01. Awal

4.4K 155 16
                                    


Hai hai semua

Ketemu lagi sama aku

Disini ada yang tim

Baca ulang?

Atau

Baru baca ?

Jangan lupa untuk vote dan komennya.

[Sudah di revisi]

-----------------------------------------------------------

Kini Jihan sudah berada di rumah dan sedang menonton film di ruang keluarga , asik menonton film Jihan di kejutkan dengan dobrakan pintu

Siapa lagi kalau bukan ayahnya yang melakukan itu , Jihan sangat hafal kalau pulang ayahnya selalu dengan keadaan marah

"Assalamualaikum ayah" ucap Jihan sambil berjalan ke arah ayahnya.

"JANGAN MUNCUL DI HADAPAN SAYA ANAK SIALAN!" Bentak Wisnu sambil mendorong Jihan

Jihan mencoba mengatur nafasnya yang tercekat, sudah sering kali ayahnya berbuat kasar tapi kenapa sekarang perkataan nya membuat Jihan lebih sakit dari biasanya.

"a-ayah Jihan mau bantu ayah dan Salim ke ayah seperti anak pada ayahnya di luaran sana" terdengar suara Jihan yang parau sulit sekali untuk berbicara seperti ini , ungkapan ini adalah ungkapan yang selama ini Jihan pendam .

"Jangan pernah berharap lebih anak sialan! Saya sampai kapan pun tidak akan pernah menganggap kamu anak saya! Walau kamu matipun saya juga gak bakal peduli! Malah lebih bagus kamu tiada!" Ucap Wisnu yang begitu menyakitkan di hati Jihan

Jihan sekali lagi ia tersenyum manis mendengar ucapan pahit itu dari bibir ayahnya , Jihan masih pantas kah untuk di jadikan seorang anak? Kalau masih pantas kenapa ia gak bisa merasakan kasih sayang dari seorang ayah?

Jihan kembali kedalam kamar dan menutup pintu nya rapat , apa ada yang tau kalau selama ini Jihan menangis diam diam dan meminum obat tidur agar dirinya tenang?

Jihan manatap bintang yang ada di langit itu dengan di iringi air mata yang terus menerus membasahi pipinya.

"Hei bintang kenapa kamu ga adil sama aku, lihat kamu di dampingi oleh bulan terus terusan , tapi kenapa aku ga ada yang dampingi ya " tanya Jihan pada bintang yang malam ini begitu terang cahayanya.

"aku juga ingin seperti kamu bintang, bisa menyinari dunia dan ditemani oleh bulan,apa aku bisa menjadi bintang nantinya?"

wajahnya tampak murung dan lesu,Jihan sungguh tak paham dengan ayahnya, ini bukan salah Jihan tapi ini adalah takdir.

kenapa ayahnya selalu menyalahkan dirinya?

"Daripada aku ngomong sendiri ga jelas mending tidur ya bintang, oh ya bintang sampaikan sama bunda aku ya bilangin anaknya di sini bahagia" ujar Jihan tapi saat mengucapkan kata bahagia ia terdengar lesu.

Jihan kembali kedalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur

°°°°°

J I H A N  [ INI KISAHKU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang