Prince Blue Safir

139K 2.1K 37
                                    

Seperti Hujan yang menyatukan Langit dan Bumi
Cinta ibarat nafas yang mengikat...
Melebur di setiap nama, dan hilang menjadi rasa...
Rasa yang tak pernah menua, ataupun binasa
Yang menyatukan... setiap kisah yang berbeda...

Seperti kisah tentang cinta pada umumnya, kisah inipun di mulai dengan pagi hari itu...
Halaman seluas 4 hektar dihiasi kicauan burung serta bunga- bunga yang mekar indah hasil tangan para ahli yang mengolahnya. Sebuah rumah bernuansa eropa tampak menjulang bak istana seorang penguasa. Tepat di sisi pintu masuk berwarna putih berhiaskan Gold di setiap ujungnya ada sebuah ukiran bertuliskan “ Alvaro’s Home.” 
Para pelayan tampak sibuk dengan tugasnya masing- masing, mondar mandir menyiapkan segala keperluan untuk hari penting bagi pemilik perusahaan terbesar di kota (YD) *yourdestination* itu, Ya Alvaro Company, perusahaan raksasa yang amat di segani di seluruh Asia. Tidak salah jika rumah mereka begitu menawan mengalahkan istana putih president amerika.
Dan hari ini,
Putra ke dua perusahaan mereka akan kembali dari tempatnya menyelesaikan study, sudah 10 tahun lamanya sang pewaris kerajaan bisnis Alvaro menimba ilmu di luar negeri, tepatnya di Standford University - California. Dan kini, pemuda yang semasa kecilnya mendapat julukan " Prince Blue Safir" itu akan kembali untuk mengambil alih semuanya, karena orang tuanya, tuan Alvaro sedang dalam kondisi tidak baik.
Diantara para pelayan yang tampak begitu sibuk, nampak seorang pria berusia cukup lanjut yang begitu antusias menyambut ketika mendengar decit mobil mewah mendarat di halaman rumah.
" Apa dia akan menyukai apa yang sudah kita siapkan Damian?.”  Tanya seorang wanita disisinya dengan wajah tak kalah berseri.
" Tentu, sejak kecil akulah yang merawatnya bersama almarhum kakaknya, jadi aku tahu betul seperti apa favorit sang pangeran, dulu dia anak yang sangat baik dan manis, dia disukai di manapun dia berada, mudah bergaul, sopan dan sangaat lembut, berbeda dengan almarhum kakaknya yang lebih tegas dan pemarah, dia bagaikan permata di rumah ini.”  Tutur Damian mengingat.
" Pasti sekarang dia akan sangat tampan ya?.”
" Tentu saja, apalagi mata birunya yang indah, dia dulu selalu berlari merangkulku. Aku sungguh merindukan sosok tuan muda Safir Alvaro.”  Hampir saja bulir kebahagian jatuh dari pelupuk mata tua Damian, sebelum akhirnya beberapa pelayan berseragam hitam membukakan pintu mobil mewah di hadapannya. Dan...
Setiap mata seolah berhenti berkedip menyaksikan maha karya tuhan yang begitu sempurna keluar dari mobil itu, masih segar diingatan Damian tua 10 tahun yang lalu sang tuan muda kecil yang menangis di gendongannya ketika hendak di bawa pergi. Kini, dia kembali bagaikan malaikat yang baru menapakkan kakinya di bumi. Sosok pemuda yang tinggi sempurna, setelan jas hitam mahalnya menunjukkan otot- otot dan dada bidang yang tersembunyi di baliknya, kulitnya putih terawatt, hidung yang tegak indah dan bibir yang membuat setiap gadis menelan saliva saat melihatnya. Beberapa pelayan histeris ketika pemuda itu melepaskan kaca mata hitam yang sedari tadi bertengger di hidung mancungnya.
" Ya ampuunnn Matanya indah sekaliii!!.” Seru mereka.
Ya, dialah sang pewaris tunggal kerajaan bisnis terbesar di kota itu atau mungkin di seluruh Asia. Safir Alvaro, pemuda berusia 25 tahun yang kini untuk pertama kalinya kembali kerumahnya. Matanya tampak bergerilnya menatap sekeliling yang seolah banyak berubah.
" Selamat datang Tuan Muda.”  Sapa Damian dengan wajah haru, ingin rasanya si tua itu merangkul sosok yang sudah dia anggap anak sendiri. Namuunnn....
" Siapa kau, jangan berani- beraninya menyentuhku ?.”  Suara tegas itu membuat langkah Damian terhenti nyilu. Perasaannya seolah tercubit.
" Ini saya nak, Damian.. Apa anda tidak mengingat saya?.”  Raut kecewa menyambar wajah tuanya, pun beberapa orang yang ada di sana terpaku takut saat mendengar suara Safir. Dia berubah, mungkinkah? Tak ada sedikitpun tanda tanda kelembutan dari tatapannya. Ia menatap tegas dengan rahang mengeras
" Haruskah aku ingat semua hal yang tidak penting? Sudahlah siapkan semua kebutuhanku, dan jangan banyak bicara.”  Tutur pemuda itu melangkah masuk kedalam rumah begitu saja. Setetes bulir beningpun menganak sungai di pipi Damian, tangannya gemetar mengangkat koper koper mengikuti pemuda di hadapannya. Ya , Pangeran yang angkuh " Safir Alvaro.”  Waktu telah merubahnya

Prince Blue Safir ( Emergency Couple Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang