Vending Machine 🥤

44 6 0
                                    


Happy Reading
__________


Angin malam itu menyapu surai coklatnya. Biasanya jam pulang sekolah tak pernah selarut ini, tapi karena tambahan pelajaran jadilah pulangnya malam begini

Jalanan sudah mulai sepi, toko-toko sudah banyak yang tutup. Berjalan sendiri seperti ini terasa membosankan

Jaemin sesekali menghentikan langkahnya untuk membalas pesan dari sang ibu. Ibunya khawatir, sudah pukul 8 malam seperti ini tetapi anaknya belum juga sampai rumah, apalagi badannya tentu lelah seharian bersekolah. Jaemin meyakinkan ibunya bahwa Ia akan baik-baik saja

"Iya ibu aku tidak akan flu, lagian aku juga memakai jaket hangat ku" kira-kira seperti itu isi pesan Jaemin meyakinkan ibunya

Memasukkan handphone -nya kedalam saku jaket. Jaemin memilih untuk duduk di bangku dekat taman bermain anak-anak, menyenderkan punggungnya setidaknya dapat mengurangi rasa lelah sedikit, pikirNya. Toh dirumah juga tidak ada siapa-siapa hanya dirinya sendiri, ditinggal orang tua nya pergi ke luar negeri mengurus pekerjaan

Menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajahnya,mendongak menatap para bintang yang mulai menampakkan diri di langit hitam dengan sedikit hiasan awan

Sambil menutup matanya, otaknya memutar memori lama nya

"Aduh aku lupa bawa koin lagi" Jaemin merogoh saku nya

Sekaleng cola dingin setelah bermain sepak bola di siang yang terik begini adalah yang terbaik. Tapi di semua saku celana bahkan di dalam tas nya pun tidak ada satu koin ditemukan

"Ah sial" rutuknya

"Hey! Haechan! Kau membawa koin?"

"Tidak ada" remaja yang dipanggil Haechan itu melanjutkan perjalanan pulangnya

Yah... sepertinya tidak ada cola dingin untuk saat ini

Jaemin menunduk berjalan lesu menuju rumahnya, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti saat satu tangan dengan sekaleng cola dingin di genggamannya muncul didepan wajahnya

Jaemin segera mendongakan kepalanya. Matanya bertemu dengan manik gelap milik remaja bersurai hitam itu

"Ini kau mau cola kan" remaja itu menyodorkan cola ditangannya pada Jaemin

Jaemin menatap remaja itu dengan mata berbinar

"Untukku? Wuahh terima kasih" Jaemin segera menyambar cola itu dan meminumnya

Ah, segar

"Hahaha pelan-pelan minumnya kau bisa tersedak nanti" remaja tadi mengusak surai coklat Jaemin lalu melenggang pergi

Jaemin masih diam membeku disitu, mencerna apa yang telah terjadi

Hei apa itu? Oh Jaemin pipimu merona




Saat ini Jaemin sedang menunggu ibunya yang sibuk memilih daging

"Bu, aku beli snack disana ya" Jaemin pamit kepada ibunya

Vending Machine  'NoMin   [Oneshot] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang