bel sekolah sudah berbunyi daritadi, tapi aku belum pulang.
itu semua karena pria sialan itu, aku mendapat hukuman membersihkan perpustakaan dari guru killer yang satu itu.
"saaaaaaaa, gue capeeeeekkk" keluhku pada kasa yang sedang membaca buku.
sambil diam-diam membawa cemilan. padahal tertera tidak boleh makan di dalam perpus.
"ya mau gimana [name], gue kan udah bantu juga" jawabnya.
aku menjitak kepalanya, "ADUH".
"ssstttttt" penjaga perpus sadar dengan kebisingan kami.
"iya buuuu maaf" bisik kasa, lalu menatapku "napa sih jitak-jitak".
ku pukul tangannya dengan kemoceng, "lo daritadi ga ada bantuin gue ya".
"hehe, kan udah bantuin do'a" kasa membuka ponselnya.
"[name], apa ga bisa udahan? gue mau nonton voli" bisiknya.
aku menggeleng, "lo udah tau penjaga perpus tuh serem" jawabku dengan setengah berisik.
sayangnya, telinga penjaga perpus begitu tajam. "ekhem, dipersilahkan pulang".
kasa dan diriku kaget, lalu berdiri dari kursi dan membawakan tas ku.
"hehe, makasih buuu. tau aja saya mau pulang" aku berpamitan dengan penjaga, begitu juga dengan kasa.
saat sudah jauh dari perpus, aku menghela napas. "sumpah sa, gue gugup banget tadi. sekecil itu kedengeran?".
kasa menggeleng heran, "ga tau gue juga bingung, udah ah buruan ke lapangan nanti keburu pada pulang" dan menarik tanganku.
kami berlari ke arah gedung lapangan voli dengan tanganku yang ditariknya.
"lo mau duduk ato berdiri?" tanyanya.
aku duduk di kursi terdekat, "duduklah gila, ngapain amat berdiri".
memperhatikan yang sedang bermain dari atas sini, aku berpikir posisi mereka satu-satu.
"suna kan middle blocker, kalo disini middle blockernya siapa sa?".
kasa menoleh, "lo nanya gue? gue juga ga paham voli".
"terus ini latihan tanding sama tim mana?".
"ih ga tau gueee, dibilang gue ga tau apa-apa" jawabnya.
aku kembali memerhatikan mereka, salah satunya seperti familiar di mataku.
"itu, namanya siapa?" tanyaku menunjuk salah satu dari mereka.
kasa melihat ke arah dimana aku menunjuk, "no berapa?".
"lima".
kasa berpikir sebentar, "itu seangkatan gelo sama kita. masa ga kenal".
aku mengangkat bahuku tidak tahu.
walaupun tidak paham dengan voli, kami tetap menonton.
'andai gue satu sekolah sama suna, pasti tiap hari gue liatin dari atas sini' ujarku dalam hati.
saking fokusnya memikirkan yang lain, aku tidak sadar bola voli menuju ke arahku.
'duaghhh'
kencang, begitu pusing seolah-olah dunia ini berputar.
"[NAME]!!!!" terdengar suara kasa yang mengkwatirkanku.
terakhir yang kulihat adalah manajer voli dan beberapa pemain berlari ke arahku.
"huhuuuuu, hiksrot— [name] jangan meningsoy duluuuu".
aku perlahan membuka mataku. mendapati diriku terbaring lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunsetz - akaashi ft. readers
Фанфик/ ;- and when you go away, i still see u. setiap pertemuan ada perpisahan, kan? created by : swxtylev since : 2022 - 07