ENDING

1K 48 1
                                    

Min Yoongi berjalan di depan Kim Seokjin dan membuat jarak yang sangat jauh. Seokjin masih lemas karena debaran dan getaran tubuhnya tak berhenti akibat rasa takutnya ketika akhir permainan game menakutkan itu. Sehingga dia sangat berat untuk melangkah.

Di pintu masuk gedung ini, Yoongi dan Seokjin melihat satu sosok bersandar di sisi pintu, tahu orang itu siapa,Yoongi hanya melengos melewatinya,

Namun orang itu langsung menyiratkan senyum leganya ketika melihat lelaki bersweater biru itu melangkah mendekat.

“Jin-hyung, kau baik-baik saja?” Jung Hoseok, dia orang yang dari awal hingga akhir Shooting selalu mencemaskan Seokjin.

“Ya, Hoseok-ah.” Seokjin menjawab pelan sedikit tak menghiraukan Hoseok. “Yang lain dimana?” basa-basinya.

“Semua menunggu di parkiran, hyung. Aku begitu mencemaskan mu.” Dengan tidak sopan, Hoseok melingkarkan lengannya di pundak Seokjin yang akhirnya mereka berdua berjalan bersama ketempat dimana semua orang berada.

“Terima kasih, Hoseok-ah. Aku tahu kau seharian ini mencemaskan, hyung. Maafkan aku ya yang kekanakan ini.”

“Aish, hyung bilang apa sih, Hyung juga kan manusia.” Hoseok mengusap pundak lebar Seokjin dengan halus.

Hingga sampai mereka berdua di tempat parkir, Namjoon mendapatkan Seokjin berjalan dalam rangkulan Hoseok dari kejauhan sana. Awalnya dia sudah curiga karena anak satu itu tidak ada dan ditambah Yoongi datang ke tempat ini sendirian.

“Hyung. Dengan berat hati aku minta maaf, tapi boleh kah aku dan beberapa member lain pulang dengan terpisah?” tiba-tiba celetukkan Namjoon kepada manager mereka membuat keempat member yang berada di dekatnya sedikit bingung.

“Kau akan pulang dengan apa? Siapa saja?” Manager yang rupanya mulai lelah karena menemani anak-anak Bangtan Shooting dari pagi juga tidak mau berdebat dengan leader yang dia tahu kalau meminta sesuatu pasti keras kepala.

“Aku,Yoongi-hyung, Jin-hyung dan Jimin.”

‘Hah? Aku?’ dalam hati Yoongi dan Jimin kaget saat nama mereka di sebut oleh Namjoon.

“Kalau begitu kalian pakai Van ini saja, biar aku nanti menelpon orang lain untuk mengambil mobil pribadi ku yang di parkir tak jauh dari tempat ini.” Manager memberi kunci mobil van ke tangan Yoongi karena dia tahu hanya Yoongi yang bisa menyetir.

“Nde! Terima kasih, hyung.” Namjoon membungkuk lalu berlari kecil untuk menghampiri Seokjin dan Hoseok yang masih berjalan jauh disana.

Dengan cepat, Namjoon menarik lengan kurus berbalut kain biru itu hingga tubuh kekasihnya lepas dari rangkulan Hoseok. Hoseok sedikit menunduk ketika Namjoon menatapnya tajam.

“Sakit, Namjoon.” Desisan Seokjin sukses membuat suasana tegang antara Hoseok dan Namjoon terusir. Ya, karena Namjoon begitu erat mencengkram lengan Seokjin.

Marah? Tentu.

“Hyung, kau menyakiti—“ Hoseok tidak tega melihat Seokjin yang di perlakukan semena-mena oleh kekasihnya itu.

“You, Shut Up! He's Mine, understand.” Suara ancaman bahkan gerakan menunjuk kedua matanya sendiri dengan telunjuk dan jari tengah lalu ia acungkan kedepan wajah Hoseok seraya berkata ‘aku mengawasimu.’

Hoseok hampir saja tidak terima dengan ancaman itu, karena dia tidak suka kalau seorang kekasih harus menyakiti kekasihnya sendiri sehingga dia merasa dia berhak ikut campur dalam memperhatikan Seokjin.

Kalau saja tidak ada manager, Hoseok pasti tidak akan mau mengalah, di tambah Seokjin juga tidak melawan kekasihnya itu jadi dia juga hanya bisa bereaksi diam.

RUN BTS Episode 81-82  [ Complete ] || NamJin ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang