03-Xabian [🔞]

2.4K 211 72
                                    

[Cigarettes After Sex - Sweet]

Berisikan konten vulgar, adegan dewasa, umpatan kata kasar serta unsur pornografi.

Xabian hanya dapat menarik napasnya dalam-dalam saat tubuh mungilnya dicumbu oleh sang kekasih. Wajahnya merah padam dengan degup jantung yang kian melaju seakan ingin membelah dadanya.

Saka melepas kaos oblong hitam miliknya lalu mengambil remot ac kamar Bian kemudian memperkecil suhu kamar tersebut yang kian memanas.

Tubuh tegap Saka lantas mengukung Bian lalu mencuri beberapa ciuman manis dari si mungil "Bi, if there is a word I want to say right now, it's i love you so much." ucap Saka kemudian mulai menarik t-shirt oversize biru milik Bian.

Menariknya secara pelahan sembari netranya menatap pupil hitam milik Bian yang bergetar.

"Saka jangan ya." lirih Bian sambil menahan tangan Saka, ia menatap wajah Saka dengan mata yang berkaca-kaca, tanda ia tak ingin melanjutkan permainan ini dan sebuah simbol bahwa yang mereka lakukan ini hanya keinginan sepihak bukan keinginan dari kedua pihak.

"Seriusly?! Kita udah sampe kayak gini." Saka mencengkram dagu Bian lalu menatapnya bengis, seperti tak suka saat kegiatannya diganggu.

"Aku t-takut." cicit Bian.

Saka menghela napasnya, perlahan ia membenarkan posisi mereka, Saka mengangkat tubuh mungil Bian untuk duduk di pangkuannya lalu menatap wajah kekasihnya "Gapapa sayang, kamu percaya ya sama aku?" ucap Saka sembari mengelus paha Bian serta tengguk belakang sang kekasih. Berusaha memberi ketenangan pada kekasihnya.

Bian diam, pikirannya campur aduk. Saka selalu begini. Tiga tahun bersama membuat Xabian tahu betul bahwa Saka akan melampiaskan kekesalan yang ia alami pada tubuhnya.

Xabian tau seberapa ia menolak, kekasihnya ini akan semakin memaksa. Namun apa boleh buat, Xabian menyayangi Saka apa adanya dan menerima setiap kekurangan dan kelebihan Saka.

Sampai akhirnya Saka mencium leher Xabian, memberi kecupan-kecupan ringan disana dengan tangan yang semakin liar membelai tubuh Xabian.

"Jangan ditandain tapi." pinta Xabian dengan suara kecil.

Saka mengangguk sebagai jawaban, kembali ia rebahkan sang kekasih lalu mulai melucuti pakaian yang melekat di tubuh kekasinya hingga tak sersisa sehelai benangpun.

Xabian otomatis nemeluk bahu lebar Saka, mengalungkan kakinya di pinggung kekar milik Saka, agar Saka tak berlama-lama menatap tubuhnya.

Saka mengambil botol lubrican yang berada dinakas lalu mengoleskannya di sekitar senggama milik Xabian, masih di posisi yang sama Saka berbisik sembari menjilat telinga kekasinya.

"Kondomnya masih?" bisik Saka tepat di telinga Bian.

"A-Ah! Ada di laci." jawab Xabian terbata-bata saat satu jari melesat masuk ke dalam senggama merah jambu miliknya. Terasa sakit dan kesat, walau terbilang sering melakukannya dengan sang kekasih, tetap saja Xabian butuh waktu untuk memulai segala permainan ini.

"Good." Saka menyeringai, lalu kembali menghentak jarinya masuk semakin dalam, membuat pelukan Xabian semakin mengerat di bahunya serta desahan merdu kekasihnya mulai bermunculan.

Bumi dan Langit [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang