SCB end

1K 96 9
                                    


Hari ini gue mulai kembali masuk sekolah setelah sebelumnya ijin selama seminggu. Rasanya malas sekali kalo inget di sekolah ga ada kesayangan lagi, tapi gue harus tetep ngelanjutin sekolah gue kan?

Dan gue udah ga mau ngeluarin air mata lagi buat kepergian kak Chanyeol, bukan ga sedih. Tapi karena kak Chanyeol ga suka gue nangis, ga suka liat air mata gue keluar. Walaupun sebenernya gue ga kuat buat nahan itu semua, karna demi apapun setiap saat pasti gue terus teringat sama dia.

Gue ngusap kasar air mata yang tiba tiba jatuh ke pipi tanpa sadar. Gue ga bisa gini terus, gue harus tetep kuat. Gue harus tetep semangat dan gue harus tetep...

hiks hiks...

Kenapa?

Kenapa gue masih tetep nangis tanpa bisa di cegah?

Ya tuhan...

Gue ga kuat, gue ga bisa, gue....

hiks hiks...

Lagi, dan kali ini isakan gue makin terdengar keras.

Gue ga tau harus gimana, gue ga tau harus ngelakuin apa. Kenapa cepat sekali kak Chanyeol pergi? bahkan kita baru kenal beberapa bulan yang lalu, tapi dia tega ninggalin aku sendiri disini.

Kenapa?

Kenapa ada perkenalan disaat perpisahan itu datang dengan cepat?

Apa yang harus gue lakukan setelah ini?

Sekali lagi gue ngusap air mata yang jatuh kepipi. Gue harus hidup dengan bahagia sesuai yang kak Chanyeol inginkan. Gue ga boleh bikin dia sedih di atas sana, ok gue pasti bisa.

Gue menghela nafas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan, mencoba untuk tenang dan bersabar setelah kepergian kak Chanyeol. Tapi jujur, gue belom bisa untuk merelakan sepenuhnya atas kepergiannya kak Chanyeol.

Banyak orang yang bilang, jika ditinggal putus, tunangan atau menikah masih lebih baik karna kita masih bisa melihatnya. Tapi bagi gue itu pemikiran yang bodoh, karna kenyataannya kita yang ditinggalkan, yang artinya pasangan kita itu tidak benar benar sayang dan cinta sama kita.

Dan yang namanya cinta sejati itu yang akan menemani kita sampai mati. Yang menemani kita disaat susah maupun senang, dan bukan hanya menemani kita disaat senangnya saja dan akan meninggalkan kita disaat dia  bertemu dengan yang baru.

Kak Chanyeol, aku merindukanmu









































"Baekhyun bangun...."

"Baekhyun...."

"Sayang..."

"Heii...."

Samar samar gue denger suara kak Chanyeol yang lagi ngebangunin gue, dengan bisikan pelan di telinga juga mencium pipi gue.

Karna gue ga mau mimpi ini cepet berakhir, gue memilih tetep diem dan terus menutup mata gue.

"Sayang bangun.."

Kening gue mengernyit bingung, karna yang gue rasakan saat ini sungguh seperti nyata dan bukan di alam mimpi. Tapi mana mungkin? kak Chanyeol sudah meninggal dan itu sudah seminggu yang lalu.

Tapi...

Gue ngerasain kak Chanyeol yang sekarang sudah memeluk dari belakang dengan ngusakin wajahnya di ceruk leher gue sampe ngebuat gue kegelian.

Akhirnya gue ngebuka mata dan mencoba melihat ke arahnya, menatap wajahnya yang tersenyum menenangkan. Air mata gue hampir jatuh sebelum kak Chanyeol sempat mengusapnya.

"Kenapa nangis, hm? " tanyanya halus

Gue cuma bisa ngegeleng dan terus menatap nya.

Tuhan, jika ini benar mimpi tolong jangan bangunkan aku dengan cepat. Aku ingin merasakan kebersamaan dengannya lebih lama lagi.

Air mata gue kembali jatuh dan membuat kak Chanyeol seketika panik dibuatnya.

"Sayang, kamu kenapa? kak Chanyeol ganggu tidur kamu hm? maaf ya, jangan nangis sayang." ucapnya sembari memeluk gue dengan erat.

"K-kak Chanyeol...ini beneran kak Chanyeol? " tanya gue memastikan.

Kak Chanyeol ngelonggarin pelukannya dan menatap gue teduh.

"Iya sayangku, ini kak Chanyeol. "

"A-apa Baekhyun mimpi? "

"Haha...engga sayang, ini beneran kak Chanyeol. Kamu terlalu lama tidur sampai hampir melewatkan makan malam. Makanya kak Chanyeol bangunin kamu." jelasnya dengan tawa renyah.

Bahkan seperti gue udah lama ga denger suara tawanya dan ngebuat gue makin rindu dengannya.

"Sayang, buka mata kamu. Lihat baik baik, ini kak Chanyeol hm. Kamu lagi ga mimpi sayang."

Kali ini gue beneran nangis dan langsung meluk kak Chanyeol erat, ga mau sampe kehilangan dia lagi walau cuma mimpi.

Tuhan terima kasih kau telah mempertemukan kami, aku akan terus bersamanya hingga maut memisahkan.

"Kenapa kamu nangis lagi? apa kamu mimpi buruk? "

Gue cuma bisa mengangguk dengan dihiasi sesenggukan di dada bidangnya. Gue ga sanggup buat ngomong, karna takut malah suara tangis yang akan keluar makin keras.

Kak Chanyeol mengusap kepala gue pelan dengan masih memeluk gue erat juga kecupan lembut di pucuk kepala gue.

"Yang harus kamu ingat, kak Chanyeol akan terus bersama kamu dan akan melindungi kamu. Karna kak Chanyeol sayang sama kamu, cinta sama kamu. "

Gue lega dengernya, dan juga seneng karna kak Chanyeol masih hidup. Gue ga bisa bayangin gimana kalau bener bener harus kehilangan kak Chanyeol. Karna di mimpi aja gue ga bisa berbuat apa apa.

Semoga kita akan terus bersama selamanya

















TAMAT















.

.

.



Yeeeiii udah end lagi 1 ceritanya

makasih semuanya yang udah dukung cerita cerita cecan dari awal

Big thanks untuk kalian semua❤❤❤

see you di cerita selanjutnya 🥰🥰



Si Culun BYUN (Chanbaek) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang