- meet '̀ू๑)‧º

847 87 10
                                    

Seorang lelaki berparas asing mendatangi sebuah cafe sederhana, tidak hanya sendiri tetapi ia membawa anak kecil berumur sekitar empat tahun dalam gendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki berparas asing mendatangi sebuah cafe sederhana, tidak hanya sendiri tetapi ia membawa anak kecil berumur sekitar empat tahun dalam gendongannya.

Anak kecil yang semula terlelap damai itu kemudian merengek merasakan tidurnya yang sedikit terganggu dari riuh yang ditimbulkan banyak orang dalam cafa tersebut. Sepasang mata kecil itu kian terbuka perlahan dan menatap lesu ke pria dewasa tersebut, seakan meminta penjelasan.

"Maaf ya, ayah ganggu tidurnya. " Ujar lelaki dewasa tersebut.

Si kecil mengangguk, "ayah, kenapa kita ke cini?"

"Ayah mau ketemu Kak Seungmin. "

Mendengar nama yang disebutkan tadi, sontak membuat mata kecil tersebut terbuka lebar. "Kak Cungmin? "

"Iya, Ayen senangkan kalau ketemu sama Kak Seungmin? "

Balita itu mengangguk semangat. "He em, Ayen cenang kalo ketemu cama Kak Cungmin. Kak Cungmin tu cantik, yah. Kalo udah becar, Ayen mau nikah cama Kak Cungmin, hihi. "Ntah kenapa anaknya yang semula ngantuk tersebut tiba-tiba bersemangat kalau sudah menyangkut tentang 'Seungmin'. Hal tersebut mengundang kekehan geli dari seorang Bang Chan.

"Tapi Kak Seungmin kan punya ayah. "

Pernyataan ayahnya kemudian membuat balita tersebut mempoutkan mulutnya. Merasa kalah dengan ayahnya. "Kalo gitu Kak Cungmin bial jadi mama Ayen aja. "

Chan mencubit gemas pipi gembil putranya.

Selang limabelas menit berlalu, namun belum menampakkan batang hidung dari sosok yang ingin ditemuinya membuat Chan mengajak anaknya untuk mengobrol demi menghilangkan sedikit rasa bosan yang melandanya.

Dilihatnya lelaki kecil itu sedang bermain-main dengan jaketnya sambil berceloteh sendiri.

"Ayen ngapain? "

"Em Ayen bocan, jadi main cama baju ayah. "

Chan tampak berpikir sejenak, menimbang pertanyaan yang akan dilontarkannya pada anaknya tersebut.

"Ayen suka kalau punya adik? " tanyanya lagi.

Si kecil mengedipkan matanya lalu mengangguk semangat. "Cuka yah, bial Ayen punya kawan main. "

"Benar? Suka punya adik laki-laki atau perempuan? "

"Mau adik pelempuan. "

Chan tertawa lalu mengusap pelan rambut lembut anaknya.  "Haha iya, nanti ya. "

Setelahnya mata Jeongin perlahan menutup kembali disertai dengan kepala kecil itu yang ingin terjatuh tapi berusaha ditahannya. Chan tau, anaknya sebenarnya masih merasa ngantuk karena belum puas dalam tidurnya. Jadi, Chan senderkan kembali anaknya agar memeluk dirinya dan tangannya kembali mengusap rambut Jeongin.

Tak lama, sebuah suara denting masuk ke benda pipih milik Chan. Menampilkan sebuah notifikasi pesan dari  sosok ditunggunya yang menyuruhnya untuk menunggu di luar. Dengan segera pria itu bangkit dan keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ ☁ ] chanminphile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang