Perjanjian Iblis

Ilmu Pelet : Jaran Goyang

Byurrrr.

Aku menyemburkan air dari dalam mulutku tepat pada wajahnya.

Lelaki yang aku idam idamkan, lelaki yang aku inginkan.

Ia nampak mengusap wajahnya yang basah kuyup, menatap ku cukup lama. aku terpaku menatap nya takut, hingga akhirnya sebuah senyuman terbit dari sudut bibirnya.

Takut, ia menatapku seperti itu terlalu lama hingga aku sadar, jurus ilmu pelet yang kedua ternyata kembali gagal, Setelah yang pertama aku berani meludahi punggungnya.

Aku berlari kencang setelahnya ketika tangan pria itu yang harusnya menggenggam tanganku, ia malah menepuk bahu, berkata "ini terlalu berlebihan."

"Benar benar berlebihan."

Sadar akan dirinya yang marah, aku langsung berlari ke tengah jalan di mana sebuah truk tengah melaju kencang.

Dan tubuhku... Tak usah ditanya!

Sesuatu yang ku lupa, lelaki idamanku adalah lelaki beriman, mana mungkin kebal akan ilmu pelet yang ku namai jaran goyang.

Satu lagi yang ku lupa, akan janji ku mengenai pembayaran atas ini, ialah darah ku sendiri.

Sebelum benar benar tertabrak, aku melihat makhluk besar tersenyum lebar dengan gigi taring yang memancar keluar, di sertai lidah yang menjulur, tengah duduk di atas kap truk, bertepuk tangan.

Aku sadar iblis telah menipuku, ia tahu aku akan gagal, dan tetap membiarkan ku memenuhi perjanjian iblis yang tentu saja, aku sangat menyesal.

Ini tidak adil, harusnya iblis itu membantuku mendapatkan pria idaman, bukan malah membuatku mati gila dan tanpa ragu memakan darahku sesuka hati.

Sebentar, sejak kapan iblis mempunyai hati? Atau aku yang tidak punya otak?

meski perjanjian nya kapan saja, aku lupa.

Terlebih setelah kejadian itu tubuhku di temui tak bernyawa. Meski nyatanya aku hidup, tidak tahu dimana dan harus kemana.

Selain menunggu iblis itu datang membawakan pria yang aku idam idamkan.

menunggu terlalu lama, di sebuah pohon kelapa.

***

|Saya gak tau nulis apa, yang penting ada pohon kelapa nya weh😭|