Wooseok sangat lemah dalam pelajaran matematika. Bagaimana pun dia berusaha sepertinya tidak ada hasilnya. Kursus private sudah semua dijalaninya, tetapi entah kenapa tidak ada satu pun yang berhasil hingga hari itu tiba. Guru matematika kelasnya cuti melahirkan sehingga digantikan oleh guru baru. Pandangan pertama bertemu, Wooseok tidak akan pernah lupa saat dia memasuki kelas dan tersenyum ramah kepadanya dan teman-temannya. Lee Dongwook, nama itu menjadi nama terindah yang ada difikirannya saat ini.
Tidak hanya tampan, Pak Dongwook itu sangat mudah bergaul dengan murid-muridnya sehingga banyak yang menyukainya termasuk Wooseok. Satu minggu diajarkan oleh Pak Dongwook, Wooseok langsung dipanggil ke ruangannya. Wooseok terkejut, karena dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Di ruangan itulah Pak Dongwook meminta Wooseok untuk pulang terlambat setiap hari senin, rabu, dan jumat, karena Pak Dongwook akan memberinya pelajaran tambahan. Pak Dongwook sudah memberitahu ibu Wooseok dan langsung menyetujuinya. Ternyata Pak Dongwoo sadar dengan kelemahan Wooseok mengenai pelajaran matematika. Wooseok tentu saja merasa sangat senang, bukan hanya ada orang yang akan membantunya, tetapi juga karena Pak Dongwook yang akan mengajarinya langsung.
Tanpa terasa sudah hampir dua bulan Wooseok menjalani pelajaran tambahan ini, setelah bel pulang biasanya dia akan ke ruang Pak Dongwook untuk mengambil soal terlebih dahulu kemudian mengerjakannya, jika sudah selesai Pak Dongwook akan memeriksanya dan akan mengoreksi jika jawabannya ada yang salah. Ketika awal Pak Dongwook memberinya tutor Pak Dongwook betul-betul mengajarinya langsung, saat ini Pak Dongwook merasa Wooseok sudah jauh lebih baik, makanya terkadang dia hanya memberi soal saja untuk dikerjakan.
"Ciye seneng banget yang mau ke ruangan Pak Dongwook" goda Byungchan teman sekelas Wooseok.
"Hehehe" Wooseok hanya bisa membalasnya dengan senyum ceria. "Gue duluan ya Chan Bye"
"Iya" Wooseok pun pergi menuju ruangan Pak Dongwook, dia hanya mengambil soal setelah itu dia akan kembali lagi ke kelasnya untuk mengerjakan.
Sampai di ruang Pak Dongwook Wooseok langsung menerima tumpukan soal.
"Hari ini tidak terlalu banyak, tapi mungkin saya akan sedikit terlambat karena harus mengawasi calon peserta olimpiade" ucap Pak Dongwook ramah.
"Iya Pak tidak apa-apa" ucap Wooseok tersenyum.
"Oh Seungwoo sudah datang!" Wooseok langsung membulatkan matanya ketika mendengar nama itu, nama yang sudah lama tidak di dengarnya. Wooseok perlahan mengarahkan pandangannya pada pintu, di situ Seungwoo sudah berdiri dengan tatapan dinginnya.
"Saya permisi duluan Pak" ucap Wooseok dan pergi meninggalkan ruangan.
Baru saja sepuluh langkah kakinya keluar dari ruangan itu, namanya sudah dipanggil kembali.
"Wooseok tunggu!" Itu bukan suara Pak Dongwook, Wooseok dengan ragu menoleh ke belakang untuk melihat sumber suara. Seungwoo dengan langkah agak cepat menghampiri Wooseok dengan membawa setumpuk soal, sepertinya itu soal yang diberikan Pak Dongwook untuk peserta olimpiade.
"Ada apa Kak?" Tanya Wooseok.
"Soal kita tertukar" jawab Seungwoo tanpa ekspresi
"Oh, iya ini" mereka pun bertukar soal sampai keheningan menyelimuti mereka. "Hmm... saya duluan ya kak!"
"Tunggu!" Wooseok langsung menghentikan langkahnya.
"Minggu ini kamu sibuk tidak?"
"Hah?" Minggu ini gue ada janji nggak ya? Oh iya nemenin mama belanja. "Saya harus temenin mama belanja kak" jawab Wooseok jujur.
"Oh gitu yasudah" dan setelah itu Seungwoo pergi meninggalkannya.
Apa gue salah jawab ya? Kok Kak Seungwoo langsung pergi gitu aja?Seungwoo itu seniornya yang berada satu tahun di atasnya. Seungwoo kelas tiga dan Wooseok kelas dua, bagaimana mereka berdua kenal? Karena Seungwoo adalah kakak Byungchan. Wooseok berkenalan dengan Seungwoo ketika dirinya mengerjakan PR bersama di rumah Byungchan saat mereka masih menjadi murid baru, dan Seungwoo sudah kelas dua. Saat itu Byungchan mengajaknya belajar bersama, karena sudah meminta Seungwoo untuk mengajari mereka berdua. Seungwoo itu berada di peringkat satu kelas paralel, dia sangat sering menjadi perwakilan sekolah untuk ikut olimpiade atau lomba science yang lainnya.
Dua bulan setelah Wooseok berkenalan dengan Seungwoo. Seungwoo langsung menyatakan perasaannya pada Wooseok, namun ditolak oleh Wooseok. Alasannya adalah karena Wooseok tidak mempunyai perasaan yang sama pada Seungwoo, Wooseok juga sebenarnya agak bingung bagaimana Seungwoo bisa menyukainya padahal mereka bertemu saja jarang. Semenjak itulah Seungwoo seperti selalu bersikap dingin pada dan menghindari Wooseok, Wooseok pun entah kenapa merasa tidak enak karena sudah menolak Seungwoo.
Untungnya hubungannya dengan Byungchan baik-baik saja, karena Byungchan tau perasaan itu tidak bisa dipaksakan. Tetapi Byungchan selalu sengaja memberitahukan Wooseok mengenai kabar Seungwoo atau menyampaikan salam dari Seungwoo yang tidak tahu kebenarannya. Kalau benar itu dari Seungwoo, kenapa juga dia selalu menghindari Wooseok.
"Loh Chan belom pulang?" Tanya Wooseok, saat ini kelas mereka telah kosong, hanya ada mereka berdua.
"Gue bareng bang Seungwoo aja deh, dia lagi pelatihan olim, sekalian gue temenin lo" ucap Byungchan
"Hmm... oke" dan Wooseok mulai mengerjakan soalnya.
"Seok..."
"Hmm..?"
"Bang Seungwoo masih sering nanyain kabar lu"
"Terus lu bilang apa?"
"Gue bilang aja lu suka Pak Dongwook"
"Byungchan?!" Tanpa sadar suara Wooseok meninggi.
"Lah kan emang bener"
"Maksud gue lu kan bisa kasih tau hal lain selain itu"
"Gak ada itu yang paling bener, biar dia sadar kalo mau dapetin lu harus maju lebih depan juga. Jangan beraninya cuma nembak lu doang, pas ditolak langsung nyerah gitu aja. Giliran galau aja, gue kena imbasnya" omel Byungchan.
"Imbas gimana?"
"Dia jadi gak mau bantuin gue bikin PR. Udah gue nasehatin jadi orang tuh ya jangan kaku-kaku amat gitu, mana mukanya lempeng aja gak ada ekspresi, gue bingung dia banyak yang suka"
"Ya emang kak Seungwoo ganteng Chan"
"Percuma ganteng, tapi gak ada ekspresi kaku banget kayak kanebo kering"
Satu jam lebih kemudian Wooseok sudah ada di ruang Pak Dongwook lagi, Pak Dongwook tidak bisa ke kelas untuk mengoreksi jawaban Wooseok maka Wooseok yang ke ruangan Pak Dongwook.
"Hmm sudah cukup bagus, kesalahan yang kamu tulis semakin sedikit" ucap Pak Dongwook sambil memegang kertas soal.
"Makasih Pak, ini semua berkat bapak" ucap Wooseok bahagia.
"Kamu sudah banyak berusaha" ucap Dongwook mengelus kepala Wooseok dan membuat wajah Wooseok bersemu merah.
"Pak Dongwook ini soalnya sudah selesai semua" suara murid di depan pintu menginterupsi mereka.
"Oke sini kasih saya" ucap Pak Dongwook, sepertinya dia salah satu peserta olimpiade sama seperti Seungwoo.
"Loh ini Wooseok yang dulu nolak Seungwoo kan?"
Deg, Wooseok langsung terkejut mendengarnya, wajahnya kembali memerah. Pandangan mata Pak Dongwook langsung tertuju pada Wooseok.
Apa-apaan sih dia?
"Yaudah saya duluan ya Pak" pamit murid yang tadi. Wooseok masih terdiam pandangan Pak Dongwook kembali pada Wooseok.
"Kok ditolak?" Tanya Pak Dongwook
"Hah?"
"Seungwoo dia itu kan baik, pintar, dan populer juga"
Gimana jawabnya ya?
"Hmm saya juga tidak tahu Pak"
![](https://img.wattpad.com/cover/269279904-288-k629990.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Secret Admirer
RomanceTentang Wooseok yang jatuh hati pada guru barunya dan Seungwoo yang masih menyimpan perasaannya terhadap Wooseok, meskipun dulunya pernah ditolak Ku dulu pernah baca komik yang ceritanya kayak gini, tapi lupa banget judulnya apa dan juga komiknya ud...