Permulaan

1.3K 76 26
                                    

"Daaaad! Kok airnya miring?" pertanyaan random Jeno membuat Jaehyun segera menghampiri kamar mandi.

"Nih, puter aja." Jaehyun memutar kerannya― mengikuti arah air.

Jeno menatap Jaehyun dengan raut bingung, "Tapikan kerannya jadi miring?" Maksudnya kan Jeno ingin membuat keran dan airnya menjadi lurus.

Jaehyun keluar dari kamar mandi santai, "Ya..  Anggap aja air itu bumi, keran itu manusia yang hidup di bumi. Bumi ga pernah mau nunggu manusia untuk siap menjadi dewasa― tapi manusia yang harus ngikutin alur bumi."

Jeno yang sedang memegang handuk siap untuk mandi jadi mematung di ambang pintu kamar mandi― tunggu-tunggu! Persoalaan keran saja kenapa jadi dalam begini?!

۵

"Jeeeee! Ayo berangkaaaatt!" Renjun teriak dari depan rumah Jaemin. Lucas keluar dari rumahnya, "Masuk dulu aja, na. Si Jeremia masih mandi. Yang lain mana?"

"Juni sama Dery udah berangkat om barusan. Itu si Leo lagi manasin motor."

"Oh.. Yaudah panggil aja suruh sekalian sarapan bareng."

Renjun berpose hormat, "Siap, om!"

Lucas masuk lebih dulu sebelum di susul oleh Jeno dan Renjun. Jeno tersenyum melihat Jungwoo sedang menyiapkan makanan di ruang makan, "Selamat pagi, uncle~"

Jungwoo menoleh, "Pagi juga. Nungguin Jere ya?" Jeno dan Renjun mengangguk santai dan mengikuti Lucas yang duduk di meja makan.

"Ayo ayo sarapan dulu." ujar Lucas. Jeno menggeleng, "Aduh, tadi udah sarapan om di rumah."

"Makan aja nih dikit. Ga enak, masa ngeliatin doang nanti." Jungwoo menyendokan nasi goreng yang ia buat tadi.

Jeno terkekeh kecil, "Makasih, uncle."

"Wah! Enak nih nasi goreng." Jaemin berjalan cepat kearah meja makan.

"Iyaa.. Makan dulu sebelum berangkat."

Jaemin mendengus malas berusaha terlihat ramah di hadapan para siswa-siswi. Jeno menggelengkan kepalanya malas, "Perlu banget masih jaga citra?"

Renjun terkekeh, "Beda emang yang populer mah."

Jaemin memutar bolamatanya malas, "Terpaksa. Di suruh sama si Jaya― katanya gue sebagai temennya harus bantu promot biar dia di pilih jadi ketua Osis."

Jaemin merangkul Jeno dan Renjun, "Bantu gue kek. Ya? Ya? Ya?"

Renjun menyingkirkan lengan Jaemin dari pundaknya, "Gue golput pas pemilihan. Gue males ikut begituan."

Jaemin mencebik dan memeluk Jeno dari samping, "Leeeeee, ya? Ya? Ya? Cuma lo doang yang gue punya."

Jeno memutar bolamatanya malas, "Halah."

Jaemin melepas pelukannya, "Gitu lo berdua sama gue? Oke!" ia menatap Yangyang yang baru keluar dari kelasnya, "Yaaaaaaaaan!" Jaemin berlari kearah Yangyang.

ᴬⁿᵃᵏ ᴾᵃʳᵃ ᴮᵃᵖᵃᵏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang