🌿 Chapter 1.2 🌿

586 60 23
                                    

Chapter 1
Let's Suffocate Together!

*** Part 2 ***

🌿🌿🌿

Penerjemah:
Funzee Shu

Proofreader:
TheodoraMel

🌿🌿🌿


Keesokan harinya...

        Sebuah grand piano hitam ditempatkan di sebuah ruang kelas yang berada di sudut kampus.
        Meskipun piano Steinway yang disumbangkan oleh para alumni itu terlihat usang, tapi pihak sekolah selalu mengundang tuner dan tukang reparasi profesional untuk datang merawat dan menyetel piano setiap tahun, jadi meskipun telah ditempatkan di sini selama bertahun-tahun, suaranya tetap nyaring dan sensitif, walaupun dimainkan tiga kali berturut-turut, nada tingginya masih dapat beresonansi dengan baik.
        Zhou Shuyi menginjak pedal yang terletak di bawah piano tersebut dengan ujung sepatunya, menyesuaikan not yang dimainkan oleh 88 tuts itu untuk mengontrol melodi secara terus menerus atau membuatnya terdengar lebih lembut.
        Di bawah penutup piano yang besar itu, anak-anak palu kecil tersebut memukul senar secara berurutan, mengalunkan melodi yang terdengar indah, dan orang yang tengah bermain piano itu pun menutup matanya dan mengayunkan tubuhnya mengikuti irama lagu yang ia mainkan sambil bersenandung pelan.
        Berbeda dengan tingkah lakunya yang impulsif dan mudah tersinggung sebelumnya, pria yang duduk di depan piano itu tampak seperti seniman muda elegan yang tengah menikmati suara alunan piano yang lembut.

        Berbeda dengan tingkah lakunya yang impulsif dan mudah tersinggung sebelumnya, pria yang duduk di depan piano itu tampak seperti seniman muda elegan yang tengah menikmati suara alunan piano yang lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Di luar kelas, Gao Shide berdiri di atas rumput di luar ruang piano. Melalui jendela yang terbuka lebar, mendengarkan suara piano dari dalam ruangan dan memperhatikan orang yang sedang memainkan piano itu lekat-lekat.
        Begitu tenang, indah, dan menyejukkan ......
        Sampai pada saat palu-palu kecil itu mendentingkan nada terakhir, dan orang yang sedari tadi berdiri di luar jendela itu pun tak tahan untuk tidak bertepuk tangan dan mengeluarkan pujian penuh kekaguman.
        "BRAVO!"
        "......"

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[WBL] Forever No.1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang