02. Memperbaiki

49 2 0
                                    

====================
•=02=•

Memperbaiki
====================

Drrttt...

KETUA BEM calling...

"Dimana?"

"Kantin."

"Oke."

Takk...

Terdengar suara seseorang duduk dan ternyata si Pacar Kesayangan, "Ngapain disini?" Tanya Vanessa judes

"Masih marah?" Tanya Erlan, Pake ditanya Yaiyalah! Batin Vanessa

"Ness," Panggil Erlan

"Nama gue Vanessa, bukan Ness." Jawab Vanessa judes, bukannya apa itu karena Vanessa tidak suka dipanggil seperti itu. Jika ia sedang marah.

"Tetep aja Ness itu kan bagian dari nama lo."

"Tapi gue tetep nggak suka, ngerti nggak sih?!"

"Kali ini lo beneran marah ya ke gue?" Tanya Erlan, Vanessa tak menjawab ia bahkan memalingkan wajahnya.

"Vanessa," panggil Erlan, Vanessa tak bergeming

"Gue minta maaf udah batalin janji tanpa bicara dulu, gue tiba-tiba dapat telfon dari ketua panitia dan--"

"Dan lo nggak sempat buat nelfon gue?. Apa susahnya sih tinggal telfon atau kirim pesan bilang kalau lo nggak bisa pergi, gue pasti ngerti kok."

"Gue nggak mau lo marah."

"Terus yang ini gue nggak marah?"

"Vanessa.."

"Kalau lo terus kayak gini, gue nggak yakin kalau hubungan kita bakal berhasil." Ucap Vanessa, Erlan diam.

"Kenapa diem?"

"Gue mikirin hal yang sama kayak yang lo pikirin. Gimana kalau hubungan kita nggak berhasil? Pasti karna gue penyebabnya."

"Lo---"

"Erlan!" Salah satu anggota BEM yang Vanessa tau memanggil Erlan, itu artinya Erlan akan meninggalkannya lagi.

"Kenapa?"

"Ada rundown acara yang nggak sesuai, boleh tolong lo cek nggak?"

Erlan melirik kearah Vanessa yang sedang tertunduk sambil mengaduk makanannya. Jika ia pergi maka ia keterlaluan karna meninggalkan Vanessa berkali-kali, pikirnya. Jadi ia putuskan untuk tetap menemani Vanessa disini.

"Lo bisa tanya ke ketua ospek dulu, nanti kalau masih terkendala gue bakal bantu."

"Ah iya. Gue sampai lupa nanya ke ketua ospek dulu, sorry ya gue cuma takut acaranya berantakan lagi. Yaudah gue pergi dulu."

"Oke."

"Tumben nggak pergi?" Tanya Vanessa

"Jadi, lo mau gue pergi?"

"Mm.."

"Yaudah gue pergi."

"Eh jangan." Cegah Vanessa sambil menahan tangan Erlan, Erlan yang semula sudah berdiri kini duduk kembali. Ketika Vanessa akan menarik tangannya Erlan justru menggenggamnya.

"Maaf ya, gue selalu ninggalin lo."

"Sadar juga lo akhirnya?"

"Dimaafin nggak ni?" tanya Erlan

"Lo maunya gimana?"

"Ya dimaafin lah."

"Yaudah."

"Vanessa, nanti..." Erlan tidak melanjutkan ucapannya dan hal itu malah membuat Vanessa berfikir jika Erlan akan kembali meninggalkannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐁𝐄𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang