03|DearDara

16 9 5
                                    

Gavin pergi ke rooftop saat jam istirahat pertama bernait menemui seseorang. Melangkah melewati satu persatu tangga menuju rooftop.

Sesampainya disana sudah ada seorang cewek yang tengah menatap lurus kebawah. "Mau apa lo ngajak gue ketemu disini?" tanya Gavin. Cewek itu menoleh menatap tajam Gavin. "Jauhi Dara" ucapnya tegas. "Apa hak lo nglarang gue jauhin dia?" sinis Gavin. "Jangan pernah deketin dia kalo lo cuma mainin dia. Dara bukan cewek yang kaya mantan mantan lo itu. Dia cewek baik" ucapnya. "Gue tahu dia bukan tipe cewek kaya mantan gue dulu. Gue juga tau dia cewek baik-baik"ujarnya.

"Bagus kalo lo tahu. Gue emang sepupu lo tapi gue ngga akan biarin lo nyakitin Dara" ucapnya lalu berjalan pergi.

"Kalo gue bilang gue suka sama dia, lo mau bantu gue?"

Sementara di kantin, Dara dan Elena sedang menyantap mie ayam yang mereka pesan. "Ngomong ngomong, Vania kemana?" tanya Elena. "Tadi si dia bilang mau ketoilet bentar. Katanya mau nyusul tapi kok ngga dateng dateng ya" ucap Dara. "Palingan bentar lagi muncul" ucap Elena melanjutkan makannya.

Tak lama Vania datang membawa es jeruk. "Dari mana aja sih lo. Makanan kita udah abis lo baru nongol" tanya Elena. "Toilet tadi" jawabnya lalu menyeruput es jeruk miliknya.

"Dara" panggil Vania. "Hmm?" Dara masih mengunyah mie dimulutnya. "Ngga jadi" ucapnya lalu menyeruput kembali minumnya. "Ga jelas lo" ucap Elena.

"Eh Van. Tadi malem lo balapan?" tanya Elena. Vania hanya bergumam sebagai jawaban. "Vania suka balap?" tanya Dara. "Kapan-kapan gue mau dong diajak. Gue pengen liat" lanjut Dara antusias.

"Kalo ntar malem mau ngga? Gue jemput lo. Katanya ntar malem ada balapan" tanya Elena. "Lo pasti dateng kan Van?" tanya Elena. "Iya" jawabnya singkat. "Nanti malem lo jemput gue ya, Ele" ucap Dara. "Oke"

Malam harinya Dara sudah siap. Ia menggunakan sweater pink soft miliknya dan jeans hitam. Dia turun keruang Tv untuk berpamitan dengan neneknya. "Cucu nenek udah rapi gini mau kemana?" tanya nenek. "Mau main nek sama temen. Bentar lagi dia jemput, boleh kan?" tanya Dara. "Boleh. Kamu kan jarang main sama temen kamu, besok juga sabtu. Tapi inget jangan pulang kemaleman" jawab nenek.

Suara klakson mobil terdengar dari luar. "Nah itu Elena udah dateng. Dara pergi dulu ya" pamitnya lalu mencium punggung tangan neneknya. Dara keluar dari rumahnya dan berjalan kemobil Elena. "Ayo Dari" ucapan Elena. Dara mengangguk dan masuk kedalam mobil Elena.

Dara dan juga Elena telah sampai ditempat balap. "Kita cari Vania dulu yuk. Tadi dia chat gue katanya kita ngga boleh jauh jauh dari dia takut ada orang yang rese" ucapan Elena yang diangguki oleh Dara. Mereka berkeliling mencari Vania, "Vania" teriak Elena melihat Vania dikerumunan cowok. Vania menoleh dan menyuruh mereka mendekat. "Dicari dari tadi juga. Ternyata lo disini" dumel Elena. "Hmm" jawab Vania

"Samping lo siapa Ele?" tanya salah satu cowok disana. "Bolehlah buat kita satu" ucap yang lain sambil tertawa. "Godain dia. Mati lo semua" ancam Vania. Dara merasa sedikit tak nyaman dengan mereka, mungkin karena Dara jarang berbaur dengan yang namanya cowok. "Santai dong. Bercanda elah baper bener lo" ucapan cowok yang tadi berniat menggoda Dara.

"Kenalin Dar, mereka anggota geng Black Diamond" ucap Vania. "Eh Van, Aaron belum dateng ya?" tanya Elena. "Belum kayanya. Belum liat gue dari tadi" jawab Vania. Elena ber-oh ria.

Obrolan mereka terhenti ketika Aldo dan Rivan datang. "Gimana bro? Belum dateng Gavinnya?" tanya salah satu anggota black diamond pada Aldo dan Rivan. "Bentar lagi sampe katanya" jawab Aldo. Jadi yang mau balapan Gavin, batin Dara bertanya.

Tak lama Gavin datang. Bersamaan itu seorang cowok mendekat kearah mereka. "Gue kira lo ngga bakal dateng" sinis cowok tadi. "Cih gue bukan pengecut kaya lo" jawab Gavin tak kalah sinis. "Jadi apa yang gue dapet kalo gue menang balapan malam ini?" tanya Gavin. "Lo terlalu percaya diri bisa menangin balapan kali ini. Oh ya lo harus punya partner cewek sebagai tantangan. Gimana? Lo ngga takut kan" sinisnya lagi. Gavin tertawa mengejek, "Gue ngga pernah takut sama lo" . Cowok tadi tersenyum miring, "Baguslah. Semoga menang" ucapnya lalu pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Dara (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang