•| Wellcome |•
•| Enjoy and Happy reading |•
Pagi hari, dimana aku kembali disibukkan dengan pekerjaanku diperusahaan. Seperti biasa, aku akan langsung dihadapkan pada laporan, jadwal, dan rapat.
"Sampai kapan kau akan menatapku seperti itu?."
Disana, disofa empuk milikku. Ibu dari 6 ekor kucing itu terduduk tanpa memutuskan pandangannya padaku sejak satu jam yang lalu. Dia gila...
Lisa menggeleng pelan, nampak wajahnya yang kosong. "Tidak ada, aku hanya ingin menatap mu saja."
Aku membuang nafas berat, kusandarkan diriku. Cih... Lihat bagaimana dia berbohong padaku, dasar amatir.
"Ayolah Lisa, apa kau tidak punya pekerjaan sekarang??."
Um... Sebenarnya aku masih tidak tau apa pekerjaan Lisa. Kami berteman sejak kuliah, saat itu kami berdua di jurusan Manajemen. Setelah lulus aku langsung menjabat CEO dan Lisa... Hm... Aku tidak tahu.
"Restoran ku baik-baik saja bahkan jika ku tinggal."
Uh????
"Ohhh, jadi sekarang kau bekerja direstoran?." Tanyaku penasaran.
Lisa membaringkan diri disofa, membiarkan kedua kakinya terlentang. "Kau pernah dengar restoran Luca's?? Itu bisnisku."
Ah... Restoran waktu itu.
Well, itu bagus. Tidak sia-sia dirinya belajar bertahun-tahun. Dia orang yang sukses..
Mataku terpaku pada Lisa, entah kenapa tapi gadis itu begitu mengingatkan ku pada sesuatu. Aku berusaha berfikir, seketika ide muncul di kepalaku.
"Lisa."
"Apa?."
"Aku lapar, bawa aku ke restoran mu."
•••
Ku nikmati setiap makanan yamg masuk ke mulutku, oh.. perasaan ini sangat menyenangkan. Aku suka bagaimana chef disini menyajikan lobster nya, sangat enak.
"Sampai kapan kau akan makan terus?."
Aku terkekeh, ku teguk air minum ku sedikit lalu menatap nya. "Aku lapar, wajar jika aku pesan banyak."
Lisa memutar bola matanya. Sekarang kami sudah berada direstoran Luca's dan aku sudah menyantap beberapa menubyang Lisa rekomendasi kan padaku. Kuakui... Semua menu di restoran ini memiliki cita rasa yang 'mahal'.
The taste was so fancy✨
Setelah aku selesai, ku istirahat kan diriku dengan menyesap wine. Ah... Ini lebih baik.
"Lisa, aku baru teringat sesuatu."
"Apa itu?."
"Kemarin, aku dan temanku makan siang disini."
Lisa mengangguk kecil, "kalian berdua? Woah.. terima kasih. Sering-sering lah kemari."
"Aku, temanku, dan teman kencannya."
Bisa kulihat jika Lisa merubah ekspresinya menjadi sangat keheranan. Aku tahu tatapan itu, jadi kubalas ia dengan anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POINT OF VIEW || Chaesoo
Fanfiction[ 2nd Work ] [ END--DISCONTINUE ] [ SELESAI--TIDAK DILANJUTKAN ] Ketika seorang gadis yang mencintai sahabatnya lebih dari perasaan apapun didalam hatinya "Jika saja aku tahu, semua ini tidak akan kubiarkan terjadi.. maafkan aku yang terlalu pengecu...