunan yang semakin ramai ini terus mendesakku mendekat ke Ishiya-san sampai aku bisa mendengar suara seraknya di balik maskernya.

Sampai suara kereta memasuki pendengaran, mengalihkan pikiranku. Lantas aku menengok ke kiri lalu mendapati kereta yang hendak kunaiki datang. Aku segera menghembuskan napas lega. Rupanya daritadi aku menahan napas. Haha.

Pintu kereta belum sepenuhnya terbuka, namun aku sudah mendapati orang-orang di sekitarku buru-buru ingin masuk. Aku terdorong. Awalnya aku bisa menyeimbangi diriku, tapi dorongan dari belakang semakin kuat dan,

"Aduh!"

Aku rasa aku terjatuh. Tapi anehnya aku tidak merasakan lututku jatuh ke lantai.

"Hei, kau tidak apa-apa?"

Aku merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangku, menahanku agar tidak jatuh. Baru saja aku ingin mengucapkan terima kasih kalau saja aku tidak sadar siapa yang sedang memelukku sekarang.

Anggaplah aku berlebihan, terserah. Tapi entah mengapa aku merasa waktu menjadi slow motion sekarang.

'Kumohon, jangan sampai kau sadar siapa aku. Jangan. Tolong jangan.'

"Ah, kau yang waktu itu kan?"

...

...

"..."

Aku benar-benar benci musim panas.

•••

lucu bat ga si anjir wkwkwk

Our Day | Ishiya Haruki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang