01|DearDara

22 9 2
                                    

Peringatan!!!
Typo bertebaran dimana-mana
Banyak kata yang masih ambruladul
⚠⚠⚠⚠⚠⚠

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
****

Aldara Dwi Putri, itulah namaku. Aku biasa dipanggil Dara. Beberapa hari yang lalu aku baru saja pindah ke sekolah baruku. SMA Angkasa.

Disana aku memiliki tiga teman baru. First, namanya Elena Rosalina. Sifatnya yang ceria dan aktif membuatnya disukai banyak orang. Second, hobi teman baruku yang satu ini adalah gonta ganti warna rambut. And don't forget this, dia suka keluar masuk BK. Salah satu bad girls SMA Angkasa, namanya adalah Vania Clarissa. Seluruh penjuru SMA Angkasa pasti mengenalnya.

And last, Kayla Salsbila. Salah satu murid terpintar disana. Memiliki segudang prestasi tak membuatnya menjadi orang yang sombong. Dia salah satu murid yang ramah. Sekedar informasi aja, ia juga baru saja memenangkan olimpiade matematika tingkat provinsi. Cantik dan pintar membuatnya menjadi salah satu most wanted girls SMA Angkasa. Beruntung bukan aku memiliki teman seperti mereka. Menurutku mereka baik karena mau berteman denganku yang notebe-nya adalah siswa baru.

Sepertinya cukup aku menceritakan tentang sekolah baruku. Kini aku ceritakan tentang kehidupan pribadiku. Aku tinggal bersama nenekku. Kedua orang tuaku telah meninggal dunia. Mamaku meninggal sesaat setelah melahirkanku sedangkan papaku meninggal saat usiaku dua tahun. Malang bukan nasibku.

Sedari kecil aku tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tuaku. Tapi dibalik nasib malangku aku memiliki keberuntungan yaitu dihadirkan sosok nenek yang begitu menyayangiku. Dia membesarkanku dengan banyak kasih sayang. Aku beruntung memilikinya. Tapi yang selalu aku pikirkan adalah apa aku akan tetap beruntung jika suatu saat dia meninggalkanku. Sejauh ini aku menganggap nenek adalah keberuntunganku.

Alasan aku dipindahkan ke SMA Angkasa adalah karena aku dulu aku sering menjadi korban bullying. Dari SD aku memang sudah menjadi korban bullying. Nenek takut kejadian waktu SMP terulang. Saat aku dikunci di gudang sendirian dan diluar hujan. Hujan membuat listrik padam. Sejak saat itu aku memiliki trauma. Takut gelap dan petir. Saat tahu di SMA lamaku aku menjadi korban bullying, nenek langsung memindahkan aku di SMA Angkasa.

***

Author POV

Setengah tujuh. Dara telah sampai disekolah. Hari ini dia bangun pagi dan memutuskan untuk berangkat pagi. Sebenarnya tak ada yang harus ia dikerjakan. Hari ini juga bukan jadwalnya untuk piket. Karena merasa masih terlalu pagi Dara memilih untuk berkeliling. Setelah meletakkan tasnya dikelas, Dara berjalan mengitari gedung.

Langkahnya terhenti saat dia berada didepan ruang musik. Dara masuk kedalam, penasaran dengan isi ruang tersebut. Lengkap. Semua peralatan musik ada disini. Dara mengambil gitar lalu duduk disofa. Mencoba memetik gitar.

Tatapan mata itu terasa begitu dalam
Seakan-akan menyentuh jantung hatiku
Apakah ini suatu isyarat
Sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan rasa cinta yang kau pendam

Biarkan hati bicara katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita
Biar hati yang berjanji dia tak mungkin bisa berdusta
Tentang rasa cinta kita
Tulus dari hati

Senyuman di bibirmu selalu tersimpan dihati
Seakan-akan menyentuh mesra jiwaku
Apakah ini suatu isyarat sebuah pesan dari hatimu
Ungkapan desak cinta yang kau pendam

Biarkan hati bicara katakan semua rasa kita
Hentikanlah kebisuan membohongi kita
Biar hati yang berjanji dia tak mungkin bisa berdusta
Tentang rasa cinta kita
Tulus dari hati  2×

Dear Dara (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang