hujan turun dengan lancarnya ke bumi, membasahi apapun yang ada di sana. Di sini, Nara duduk dengan santainya di depan teras rumah yang terasa dingin. Nara, wanita 16 tahun dengan kulit sawo matang dan wajah pas-pasan.
Nara itu wanita yang banyak pikiran, benar-benar banyak. Setiap kejadian kecilpun Nara akan menganalisisnya dengan perputaran otak yang tidak jelas, seperti saat ini dia memikirkan kenapa tumbuhan tidak terlihat kalau tumbuh. Memang, selain muka pas-pasan Nara juga agak bodoh.
Nara itu suka hujan, apalagi saat di rumah. Hujan itu berisik tapi indah, hujan itu bikin Nara merasa dingin dan wangi tanah yang begitu khas juga Nara sukai. Nara orangnya ga banyak omong, diem. Sebetulnya Nara orang nya simpel tapi kadang kalo ada waktu luang otaknya mikir terus terusan.
Nara mempunyai 2 adik kembar, Gana dan Gina mereka beda 6 tahun sama Nara.
Gana itu orang paling simpel yang Nara temuin, suka main, belajar dikit, ngomong dikit, kalo siapapun ajak ngomong bahkan gaakan dijawab sama Gana kalo sekiranya ia pikir ga penting.
Kalo Gina, mungkin hampir sama kaya Nara tapi Gina itu lebih berisik dari Nara. Gina suka hal hal yang berbau perempuan dan ini adalah salah satu perbedaan yang Nara dan Gina punya. Gina sebetulnya simpel, kadang kelakuannya aja aneh yang bikin emosi dan rasanya Nara ingin menendangnya."Kak masa tadi aku robekin tabungan temen aku, trus mamahnya marah marah deh" Gina yang datang dari dalam rumah tiba tiba duduk di samping Nara
"Ya kamu, emang dia ngapain sampe kamu sobekin tabungannya? kasian tau uang dia kan catetannya di situ,"
"Dia ngeledek aku, katanya aku sok cantik padaha Juna aja yang deketin aku terus!"
"Hah? Juna teh saha?" Nara tentu tergelak
"Itu gebetannya yang aku robekin tabungannya"
jawab Gina dengan santai"HAH GEBETAN ANEH ANEH AJA KAMU MASIH KELAS 5 JUGAAAA!" teriak Nara, memang sih ini orang suka berlebihan
"ih kakak apaan sih lebay! males jadinya cerita sama kamu," Hanya hitungan beberapa detik Gina sudah berhasil membuat Nara ingin menendangnya.
Nara merasa hujan semakin deras, tentu ia harus beranjak masuk, jika tidak, sama saja dengan membasahi dirinya.
"Kak liat celana pendek aku yang kemaren aku taro sini ga?" Gana terlihat mengubrak abrik cucian yang sudah di angkat
"Aku pake kemaren hehe, abisnya celana aku pada di cuci" jawab Nara dengan senyum manis nya
"IH KALO PINJEM PUNYA ORANG BILANG DULU!"
"maaf ya nanti aku cuciin deh,"
"ok"
sudah di bilang, Gana itu ga banyak omong dan simpel
Semua kerjaan beres hari ini, akhirnya Nara bisa tidur dengan nyenyak dan siap untuk menghadapi Senin yang melekahkan.
——
"Kakak gesper aku dimana ya?"
"Kak rok aku belum kakak gosok?"
"Ih satu satu nanya nya! Rok kamu aku gantung di depan lemari, gesper kan kamu taro di laci kamar!"
"Oke" jawab Gana dan Gina serempak
Setiap pagi, Nara harus mendengarkan ocehan adenya yang kehilangan baranglah, lupa ngerjain pr lah, kaos kaki ilang satulah. Ada saja.
"Kakak duluan ya soalnya ada PM, kamu kayak biasa kan sama Mang Mail? Oh ya sebelum berangkat bangunin Mamah takut kesiangan nanti,"
Hampir saja jadwal Nara hari ini berantakan gara gara Gana yang kehilangan sebelah kaus kakinya."Ya hati hati," Jawab Gina
HALO HALO SEMUA
hehehehe sebenernya udah nulis ini sejak lama, baru berani publish sekarang.
Semoga suka yaa.
oh ya kenalin nih,Naraya Baris Ahza
KAMU SEDANG MEMBACA
Narendra
FanfictionTentang kamu, sang penyelamat hidupku. Terima Kasih, Narendra.