Tentang Kesuksesan

8 1 0
                                    

Dari perjalanan hidup, kita sering menemukan hal-hal yang sering diyakini sebagai gambaran sukses yang ideal. Hal ini menyebabkan timbulnya perasaan rendah diri dan merasa tidak mungkin sukses karena berpendidikan rendah, lahir dalam keadaan keluarga yang miskin, dan sebagainya. Padahal, mitos tersebut salah. Ada banyak tokoh terkenal yang mencapai sukses meski dalam kondisi yang tidak "ideal".

1) Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan usia
Nelson Mandela, jadi presiden pada usia 76 tahun. Marconi, menemukan telepon pada usia 27 tahun. Steve Jobbs, menjadi jutawan pada usia 21 tahun. Kolonel Sanders (KFC), mulai bisnis pada umur 65 tahun. Winston Churchill, banyak menemui kegagalan dan hambatan, baru jadi PM Inggris pada usia 52 tahun. Bill Gates, terkaya di dunia pada usia 41 tahun.

2) Kesuksesan tidak berhubungan dengan suku, agama, bangsa, warna kulit, dan keturunan
-Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat, berkulit hitam.

-Jenderal Colin Powell dan Martin Luther King. berkulit hitam.
-Confusius, anak yatim di Cina.
-Charles Dickens, penulis cerita anak-anak Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh
editornya.

3) Kesuksesan tidak ada hubungannya dengan kondisi fisik  seseorang 
-Hellen Keller, tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, penulis dan pendidik terkenal dunia. 
-Shakespeare, cacat kaki, penulis novel. 
-D. Roosevelt, terkena polio, presiden ke-32.
-Beethoven, tuna rungu, komposer musik.  -Napoleon Bonaparte, sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan penakluk Eropa. 
-Anthony Robbins, lulusan SMA, kegemukan, mengubah persepsi tentang penampilan dan cara diet sehingga menjadi  langsing, motivator terkenal dunia, 

4) Kesuksesan tidak ada hubungannya dengan tingkat  pendidikan.
Thomas Alfa Edison, pendidikan SD, memiliki 2.000 hak  paten.  Li Ka Shing, berhenti sekolah umur 14 tahun, orang terkaya di  Hongkong.  Henry Ford, tidak pernah duduk di bangku sekolah.  The Wright Brother, orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia. Bill Gates, orang terkaya di dunia memulai bisnis setelah lulus  SMA. Lawrence Ellison, drop out universitas, pendiri Oracle Corp, orang terkaya kedua di dunia.
5) Kesuksesan tidak ada hubungannya dengan latar belakang keluarga

-Andrew Carnegie, bekerja pada usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi "Raja Besi Baja" dunia.
-Walt Disney, usia 20 tahun, pemuda miskin, dan tidak terkenal, pada usia 30 tahun jadi usahawan terkenal.
-Abraham Lincoln, lahir dari keluarga miskin.
-Napolean Hill, dilahirkan dari keluarga miskin, ibunya meninggal saat dia kecil, jadi guru motivasi terkenal dunia, bukunya Think and Grow Rich menjadi acuan pertama bagi para motivator dunia.
-Bill Clinton, ayahnya meninggal ketika masih kecil, adiknya terlibat obat terlarang.

Jika faktor-faktor yang disebutkan di atas bukan faktor penentu kesuksesan lalu kenapa banyak orang yang mengalami kegagalan? Kegagalan dalam kehidupan ditentukan oleh banyak faktor yang lebih diakibatkan oleh kurangnya kemampuan mengekploitasi potensi ilahiah pemberian Allah. Dari beberapa penelitian ditemukan beberapa hal yang menyebabkan orang gagal, di antaranya sebagai berikut.

1. Tidak ada tujuan atau goal yang tepat, tidak tahu apa yang diinginkan dalam hidup
2. Tidak pernah melakukan goal visualization atau mencatat tujuan di kertas dan sarana apa pun, tapi hanya di kepala.
3 Tidak ingin bertanggung jawab atas tindakannya, selalu mencari alasan atau excuse atas kegagalannya.
4. Tidak ada tindakan yang efektif: banyak rencana, tidak ada tindakan alias "no action talk only" (NATO).
5. Membatasi diri menganggap tak berhak sukses karena terlalu tua, tak punya modal, bawaan keluarga, tempat tak memungkinkan, dan lain sebagainya.
6. Malas: tidak mau kerja keras, selalu berusaha menggunakan cara paling mudah, cepat dan hemat waktu, tapi ingin mendapatkan uang paling banyak.
7. Berteman dengan orang yang salah atau hidup di lingkungan orang-orang yang gagal.
8. Tidak bisa mengatur waktu alias salah prioritas.
9. Salah memakai strategi atau cara bertindak, tidak mempunyai strategi yang paling baik. Berusaha keras, tapi hasil nol.
10. Kurang pengembangan diri: jarang membaca, mendengar kaset, seminar, mengumpulkan informasi baru, dan lain-lain.
11. Tidak ada kesungguhan atau komitmen untuk sukses: mudah putus asa atau menyerah pada waktu menghadapi rintangan.
12. Kurang menggunakan "kekuatan pikiran bawah sadar".
13. Kurang menjalin hubungan antarmanusia dengan baik.
14. Sombong dan menganggap diri sendiri paling hebat dan berhenti belajar.

Seringkali kita merasa tidak memiliki kehidupan yang seberuntung orang lain. Kita sudah merasa bekerja begitu keras, tetapi memiliki penghasilan yang hanya bisa memenuhi kebutuhan standar saja. Jangankan membeli kendaraan, untuk makan sehari-hari saja pas-pasan. Sementara itu, kita melihat begitu banyak orang yang hanya sedikit upaya, tetapi memiliki kehidupan yang cukup dan berkelimpahan. Nah, apa yang dapat Anda lakukan? Tanamkanlah afirmasi berikut ini untuk belajar bersyukur dan mulai memperbaiki hidup.

"Ya Allah Sang Maha Pencipta, Penguasa alam semesta, aku pasrahkan semua gerak langkah dan hembusan napasku dalam pelukan cinta kasih-Mu. Jagalah aku, keluargaku, saudaraku, dan semua teman-temanku, umat manusia serta semua makhluk yang ada di alam raya dalam peluk dan cinta kasih sayang-MU agar kami selalu menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih dan bersyukur kepada-MU".

Afirmasi ini akan selalu membawa kita menjadi orang yang setiap saat selalu memperbaiki kualitas hidup.

Quotes muslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang