2.Berubah perlahan (2/3)

35 6 1
                                    

Malam itu, Aretta baru saja jalan memasuki sebuah club. Dia berjalan sempoyongan bagai orang linglung , sedang teman-temannya asyik berdansa di dekat panggung. Teman-temannya yang tak lain dan tak bukan adalah Leona, Riana dan Frans. Mereka bertiga asyik berdansa tanpa memperdulikan Aretta yang sudah di ambang mabuk karena meminum whiskey.

Tak lama kemudian seorang pria berumur kepala tiga datang menghampiri nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian seorang pria berumur kepala tiga datang menghampiri nya. Dengan lancang pria itu merangkul pundak Aretta seraya berkata, "Hei cantik, marilah kita habiskan malam ini dengan berdansa dengan ku.... " Ajaknya dengan nada mesum.

Aretta kemudian melepaskan tangannya dari pundaknya kemudian menampar wajah pria mesum itu. "Kurang ajar! " Lantangnya.

Sontak pria itu tak terima,"Dasar cewek sialan! So jual mahal! Kalau gue beli juga paling hanya sebatas harga HP iPhone! Sini biar om bawa kamu! "

Aretta yang setengah tak sadar itu langsung dipaksa dibawa ke mobil pria itu. Aretta benar benar sudah mabuk, tidak bisa melarikan diri.

Tanpa pria itu sadari, ada seorang pemuda yang sedang mengintainya, pemuda itu pun mencegah niat jahat pria itu. Tanpa basa-basi, pemuda itu pun menarik kerah baju pria hidung belang tersebut dan hendak menonjoknya.

"Heh bajingan! Mau dikemanakan pacarku?!!"

"A-ampun, gue kira dia jual diri di club tadi, abisnya pake pakaiannya terawang banget sih siapa yang gak tergoda! "elak pria itu.

Satu tonjokan pun di luncurkan pada wajah pria itu, " Sembarangan ya lo kalo ngomong!"ujar pemuda itu sambil tiada hentinya meninju wajah pria mesum itu. Dengan penuh amarah pemuda itu memukuli pria itu hingga pingsan.

Setelah itu, dia pun menggendong Aretta dan memapahnya ke mobil miliknya.

"Ret, lo gak di apa-apainkan? " Tanya pemuda itu khawatir.

Aretta menggeleng lemah, "Ng-nggak kok,"kata Aretta dengan gemetaran.

" Aku takut kamu kenapa-napa, Ret. Lain kali kamu jangan ke tempat ini lagi ya, gak bagus loh."ujar pemuda tersebut. Ya, dia adalah Aaron sang kekasih Aretta.

"Udah ya, jangan takut. Ada aku  disini. "ucap Aaron lagi kemudian mengusap lembut pipinya, menyeka air mata yang sempat turun dari mata Aretta.

" Makasih ya, Ron."ucap Aretta.

Aaron tersenyum lalu melirik pakaian yang digunakan Aretta yang tak senonoh itu lantas dia menutupinya dengan jaket yang dia kenakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
soul mate till jannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang