Part 1 - Jalan Hidup

4.5K 65 8
                                    

Broker adalah hidupku. Ku berambisi untuk menjadi seorang broker forex ternama seantero dunia dan menjadi broker paling disegani diantara jutaan broker payah diluaran sana.

Namaku Bagas Wicaksono, 29 Tahun. seorang broker forex muda yang juga merintis karir di modeling. Aku terkenal akan kepiawaianku berbisnis saham dan menjadi broker ulung di Indonesia. Tak hanya itu wajah tampan juga maskulinitasku ini menunjang citra seorang alpha yg aku bangun.

Sudah banyak kaum hawa yg bertekuk lutut dan menyerahkan keperawanannya kepadaku. Ku nikmati setiap jengkal menghancurkan memek legit mereka dengan kontol raksasa yg kumiliki. Aku bangga dengan pilihan ku ini.

Aku hanya melakukan seks dengan kaum hawa. Tak pernah sedikitpun dalam benakku harus merojok pantat seorang pria. Menjijikan rasanya harus melakukan hal tersebut.

Aku juga tak pernah mau menjalin komitmen dengan seseorang. Bagiku, menjalin komitmen hanya buang-buang uang, tenaga, dan waktu. Aku bangga sebagai seseorang yg superior. Tak ingin diatur-atur. Hanya akulah seorang, Bagas yg bisa mengatur hidup kalian yang hina tersebut.

Dalam menempuh karir dalam hidupku aku sering menjumpai banyak orang. Mulai dari orang biasa, sampai artis Hollywood aku pernah temui. Tak jarang aku justru mendapatkan musuh, bukannya relasi. Tapi aku selalu menghabisi mereka. Siapapun itu, yg berurusan denganku akan hancur detik itu juga.

Sekarang aku sedang berada di Royal Place seorang investor sekaligus miliarder yg paling misterius di Indonesia. Identitas aslinya sangat ia tutupi dan hanya relasi nya dan kepercayaannya sajalah yg tahu mengenai pribadi nya yg misterius.

Namun, jika aku melakukan kerja sama bisnis dengannya, aku akan kaya raya. Itu bukan sebuah masalah, namun akan menjadi puncak kesuksesan ku jika bisa mengajaknya menjadi anak buah ku. Menjadi pegawai setia ku. Tak peduli siapa kah dirinya itu, dia akan tetap menjadi bawahan ku suatu saat nanti.

Setelah mengetahui info kontak dengan sekertarisnya, aku langsung memerintahkan bawahan ku menelponnya.

"Hubungi mereka, bilang ke mereka kalau aku ingin menemui boss mereka." ucapku.

"Baik tuan" jawab bawahanku.

Lalu mereka mulai menelpon pria tsb. Mereka berbincang-bincang tentang schedule bertemu dengan atasan perusahaan tersebut. Satu hal yg aku suka dari perusahaan ini adalah mereka hanya mempekerjakan segelintir orang saja. Perusahaan itu benar-benar sangat menguntungkan untukku dan keberlangsungan brokerku.

"Baik, datang saja hari ini langsung ke alamat yang sudah kami kirim ke fax anda. Beliau bisa ditemui hari ini." Kata seseorang yg ditelpon tersebut.

"Sekali lagi terimakasih banyak." Jawab bawahanku singkat.

Belum ada 5 menit setelah telepon itu ditutup, aku langsung mendapatkan fax dari orang yg ditelpon tadi. Alamatnya langsung tercetak lengkap dengan denah lokasinya.

"Baiklah, kosongkan semua jadwalku hari ini. Aku ada urusan penting dengannya." Tukasku antusias.

"Baik tuan. Saya permisi terlebih dahulu." Jawab bawahanku sopan. Kemudian dia langsung meninggalkan ku sendirian di ruangan ini.

Setelah itu aku langsung bersiap untuk pergi kesana. Aku berpakaian rapih dengan setelan lengkap dengan jas nya. Kemudian memakai kaos kaki sheer dan pantofel lalu pergi ke kantor dimana Tuan X itu ada disana.

Perjalanan cukup jauh terlihat dari denah lokasi yg dikirimkan. Bahkan sampai memakan waktu 3 jam. Lokasi kantornya ada di tengah-tengah gunung. Aku tak peduli dimana ia ingin menjalankan bisnisnya, tapi membangun kantor diatas gunung itu ide bodoh dan sangat aneh.

KACUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang