studio x hongsanhwa (pt.1)

1.9K 117 33
                                    








// studio //

hongjoong x san x seonghwa

pt.1







Dengan lelah, Hongjoong melepaskan kacamata yang bertengger di batang hidungnya, selama ia menyibukkan diri sejak delapan jam yang lalu. Berusaha untuk membuat lagu demi lagu untuk menjadi title track album selanjutnya. Dikarenakan Eden memintanya untuk membuat satu lagu yang sekiranya bisa menjadi daya tarik baru bagi ATEEZ, namun hanya dengan tangan Hongjoong sendiri.

Tentunya, Hongjoong menyukai permintaan itu.

Tapi sudah sekitar duapuluh-satu sample ia berikan kepada Eden, lelaki itu masih menolaknya.

Hongjoong tahu, title track kali ini haruslah benar-benar sempurna. Sejak mereka memenangkan acara Kingdom: Legendary War, banyak sekali fans dari seluruh dunia bertambah. Dan untuk terus bertahan dengan ideologinya, untuk tidak pernah menghapus image ATEEZ sekalipun mereka akan menjadi sangat besar, Eden meminta Hongjoong untuk membuat lagu yang tidak hilang dari identas asli mereka.

Masalahnya... sudah seminggu penuh, ia berada di studio untuk membuat lagu. Dan sekarang, sudah delapan jam pula, ia mencoba untuk membuat lagu ke-duapuluh dua, yang sama sekali amsih tak terlihat titik terangnya.

Oh, sebenarnya sudah setengah jalan.

Namun Hongjoong masih agak tak yakin.

Sehingga, karena itulah, ia melirik jam di layar ponselnya, di mana sekitar setengah jam yang lalu ia menghubungi seseorang untuk datang. Seseorang yang tentunya akan selalu datang setiap kali Hongjoong membutuhkan. Seseorang yang begitu ia percayai, bahkan yang selalu membantunya dalam keadaan apapun.

Literally, apapun.

Dan tak lama dari itu, pintu studio kecilnya diketuk. Hongjoong agak memutar kursi beroda yang ia duduki--yang membelakangi pintu--dan melihat bagaimana kenop pintu ditekan sebelum pintu itu terbuka.

Tampaklah, seorang pemuda berambut merah menyala masuk ke dalam studio tersebut.

Hongjoong agak tersenyum, melihat bagaimana Seonghwa--lelaki tersebut--menutup pintu sambil melempar senyuman. Sembari ia melepaskan jaketnya kemudian, menaruhnya di dekat rak, lalu mendekat ke arah Hongjoong yang memainkan kursinya dengan ringan memerhatikannya.

"Ini sudah..." Seonghwa memastikan jam dengan melirik ke arah jam dinding, lalu kembali pada Hongjoong. "pukul dua pagi."

Hongjoong mengikuti arah pandang Seonghwa, mengedik, lalu memutar kursinya lagi untuk menatap layar komputernya kembali. "Asal kau kemari dengan selamat, kukira? Yang lain bagaimana?"

"Bukankah seharusnya kau pulang?" Seonghwa berdiri di belakang kursi Hongjoong, memerhatikannya sambil mengulum bibir bawahnya. "Sudah... satu minggu."

"Eden-hyung masih belum menerima apapun." sambil meraih mouse-nya kembali, Hongjoong dengan sibuk mengklik berbagai macam tombol di keyboardnya. "Jika setidaknya ada satu yang sudah bisa Eden-hyung terima, aku akan pulang."

Seonghwa mengedik, lalu merendahkan tubuhnya untuk ikut menatap layar komputer Hongjoong. "Tapi ini?"

"Ini?" Hongjoong bertanya tanpa meliriknya. "Aku membuat ini, setengah jalan, tapi agak tak yakin."

"Karena?" 

"Entahlah." Hongjoong mengedik, lalu melirik Seonghwa yang wajahnya berada tepat di sampingnya. Menatap matanya, sambil menjawab dengan tenang. "Mungkin karena sebelumnya Eden-hyung menolak banyak laguku. Mungkin karena belum ada yang mendengar yang satu ini."

top!hongjoong oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang