Jeon Heejin tidak menyukai Lee Haein.
Heejin tidak menyukai bagaimana rambut keemasannya selalu tampak seakan baru keluar dari salon padahal sebagai peneliti mereka tidak punya waktu untuk itu.
Heejin tidak menyukai bagaimana senyum lebarnya tidak pernah terhapus dari bibirnya terlepas dari situasi apapun.
Heejin tidak menyukai mata kecoklatannya yang memancarkan kehangatan namun selalu seperti menyimpan sesuatu dibaliknya.
Heejin tidak menyukai bagaimana lelaki itu tampak bodoh dan bisa membakar lab karena kecerobohannya, namun pada kenyataannya tidak pernah membuat satupun kesalahan sejak bergabung di tim mereka tujuh bulan lalu.
Heejin tidak menyukai lelaki terlalu tampan yang bisa membuatnya tanpa sengaja salah mencampur cairan dan membuatnya harus mengulang lagi seluruh penelitiannya.
Heejin tidak menyukai bagaimana lelaki itu selalu flirting dengan santainya dan membuat dirinya salah menginput data karena sibuk mengontrol detak jantungnya— dan kenyataan bahwa hanya ia yang terpengaruh padahal semua anggota yang lain paham karakter lelaki itu dan menganggapnya candaan sama sekali tidak membantunya.
Heejin tidak menyukai Haein.
Sangat, sangat tidak menyukainya.
Tapi pekerjaan adalah pekerjaan, ia dituntut untuk profesional disini. Sebagai ketua Research Team B yang menangani pengembangan alat penjelajah waktu dari salah satu perusahaan teknologi terbesar di Korea, Heejin tentu saja tidak bisa menghindari Haein selamanya. Contohnya sekarang, ketika ia perlu mendiskusikan rumusan barunya dengan lelaki itu.
Oleh karena itu Heejin membuang segala keraguannya dan melangkah menuju meja tempat Haein duduk sambil membaca bukunya, "Haein-ssi, ada waktu? Saya mau membahas tentang—" ucapan Heejin berhenti ketika laki-laki didepannya menatapnya dengan senyum lebar dan mata berbinarnya. Heejin menggertakan giginya, "—hasil uji coba minggu lalu."
Senyum Haein bertambah lebar dan memperlihatkan gigi rapinya, yang sialnya membuat lelaki itu semakin tampan, "Tentu saja, tidak ada pun akan kukosongkan untukmu."
Heejin menghela nafas, meminta diskusi dengan lelaki itu diluar meeting reguler tiap pagi dengan seluruh tim memang ide buruk. Heejin pasti sudah gila saat bertanya tadi. Heejin berbalik, "Lupakan, kita bahas besok pagi saja. Kamu pasti sibuk."
Haein langsung menahan tangan Heejin secara refleks, membuat gadis itu berbalik dan menatapnya tajam. Haein seketika melepasnya dan mengangkat kedua tangannya keudara, tapi senyum diwajahnya sama sekali tidak menunjukan bahwa dirinya menyesali tindakan impulsifnya tadi.
"Ada waktu. Serius." kata Haein.
"Lebih baik lanjutkan pekerjaanmu dan urusan diskusi kita lakukan besok bersama tim." jawab Heejin datar.
"Tapi saya benar-benar tidak mempunyai pekerjaan. Saya sudah melakukan tes tiga tadi pagi dan baru bisa mulai diobservasi paling cepat 10 jam kemudian yang artinya pukul delapan nanti malam. You know that."
Tentu saja, sebagai ketua tim dirinya yang membagi tugas dan timeline kerja anggotanya. Dirinya tahu persis bahwa lelaki dihadapannya memang sedang tidak memiliki pekerjaan, hal ini juga yang membuatnya berinisiatif mendatangi laki-laki itu tadi.
Heejin baru akan membuka mulut ketika lelaki itu menambahkan, "Dan dengan diskusi, besok pagi kita sudah akan melangkah lebih jauh, yang berarti semakin banyak yang bisa dilaporkan saat meeting besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora Box
Science Fiction"Cause even it comes with lots of curse, there's still a single hope in it. To be with you." ___ Disclaimer : This is a work of fiction. Names, characters, business, events and incidents are the products of the author's imagination. There is some sc...