» 𝐛𝐨𝐧𝐮𝐬

959 113 53
                                    

Diabolik Lovers Idulfitri AU!

•••

"Taqabbalahu Minna Wa Minkum, selamat hari raya Idulfitri!"

Beratus-ratus orang ngucapin kalimat itu  di hari kemenangan ini. Scene bermaaf-maafan juga terlihat di penjuru tempat, baik itu orang tua maupun anak muda semuanya bersuka cita.

Begitu juga di kediaman para 13 mahluk tampan yang kadang suka sadis. Ayo kita mulai berkunjung ke mansion Sakamaki~

Sakamaki bros

Enam manusia (ceritanya)  sedang ngadem di ruangan tempat mereka biasa berkumpul. Tapi cuman diam-diam doang nggak ada adegan maaf-maan ckck.

Sampai si megane menghela nafas, "Ayo sekarang kita saling meminta maaf"

"Hah? Ore-sama tidak pernah salah"

"Tch"

"Aku tidak mau melakukannya"

"Merepotkan"

"Apa kita memang harus melaukannya?"

Ya, itu protesan dari para manusia akhlakless yang merasa tak punya dosa antar sesama saudara.

"Tentu saja," Reiji memijit pelipisnya, lelah dengan kebodohan saudara-saudaranya, "kalau bukan sekarang kapan lagi kalian akan saling meminta maaf?"

Laito menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa, "Tidak akan pernah?"

"Kalian benar-benar senang kalau berlumuran dosa, huh?"

Bang Reiji mulai kesal guys, sisa nampol nya aja sih ini. Tapi karena doi ingat ini hari di mana seharusnya orang-orang menggugurkan dosa dengan saling bermaaf-maafan akhirnya niatnya diurungkan.

"Sudahlah tidak usah terlalu banyak bicara, kita mulai dengan meminta maaf pada Shu—"

"Heh! Bukannya kalau maaf-maafan mulai minta maafnya itu sama yang paling tua dulu?!," Ayatong ngegebrak meja dengan santai, "Berarti kalau begitu kalian semua harus minta maaf ke Ore-sama dulu!"

Semuanya speechless. Ada yang terima-terima saja, ada yang tidak terima, dan ada juga yang emosi sambil ngepalin tangan karena cuman buat minta maaf prosesnya malah lama banget.

"Ayo cepat mulai minta maafnya" Ayato duduk di sofanya dengan gaya bak seorang raja, hem.

"Mulai dari mana saja tidak masalah, yang penting cepat selesai," Shu—dengan segala macam keajaiban bangkit dari sofa panjang tempat tidurnya dan berjalan ke arah Ayato.

Yang lain juga ngikutin, karena mereka setuju dengan statemen si Putra Tidur. Keknya mereka sama sekali nggak paham tujuan saling maaf-memaafkan, yak:")

Tapi adegannya nggak semulus itu. Karena tiba-tiba pintu terbuka dan muncul lah seorang manusia sesat lainnya yang punya wajah polos tapi mematikan ditemani sama pelayannya.

"Benar sekali, Ayato! Maaf-maafan memang harus dimulai dari yang yang muda ke yang tua duluan. Jadi sekarang kalian minta maaflah pada—"

"Shuu, maaf untuk semua khilaf dan dosaku selama ini," Reiji tiba-tiba nyeletuk sambil ngeliatin sodara pirangnya.

"Tch, sekali ini saja Ore-sama akan mengalah. Maaf"

Perempatan imajiner muncul di kepala Kino, "Kalian mengabaikanku?!"

"A-aku minta maaf untuk kesalahanku, nii-san" Taulah siapa yang minta maaf ke saudara favoritnya sambil blushing tipis-tipis.

"Maafkan aku juga~ bisa aku dapat THR?~"

"Aku dan Teddy minta maaf"

"Kalian ini benar-benar yah!" Kino mulai naik pitam, tapi nggak ada yang nanggepin. Yuuri juga cuman membatin kasihan.

Reiji berdiri dari sofanya, "Ayo kita berkumpul di ruang makan"

"Ayo~"

"WOI—"

jadi begitulah kekompakan keluarga Sakamaki. Sekarang ayo kita bergeser sedikit ke mansion Mukami~

Mukami Bros

"

Ruki-nii! Minal Aidzin Wal Faidzin!" Kou berseru dengan aura bahagia di sekelilingnya.

"Maaf kalau... Aku... Punya... Salah"

"Yosh! Maaf untuk kesalahanku yang disengaja ataupun tidak"

Senyum tulus bak malaikat pun keliatan pas Ruki nanggepin ucapan tulis saudara sepenanggungan nya.

"Aku juga minta maaf pada kalian. Semoga amal ibadah yang kita lakukan selama bulan puasa kemarin bernilai ibadah di sisi-Nya"

Sungguh hangat dan menenangkan. Begini harusnya sebagai saudara, akur dan saling menyayangi. Mungkin kita harus suruh Sakamaki Bros berguru sama mereka berempat.

Jadi itu keharmonisan Mukami Bros. Sekarang kita lanjut ke kediaman Bang Carla dan Adek Shin. Here we go~

Tsukinami Bros

"Minal Aidzin Wal Faidzin, Nii-san!"

Seperti biasa, Shin berseru dengan penuh semangat. Dan dibalas dengan ucapan yang sama oleh Carla.

Tenang, damai dan santuy? Ohoho sekarang mungkin iya, tapi nol besar kalau sudah waktunya Shin ngerengek buat pergi silaturahmi ke rumah orang-orang, entah itu yang dia kenal ataupun tidak terlalu.

"Nii-san! Ayo kita ke rumahnya si A!"

"Selanjutnya ke rumah di B!"

"Wih! THR tahun ini dua kali lipat yang tahun kemarin"

"Ayo yang semangat Nii-san! Masih banyak rumah yang harus kita kunjungi"

"Aku kekenyangan... "

Walau Shin seheboh itu tapi Carla tetap ngikutin adeknya itu ke mana pun doi pergi. Yah mungkin ekspresinya agak lempeng gitu tapi percayalah doi senang bisa jalan berdua sama Shin.

imagine | diabolik lovers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang