3- penampakan

107 22 18
                                    

Tik

Tik

Tik

Jam dinding didalam kamar asrama yang dihuni oleh lima gadis yang sedang terlena dalam mimpinya itu berdetak kecil dan menunjukkan angka 00.30.

Tak lama terlihat pergerakan kecil di salah satu kasur dan orang itu memunculkan kepalanya di balik selimut.

"Ermmhh...erh...ealah pake mau ke toilet segala lagi, Ca! Ica! Bangun Ca!." Tegur Shifa membangunkan Ica ingin ditemani oleh nya ke toilet.

"Mhmmhh...ck! Kenapa sih Shif?." Balas Ica yang merasa terganggu dengan Shifa yang membangunkan tidurnya.

"Temenin aku ke toilet! Aku mau buang air! Ayok cepet!!."

"Kamu aja sendiri sana, aku masih mau tidur Shif."

"Ih!! Sebentar doang kok, ayok!!."

"His!! Ya udah! Ayok cepet!." Ica pun mengalah dan turun dari kasurnya yang berada di atas Shifa.

Tap

Tap

Tap

Berjalan perlahan melewati lorong demi lorong sehingga tiba disalah satu ruang bernama toilet.

Ceklek

Membuka gagang pintu toilet dan Shifa menyuruh Ica untuk menunggu nya di luar. Hawa negatif begitu terasa pekat di tubuh Ica sehingga membuat dirinya merinding tapi berusaha tidak ia hiraukan.

Setelah selesai dari acara buang air kecil nya, Shifa menghampiri Ica yang sedang memandang was was ke sisi dinding toilet itu.

Mengangkat alis sebelahnya bingung Shifa pun bertanya "Kenapa Ca? Takut sama bayangan hitam yang lagi terbang di langit langit itu?." Ujar Shifa sambil menunjuk ke atas nya.

Ica yang mendengar itu pun memutuskan untuk melihat ke atas juga dan hanya memandang biasa langit langit kamar mandi tersebut, begitu juga dengan Shifa.

"Gak kok, eh tapi kok kamu bisa liat?."

"Mungkin bayangan nya lagi mau nakutin kita dengan menampakkan dirinya."

"Kek nya, ya udah yuk ke kamar, ngantuk nih."

"Ya udah yok."

Di perjalanan menuju kamar asrama, suasana lorong sekolah begitu lenggang dan senyap. Sehingga menimbulkan perasaan canggung yang entah kenapa tiba-tiba muncul di antara mereka berdua.

Wooooosssshhhhh

Tak lama angin berhembus kencang bagaikan badai yang melintas, spontan Shifa dan Ica teringat salah satu peraturan di sekolah asrama tersebut dan berusaha untuk tidak memikirkan hal hal aneh dan berusaha menjaga pikiran mereka agar tidak kosong.

Teng

Teng

Teng

Yup, bunyi bell sekolah, yang menandakan munculnya salah satu sosok astral di sekolah itu yang selalu menampakkan dirinya di tengah malam atau pun lewat dari tengah malam. Terutama saat angin kencang berhembus dan bell sekolah berbunyi tiga kali.

Melihat sekeliling mengabsen seluruh sisi dan sudut lorong mencari keberadaan orang lain di sekitar mereka berdua. Shifa dan Ica mempertajam penglihatan, insting dan kepekaan mereka terhadap kondisi sekitar.

Tak ada apa apa sama sekali yang patut di curigai atau pun di takuti hanya saja saat Shifa menoleh ke arah kaca jendela kelas 12B dirinya melihat gadis kecil berbaju putih berlumuran darah dan memiliki rambut panjang yang kusut menggapai kaki nya.

DENTANG PERMAINAN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang