[ 1 - 1000] Supernatural Rebirth Genius Girl Diviner

Bab 91 - 95

Bab 91

Menara Mutiara, lantai paling atas.

Seorang pria berjas biru tua dengan wajah elegan dan sepasang kacamata berbingkai platinum, mata ramping yang terlihat seperti senyum, tetapi memancarkan cahaya cahaya, duduk di putaran kulit hitam Di kursi, memegang kendali jarak jauh dengan seksama, menonton kamera pengintai yang ditampilkan di layar lebar.

Di kamera, gadis muda berbaju putih, yang terlihat lembut dan lemah, melemparkan seorang pria yang dua kali tinggi dan volumenya satu per satu, mata gelapnya sedikit tenggelam, dan hatinya diam-diam berkata: Song Xuan, gadis Tidak mudah!

Kemudian, dia melihat Lin Dongnan menyentuh pistolnya, dan tiba-tiba jatuh tanpa terduga, dengan satu tangan seolah-olah sedang dikendalikan oleh sesuatu.

Dia menghentikan gambar itu dan melihat ke belakang dengan gerakan lambat untuk mengamati dengan cermat, dan menemukan bahwa Lin Tenggara tidak diserang oleh benda asing.

Dia dengan hati-hati melihat gerakan gadis itu lagi, dan tidak menembak benda nyata di tangannya, tetapi jari-jarinya bertingkah aneh, seolah membuat segel.

Apakah dia menggunakan Mantra Tertutup?

Jantungnya berkedut.

Apakah ada orang di dunia ini yang benar-benar mengetahui mantra kuno dan misterius ini?

Tidak mungkin?

Lihatlah dia, tetapi dia hanya remaja, bahkan jika dia diajar, dia seharusnya tidak memiliki banyak prestasi.

Jika tidak, mengapa Lin Dongnan tiba-tiba lumpuh?

Dia bingung, dan terus memperlambat kamera, hanya untuk melihat bahwa murid hitam gadis itu tiba-tiba menjadi sangat dingin, dengan kesedihan tanpa henti dalam dingin, menatap mata Lin Dongnan, seperti melihat musuh.

Mata ini tiba-tiba mengingatkannya pada mata burung hering yang terluka yang pernah dilihatnya di Tibet.

Kemudian, dia melihat dia melompat ringan ke depan, membanting ke arah Lin Dongnan, memotong telapak tangannya di bahu Lin Dongnan dengan kecepatan yang luar biasa, dan menendang jari kakinya di lututnya dengan jari kakinya -

Ketajaman dan keganasan gerakan ini membuat punggungnya sedikit kedinginan.

Dia menghentikan gambar itu, mengeluarkan sebatang cerutu dari kotak rokok dan merokok, tetapi pandangannya tetap tertuju pada gadis kulit putih di foto itu.

Pada saat ini, pintu mengetuk. Seorang lelaki seukuran Lin Dongnan, rambut pendek, wajah datar, dan jas hitam masuk dan membungkuk dengan hormat. "Tuan Murong, bagaimana Anda berurusan dengan Lin? Bagaimana dengan Tenggara? "

“Liang Sen, apakah kamu melihat Lin Dongnan?” Murong Yunqing mengguncang abu di asbak dan bertanya.

"Yah, semua bahu kanan dan kaki kirinya patah. Mereka dianggap sampah."

"Benci antara dia dan gadis itu?"

"Dia mengatakan dia tidak pernah mengenal gadis itu, tetapi salah satu adik laki-lakinya, Huang Kun, menemukannya dan ingin dia membalas dendam padanya, dan objek balas dendam itu adalah gadis itu. Tetapi ini belum dimulai, hanya saja Bicara saja. "Mata Liang Sen juga jatuh pada mata hitam dingin gadis muda itu di layar." Melihat gadis muda itu, sepertinya ada kebencian yang mendalam pada Lin Dongnan. Saya juga menyelidiki mata gadis muda itu. Saya adalah anak dari orang biasa. Saya baru saja pindah ke kota dari pedesaan bulan lalu. Ayah saya adalah seorang guru yang terikat dan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Jika ada sesuatu yang istimewa, itu ada di desa yang sama dengan sekretaris komite partai kota Yang Dejie. "